Masa Kecil Yesus

Senin, 15 Januari 2024

“Dan ketika genap waktu penahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan.” (Lukas 2:22)


Ayat Lectio Divina: Lukas 2:22 | Bacaan Alkitab: Lukas 2:21-24

Masa kecil seseorang merupakan masa-masa yang paling menyenangkan. Masa kecil itu juga merupakan suatu proses pengenalan diri seorang anak secara maksimal. Oleh sebab itu, ada banyak orang tua yang mengajarkan dan mengarahkan anaknya dengan baik dan benar agar mereka berkembang dengan baik.

Injil Lukas terbilang paling lengkap mengisahkan kelahiran Yesus. Hanya Lukas, satu-satunya penulis yang menceritakan kisah Yesus dari masa kanak-kanak sampai beranjak dewasa. Lukas 2:22, tertulis: “dan ketika genap waktu penahiran, menurut Hukum Taurat,” juga kita temukan di Imamat 12:1-2, 6, “Tuhan berfirman kepada Musa, demikian: Katakanlah kepada orang Israel, apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung terkukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan dengan menyerahkannya kepada Imam.” Ini dapat disimpulkan bahwa setelah melahirkan, seorang perempuan dianggap tidak tahir, dia harus tinggal di dalam rumah selama tujuh hari dan pada hari ke delapan bayinya (jika laki-laki) harus disunat. Ketika Yesus genap berumur delapan hari, Ia harus disunatkan menurut ketentuan Hukum Taurat sebagai TANDA bahwa anak itu dipersembahkan untuk Tuhan (Kej. 17:9; Im. 12:3). Karena Yesus, Sang Mesias lahir dari orang Yahudi maka Ia menggenapi TAURAT. Sunat menjadi syarat dalam Hukum Taurat untuk menunjukkan bahwa mereka menepati janji mereka kepada Allah, dimana setiap keturunan laki-laki Abraham harus disunat. Hal ini berarti bahwa Kristus datang juga untuk menggenapkan Hukum Taurat.

Sebagai umat Tuhan, kita memiliki tanda (identitas), yaitu: iman kita kepada Kristus. Tanpa iman kepada Kristus maka kita bukanlah umat Allah yang hidup dalam perjanjian yang baru di dalam Kristus. Mari kita pelihara identitas yang baru dan menaati segala perintah-Nya di dalam Kristus agar kehidupan kita semakin menyenangkan hati-Nya.

STUDI PRIBADI: Mengapa Tuhan Yesus harus dibawa ke Yerusalem oleh kedua orang tua-nya? Apa tanda yang paling penting bagi kita sebagai ciptaan yang baru di dalam Kristus?

Pokok Doa: Berdoa agar kedewasaan rohani Jemaat Allah bertumbuh dalam pengenalan yang benar terhadap Firman-Nya. Setiap kesempatan terbuka bagi umat Allah untuk memberitakan kabar sukacita Injil Kristus.

×

Lukas 2 : 22

22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,

×

Imamat 12 : 1-2, 6

1 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian:

2 "Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis.

6 Bila sudah genap hari-hari pentahirannya, maka untuk anak laki-laki atau anak perempuan haruslah dibawanya seekor domba berumur setahun sebagai korban bakaran dan seekor anak burung merpati atau burung tekukur sebagai korban penghapus dosa ke pintu Kemah Pertemuan, dengan menyerahkannya kepada imam.

×

Kejadian 17 : 9

9 Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.

×

Imamat 12 : 3

3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *