Kuasa Si Bintang

Selasa, 26 Desember 2023

“Yang penting di sini ialah hikmat: Siapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah 666.” (Wahyu 13:18 – LAI Tb2)


Bacaan hari ini: Wahyu 13:11-18 | Bacaan setahun: Wahyu 13

666 sering digambarkan sebagai angka Iblis atau angka yang menjadi simbol kejahatan yang ultimat, yaitu kuasa gelap yang hadir ataupun sesuatu yang melambangkan kejahatan. Tidak heran, banyak orang menghindari angka 666 ataupun simbol yang demikian dan menggantinya dengan angka yang lain yang dianggap lebih baik.

Angka 666 ini muncul pada kitab Wahyu 13:18, untuk menunjukkan bahwa kelak ada seekor binatang yang keluar dari dalam bumi dengan segala kuasanya. Ia memperdaya orang-orang di bumi untuk percaya kepadanya sebagai sosok Tuhan yang memperlihatkan kebenaran dan keadilan, padahal sebetulnya tidaklah demikian (ayat 11-14). Kuasa yang dimilikinya menyerupai yang pernah dilakukan nabi-nabi Tuhan, seolah-olah seperti makhluk yang diutus Tuhan. Mereka yang menolak percaya akan dibunuh. Ia memberi tanda di tangan dan dahi semua orang dan tanpa tanda itu mereka tidak dapat membeli atau menjual sesuatu (ayat 15-17). Mereka yang tidak percaya, menyembah, dan mengikuti makhluk ini akan mengalami kesulitan yang sangat besar. Namun Yohanes mengingatkan kepada mereka yang bijaksana, yang tidak mau mengikuti makhluk ini, walau hidupnya sulit, mereka tetap memiliki pengharapan. Tanda dari makhluk ini dan pengikutnya adalah simbol 666.

Sekali lagi, Yohanes memakai simbol angka atau disebut gemetria untuk melukiskan makhluk yang penuh kejahatan ini. Pada zaman akhir akan muncul orang-orang atau hal-hal yang kelihatan baik, sebagai kebenaran, bahkan memakai nama Allah untuk memperdaya orang-orang percaya dan memecah belah mereka. Kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang asli dan mana yang palsu. Yohanes juga mengingatkan ketika kita dapat membedakannya, maka kita harus memilih yang benar dan yang asli, meski ada konsekuensi dari pilihan itu. Kita bisa saja dikucilkan, dibenci, dijauhi, tetapi justru itulah kehendak Allah. Ia menanti orang-orang yang demikian, yang asli imannya, yang mampu menanggung segala sesuatu dan yang didapati-Nya setia. Maukah kita menjadi orang-orang yang demikian?

STUDI PRIBADI: Apa yang terjadi pada binatang-binatang itu kelak?

Pokok Doa: Berdoalah untuk setiap anak Tuhan agar tidak terperdaya oleh gerakan zaman ini yang menawan pikiran dan hati mereka masuk kepada berhala-berhala yang palsu.

×

Wahyu 13 : 18

18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.

×

Wahyu 13 : 11-14

11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.

12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.

13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.

14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.

×

Wahyu 13 : 15-17

15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung binatang itu, dibunuh.

16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,

17 dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.

×

Wahyu 7 : 16

16 Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi, dan matahari atau panas terik tidak akan menimpa mereka lagi.

×

Wahyu 7 : 17

17 Sebab Anak Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka."

×

1 Yohanes 4 : 10

10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

×

1 Yohanes 4 : 11

11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.

×

1 Yohanes 4 : 12-17

12 Tidak ada seorangpun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.

13 Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita: Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya.

14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.

15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.

16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.

17 Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini.

×

1 Yohanes 4 : 18

18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *