10 Desember 2023

RINGKASAN KHOTBAH
10 DESEMBER 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

SUKACITA DI TENGAH KEKURANGAN
Lukas 2 : 8-20

Jika pada Adven Pertama kita melihat bagaimana Maria, ibu Yesus menjadi saksi akan kelahiran Yesus, kini pada Adven Kedua kita melihat para gembala yang juga turut diundang menjadi tamu bagi datangnya Sang Raja. Para gembala adalah orang pertama yang mendengar berita Natal setelah bayi Yesus lahir. Berita itu menuntun mereka untuk melihat bayi Yesus. Dan ini menjadi peristiwa sukacita yang fenomenal karena siapakah gembala yang boleh diundang melihat Sang Raja Alam Semesta?

Ada dua hal yang menjadi latar belakang kisah ini. Pertama, kisah ini melibatkan para gembala. Dalam konteks Lukas, para gembala dipandang sebagai perwakilan dari mereka yang hina dan rendah. Pada masa itu, gembala bukan sekadar mengarah kepada sebuah pekerjaan melainkan juga sebuah status. Dimana status tersebut selalu dikaitkan dengan golongan rendah bahkan tidak memiliki hak kesetaraan hukum yang sama dengan pedagang, bahkan golongan pemerintah. Kedua, Lukas mencatat bahwa para gembala menjaga di luar di waktu malam (2:8). Para gembala sedang berjaga-jaga dari bahaya binatang buas dan pencuri. Kadangkala kawanan pemangsa datang dan memaksa mereka melarikan diri. Jadi, mereka jarang menikmati kenyamanan dan ketenangan di malam hari. Mereka melewati malam dengan kewaspadaan dan ketakutan.

Menariknya Lukas menunjukkan situasi di malam hari yang gelap untuk menciptakan kontras yang jelas dengan penampakan malaikat yang disertai dengan kemuliaan (2:9). Kemuliaan Allah yang wajarnya ada di bait Allah, sinagoge-sinagoge kini datang di tengah-tangah ladang. Sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi. Tidak heran, para malaikat menenangkan mereka dengan ucapan: “Jangan takut” (2:10). Sebaliknya, malaikat itu mengatakan “Sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa.” (good news of great joy – dalam beberapa versi inggris). Berita itu berkata, “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.” (2:11). Dan Sang Juruselamat itu dibungkus lampin dan terbaring di dalam palungan. Mungkin pada saat itu ada beberapa bayi yang dibungkus dengan lampin, tetapi tidak terbaring di kandang binatang. Hal ini menunjukkan bahwa Ia menjadi sama seperti manusia yang bahkan terhina dan terbuang.

Melalui kisah ini paling tidak kita belajar dua hal. Pertama, siapa yang tergolong keluarga Allah? Dalam sebuah pesta kelahiran tentu keluarga menjadi orang yang paling terdekat yang mendengar berita sukacita ini. Namun, dalam kelahiran dan pelayanan Yesus, Ia justru merangkul orang-orang yang terasingkan. Gembala menjadi seseorang yang seharusnya tidak diperhitungkan. Pakaian mereka yang bau binatang, status rendah mereka di masyarakat, kuku mereka yang kotor, rupanya tidak mendiskualifikasi mereka untuk menerima firman Tuhan. Kabar baik tentang kesukaan besar itu ditujukan untuk “seluruh bangsa” (2:10) dan kita membaca kemudian, terutama untuk “orang-orang miskin” (4:18). Sang Raja yang rela menjadi miskin. Dia terbaring di sebuah palungan. Sebuah tempat makan binatang. Ia akan bau seperti layaknya para gembala. Dalam kerendahan. Terpinggirkan. Sungguh, “Berbahagialah hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah” (6:20). Jika Anda merasa diri miskin di hadapan Allah, dibuang, dan tidak dianggap, maka berbahagialah karena Anda adalah keluarga Allah.

Kedua, jika Anda hidup dalam ketakutan, ingatlah bahwa berita sukacita ini juga berlaku untuk Anda. Lukas mengontraskan antara “Great Fear” dengan “Great Joy” (dalam bahasa Yunani menggunakan kata yang sama yaitu μέγα “mega”). Joel B. Green mengatakan bahwa peristiwa ini disebut sebagai Axis Mundi, yang berarti pertemuan antara surgawi dengan manusiawi, antara yang kekal dengan manusia. Kegelapan malam tiba-tiba berubah menjadi terang yang berkilauan.

Keheningan malam juga langsung pecah dengan nyanyian dari sejumlah besar bala tentara sorga (2:13). Para gembala yang dikuasai oleh ketakutan kini berubah menjadi sukacita yang besar (2:20). Seperti para gembala, kita yang mungkin dikuasai oleh ketakutan, membutuhkan berita sukacita ini. Allah yang transenden juga adalah Allah yang imanen yang beserta dengan kita untuk mengalahkan ketakutan kita.

×

Lukas 2 : 8

8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.

×

Lukas 2 : 9

9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.

×

Lukas 2 : 10

10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:

×

Lukas 2 : 11

11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.

×

Lukas 4 : 18

18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

×

Lukas 6 : 20

20 Lalu Yesus memandang murid-murid-Nya dan berkata: "Berbahagialah, hai kamu yang miskin, karena kamulah yang empunya Kerajaan Allah.

×

Lukas 2 : 13

13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:

×

Lukas 2 : 20

20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Menurut Anda, apa yang menjadi ketakutan yang menguasai hidup manusia?
  3. Bagaimana Allah melenyapkan ketakutan kita?
  4. Sharingkan bagaimana diri Anda atau seseorang diubahkan oleh firman Tuhan?
Tuliskan sebuah komitmen untuk mengisi hidup dengan sukacita dari Tuhan.
  1. Mengucap syukur atas anugrah sukacita dari Allah melalui kelahiran Yesus Kristus.
  2. Doakan mereka yang masih hidup dalam ketakutan dan kegelisahan.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah