Selasa, 23 Januari 2024
“Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.” (Matius 4:1)
Ayat Lectio Divina: Matius 4:1 | Bacaan Alkitab: Matius 4:1-11
Matius 4 : 1
1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
Matius 4 : 1-11
Pencobaan di padang gurun
1 Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai Iblis.
2 Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.
3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti.”
4 Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.”
5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
6 lalu berkata kepada-Nya: “Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.”
7 Yesus berkata kepadanya: “Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!”
8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
9 dan berkata kepada-Nya: “Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku.”
10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!”
11 Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
Apabila kita perhatikan pencobaan yang dialami oleh Yesus, itu jelas berhubungan dengan apa yang menjadi keinginan manusia. Yang pertama, kebutuhan perut; kedua, keinginan atas kehormatan atau popularitas, dan ketiga, kekayaan dan kemewahan yang dunia kejar. Yesus menolak semua tawaran Iblis dan lebih memilih untuk taat kepada Allah. Kedatangan-Nya ke dunia bukanlah untuk kepuasan diri-Nya tetapi untuk mewujudkan Misi Allah. Dalam hal ini, Yesus mengajarkan kepada manusia bahwa hidup sejati bukan karena memiliki semua hal jasmani, melainkan hidup yang kekal bersama Allah. Untuk itu, kita harus taat pada Firman Allah, bukan pada keinginan daging yang sementara.
Kita semua tahu bagaimana rasanya menghadapi pencobaan. Di sini, kita harus ingat firman Tuhan dalam I Korintus 10:13, bahwa “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia.” Ibrani 4:15 juga mengingatkan, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.” Jika kita tidak pernah dicobai, kita tidak pernah tahu artinya menang. Oleh sebab itu, yang harus kita lakukan ketika kita menghadapi pencobaan ialah: jangan menyerah, hadapi setiap pencobaan, hadapi dengan mengandalkan pertolongan Tuhan Yesus.
Ketika Iblis berusaha merenggangkan hubungan kita dengan Kristus, kita jangan lari dari Kristus. Iblis sering menyerang iman dan hubungan kita dengan Allah. Untuk memerangi pencobaan ini, kita perlu menggunakan perisai iman untuk “memadamkan semua panah api dari si jahat” (Ef. 6:16), dan kita perlu melawan Iblis. Yakobus 4:7 berkata: “Lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu.” Kristus lebih berharga, lebih bernilai, lebih mulia daripada apa yang ditawarkan oleh dunia. Tuhan kita Yesus Kristus lebih besar daripada pencobaan yang kita alami, tetaplah percaya, taat kepada Tuhan dan Firman-Nya. Amin.
STUDI PRIBADI: Bagaimana cara Tuhan Yesus ketika menghadapi pencobaan? Apa yang harus kita lakukan ketika kita menghadapi pencobaan dari Iblis?
Pokok Doa: Doakan agar Tuhan menolong dan memampukan setiap kita untuk tetap percaya dan taat, serta berserah kepada-Nya saat menghadapi pencobaan.
1 Korintus 10 : 13
13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Ibrani 4 : 15
15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
Efesus 6 : 16
16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
Yakobus 4 : 7
7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
Wahyu 7 : 17
17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."
1 Yohanes 4 : 10
10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
1 Yohanes 4 : 11
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
1 Yohanes 4 : 12-17
12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.
1 Yohanes 4 : 18
18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
1 Yohanes 4 : 20a
20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,
1 Yohanes 4 : 20b
20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.