Ringkasan Khotbah
14 Januari 2024
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Murid : Bersaksi
1 Petrus 2 : 11-17
Peringatan untuk hidup sebagai hamba Allah
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,
14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Bacaan teks hari ini menyatakan bagaimana cara hidup murid Kristus yang harus memberi kesaksian baik dalam perkataan maupun perbuatan, baik kepada Allah maupun kepada pemerintah. Surat ini juga ditujukan bagi setiap orang Kristen di perantauan Dimana mereka hidup bersama dengan orang non Yahudi. Sebagai kalangan minoritas tentu ada banyak tantangan bagi orang percaya waktu itu untuk menyatakan diri sebagai saksi Kristus terutama di wilayah kekristenan mengalami olok-olok dan penganiayaan.
Bagian pertama yang kita dapat renungkan adalah setiap orang percaya diminta untuk memiliki cara hidup yang baik agar orang lain dapat melihat Kristus dalam diri setiap orang percaya. Hal ini penting untuk dinyatakan kepada orang Yahudi pada waktu itu sebagai kalangan minoritas untuk hidup dengan cara yang benar bukan hanya sekadar membela kebenaran. Artinya bahwa orang percaya tidak bisa serta merta merasa diri benar tapi bertindak dengan sembarangan sehingga membuat perilaku hidup mereka dicela oleh orang yang tidak percaya. Potensi orang Kristen di perantauan untuk menjadi batu sandungan bagi orang yang tidak percaya sangat besar jikalau orang Kristen membalas fitnahan yang dituduhkan kepada mereka dengan kekerasan. Justru disini Petrus menasehatkan setiap orang Kristen untuk dapat sabar menghadapi ketidakadilan dan perilaku yang tidak benar sehingga hal itu dapat dilihat dan memercayai bahwa Allah akan melawat mereka dengan anugerah-Nya.
Bagian kedua yang dapat kita renungkan adalah tunduk dan taat pada pemerintahan yang ada. Kata Tunduklah disini bukanlah kata yang asing bagi bangsa Israel dimana bangsa Israel mengenal sebuah ketundukan dalam hubungan suami istri yang juga berkaitan dengan relasi gereja sebagai umat percaya dengan Tuhan. Ketundukan ini tentu bukanlah sebuah ketundukan yang buta melainkan ada sebuah keyakinan bahwa ketundukan akan menghasilkan hubungan mengasihi baik kepada Tuhan maupun dalam keluarga orang Yahudi antara suami istri beserta dengan anak bahkan kepada hamba sekalipun. Konsep ketundukan inilah yang dinasehatkan oleh Petrus untuk dilakukan juga oleh orang percaya kepada pemerintahan. Menghadapi pemerintahan yang mungkin saja tidak adil membuat orang Kristen tidak mau tunduk bahkan cenderung memberikan perlawanan dengan kekerasan. Bagian firman Tuhan ini meyakinkan setiap orang Kristen di perantauan bahwa meskipun mereka mungkin saja mengalami ketidakadilan dari pemerintahan yang ada tetapi ada Allah sebagai otoritas dari segala pemerintahan yang akan menyatakan keadilan kepada orang yang berbuat jahat dan memberi kehormatan kepada orang yang berbuat baik.
Bagian ketiga dalam firman Tuhan ini mengingatkan kepada setiap orang Kristen sebagai orang yang sudah dimerdekakan oleh Kristus. Artinya orang Merdeka harus hidup dalam kebenaran bukan dalam kelaliman. Potensi orang Kristen untuk terjebak dalam menutupi kejahatan di Tengah situasi sosial yang ada tentu tidak mudah. Petrus mengingatkan kepada setiap orang Kristen bahwa ketundukan yang utama adalah kepada Allah baru kepada manusia. Jangan sampai justru kebalikannya, kita lebih cenderung takut pada manusia lebih dahulu bahkan membenarkan kesalahan. Konsep pemerintahan Raja pada waktu itu tentu membuat orang Kristen di perantauan harus menghormati Raja bahkan ketiak raja itu melakukan kelaliman. Dengan tujuan agar “selamat” dari penganiayaan, orang Kristen dapat membenarkan hal yang jahat. Hal inilah yang diingatkan oleh Rasul Petrus agar setiap orang percaya dapat hidup mengutamakan standar kebenaran firman Tuhan dan menyaksikan Kristus sebagai kebenaran yang sejati.
1 Petrus 1 : 4
4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.
1 Petrus 1 : 7
7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Matius 4 : 23
23 Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu.
Matius 9 : 35
35 Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
- Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
- Menurut Anda, bagaimana seharusnya orang Kristen tunduk pada pemerintahan?
- Apa yang menjadi kendala orang percaya untuk menyaksikan kebenaran dalam lingkungan keluarga, pekerjaan, maupun masyarakat?
- Mengucap syukur atas anugerah yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
- Berdoa bagi pemerintahan Indonesia agar diberikan hikmat terutama dalam kehidupan toleransi beragama.
- Berdoa bagi setiap kita sebagai orang percaya agar dapat menyaksikan Kristus dalam kehidupan kita sehari-hari.