RINGKASAN KHOTBAH
3 DESEMBER 2023
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Lukas 1 : 26-38
Pemberitahuan tentang kelahiran Yesus
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.”
34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”
35 Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”
38 Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil
(Lukas 1:37)
Kisah seputar kelahiran Yesus Kristus memberikan kepada kita kebenaran tentang sifat dan karya Allah terhadap umat-Nya dan juga dunia ciptaan-Nya. Jika umumnya Allah dipahami sangat terasing atau jauh dari ciptaan-Nya, maka Natal menunjukkan kepada kita bahwa Allah itu bukan Allah yang jauh, tetapi juga Allah yang dekat. Dia adalah Allah yang masuki dunia ciptaan-Nya dan menggenapkan firman-Nya.
Pertama, Lukas menjelaskan bahwa dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria (ay. 26-27). Catatan Lukas ini menunjukkan bahwa Allah bukanlah Allah yang jauh, atau tidak terhubung dengan umat-Nya. Sekalipun sejarah mencatat adanya 400 tahun Allah “berdiam diri,” atau tidak menyatakan diri kepada umat-Nya, itu tidak berarti bahwa Allah tidak peduli dan tidak menepati janji-Nya. Ia tetap bekerja sesuai waktu dan kehendak-Nya (bdk. Gal. 4:4). Jika Anda hari ini merasa bahwa “Allah itu jauh,” atau “berdiam diri,” seolah-olah Ia tidak memperharikan Anda, ingatlah itu tidak berarti Allah tidak peduli. Allah bekerja menurut waktu dan kehendak-Nya dan yang perlu kita lakukan adalah percaya dan patuh pada-Nya. Sebab Allah tidak pernah lalai menggenapkan firman-Nya.
Kedua, Lukas mencatat Maria terkejut mendengar salam malaikat Gabriel, sebab itu bukanlah sesuatu yang biasa dialaminya. Apalagi salam yang disampaikan itu dilanjutkan dengan kabar bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan memberikan nama Yesus kepada-Nya. Mariapun sadar, secara alamiah, bagaimana hal itu bisa terjadi. Dalam hal ini Maria bukan tidak percaya salam itu, tetapi ia ingin tahu bagaimana semua yang dikatakan Gabriel itu terjadi. Maka dijelaskan kepada Maria bahwa kuasa dari Allah Yang Mahatinggi yang akan berkarya dan semua itu untuk menggenapkan apa yang telah difirmakan Allah tentang kerajaan Daud dan keturunannya, yang akan memimpin umat-Nya selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan. Anak itu pun disebut kudus, Anak Allah Yang Maha Tinggi. Demikian pula malaikat Gabriel mengingatkan Maria tentang Elisabet yang mengandung pada masa tua dan mandul. Ia pun dapat mengandung karena pekerjaan Allah; sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil (ay. 28-37).
Mendengar pernyataan malaikat Gabriel itu, Maria berkata: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” (ay. 38). Maria menyadari, sekalipun hal itu sulit dimengerti oleh pikirannya yang terbatas, tetapi Maria menyadari bahwa Allah melampaui keterbatasan dirinya. Ia tidak menjadi ragu dan menolak untuk percaya pesan Allah tersebut. Pernyataan Maria: “Aku ini adalah hamba Tuhan,” menyatakan kepercayaan dan ketaatannya kepada Tuhan. Tuhan bisa bekerja secara alamiah, tetapi juga bisa bekerja melampaui yang alamiah. Yang alamiah tidak membatasi Tuhan untuk menyatakan tindakan-Nya yang supra-alamiah; dan yang supra-alamiah tidak bertentangan dengan yang alamiah, bahkan Tuhan dapat masuk ke dalam keadaan yang alamiah. Peristiwa mengandungnya Maria dan kelahiran Kristus menunjukkan bahwa Allah dapat berkarya melampaui keterbatasan kita. Sebagaimana sifat-Nya yang transenden dan imanen, yang melampaui keterbasan kita, tetapi juga masuk dalam keterbatasan kita, bahkan menjadi sama seperti kita, tanpa kehilangan natur keilahian-Nya. Itulah Yesus Kristus Tuhan kita.
Jadi, janganlah keterbatasan kita sebagai ciptaan-Nya menjadi tolak ukur bagi kita untuk menilai sifat dan karya Tuhan yang melampaui keterbatasan kita. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Yang perlu kita kerjakan dalam mendekati-Nya adalah sama seperti sikap Maria merespons salam malaikat Gabriel: “aku ini adalah hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu.” Karena itu berharap dan setia kepada Tuhan, jangan meragukan firman dan kuasa-Nya yang tidak terbatas. Soli Deo Gloria.
Lukas 1 : 26-27
26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
Galatia 4 : 4
4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Lukas 1 : 28-37
28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Lukas 1 : 38
38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
- Bagikan kepada anggota GDG hal-hal yang Anda dapatkan dalam khotbah Minggu ini dengan tema: ‘Bagi Allah tidak ada yang mustahil.” Berikanlah juga kesempatan kepada rekan Anda untuk mensharingkan berkat Rohani yang didapatkannya secara singkat!
- Dari kisah seputar kelahiran Kristus tentu banyak pelajaran yang kita dapatkan tentang sifat-sifat Allah dan karya-Nya. Adakah sifat-sifat Allah atau karya-Nya yang Anda temukan dan menjadi perenungan Anda?
- Menurut Anda apakah yang supra-alamiah itu bertentangan dengan yang alamiah? Coba jelaskan alasan Anda!
- Dari kisah Maria mendapat salam dari malaikat Gabriel, Pelajaran Rohani apakah yang Anda dapatkan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari Anda?
- Doakanlah agar jemaat bertumbuh dalam pengenalan akan Allah dan setia kepada-Nya. Doakan agar merek semakin hidup berkenan di hati Tuhan.
- Doakan agar di tengah perjuangan hidup jemaat Tuhan, mereka tetap mengandalkan Tuhan, melakukan yang terbaik dan tetap bersyukur dalam segala keadaan, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.