Sabtu, 2 Desember 2023
“Inti semua yang kita bicarakan itu ialah kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Maha Besar di surga, dan melayani ibadah di tempat kudus…” (Ibrani 8:1-2)
Bacaan hari ini: Ibrani 8:1-13 | Bacaan setahun: Ibrani 8
Ibrani 8 : 1-13
Imam Besar perjanjian baru
1 Inti segala yang kita bicarakan itu ialah: kita mempunyai Imam Besar yang demikian, yang duduk di sebelah kanan takhta Yang Mahabesar di sorga,
2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
3 Sebab setiap Imam Besar ditetapkan untuk mempersembahkan korban dan persembahan dan karena itu Yesus perlu mempunyai sesuatu untuk dipersembahkan.
4 Sekiranya Ia di bumi ini, Ia sama sekali tidak akan menjadi imam, karena di sini telah ada orang-orang yang mempersembahkan persembahan menurut hukum Taurat.
5 Pelayanan mereka adalah gambaran dan bayangan dari apa yang ada di sorga, sama seperti yang diberitahukan kepada Musa, ketika ia hendak mendirikan kemah: “Ingatlah,” demikian firman-Nya, “bahwa engkau membuat semuanya itu menurut contoh yang telah ditunjukkan kepadamu di atas gunung itu.”
6 Tetapi sekarang Ia telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung, karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinggi.
7 Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua.
8 Sebab Ia menegor mereka ketika Ia berkata: “Sesungguhnya, akan datang waktunya,” demikianlah firman Tuhan, “Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda,
9 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka, pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,” demikian firman Tuhan.
10 “Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
11 Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
12 Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”
13 Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya.
Bila dalam pasal sebelumnya, disebutkan Kristus adalah Imam, Perantara manusia yang berdosa dengan Allah, maka di pasal ini dijelaskan lebih rinci tentang Kristus sebagai Imam. Kristus disebut sebagai Imam Besar, Imam yang paling besar dan paling tinggi. Kristus telah mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban bagi penebusan dosa dunia (7:26-27; 9:23-28). Dan setelah selesai mengadakan penyucian dosa dunia, Ia naik ke sorga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Maha Besar (1:3). Dengan keberadaan Kristus di sebelah kanan Allah Bapa, memiliki jabatan Imam yang jauh lebih tinggi daripada semua imam yang pernah ada di dunia (3:1-4; 7:1-16) dan bahkan lebih tinggi daripada para malaikat (1:4).
Di dalam Kristuslah, Kovenan Allah dengan umat Israel di Perjanjian Lama, bahwa Allah menjadi Allah bagi umat Israel dan Israel adalah umat Allah (Kel. 6:5-7; 20:1-2), diperbaharui Kristus di dalam penebusan-Nya di atas kayu salib. Kovenan ini kembali diteguhkan Allah dalam Kristus bagi orang yang percaya kepada-Nya, sehingga kita menjadi umat Allah, umat Perjanjian Allah di dalam Kristus. Di dalam Kristus, kita beroleh Perjanjian Baru, yang mewarisi Kovenan dari Perjanjian Lama. Namun Kovenan itu disempurnakan dan digenapi Kristus, dan dianugerahkan kepada kita, umat Perjanjian di masa sekarang ini. Di dalam Kristus, kita memperoleh kelepasan dari murka Allah, sekarang kita dibenarkan menjadi umat-Nya. Di dalam Kristus, kita pun beroleh bagian dalam anugerah-Nya untuk beribadah dan berdoa dalam nama-Nya, sehingga ibadah dan doa kita diperkenan Allah. Saat beribadah, kita berpartisipasi di dalam ibadah yang dipimpin oleh Kristus, dimana Kristus Pemimpin Ibadah yang sempurna, yang melayani ibadah di Tempat Kudus (8:2). Hal ini menggambarkan ibadah yang kita lakukan, harus mengikuti kepemimpinan dan teladan Kristus saja.
Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya, setelah sekian lama menerima Kristus? Adakah kehidupan ibadah kita di hari minggu maupun kehidupan harian kita (yang adalah ibadah kepada Tuhan juga), makin memperlihatkan kehadiran Kristus, karena kita hidup taat dan hanya menuruti teladan Kristus, sebagai Imam Besar kita? Ingat bahwa status kita adalah umat Perjanjian Baru oleh Kristus, dimana Kristus adalah Perantara yang sempurna sekaligus teladan yang sempurna bagi kita dengan Allah Bapa.
STUDI PRIBADI: Apa artinya Kristus sebagai Imam Besar kita? Apakah kehidupan ibadah Saudara makin dikuduskan dan bertumbuh makin mengenal dan mendekat kepada Allah?
Pokok Doa: Doakan untuk para misionaris yang melayani di suku terabaikan, agar Tuhan memberi kekuatan kepada mereka.
Ibrani 7 : 26-27
26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
Ibrani 9 : 23-28
23 Jadi segala sesuatu yang melambangkan apa yang ada di sorga haruslah ditahirkan secara demikian, tetapi benda-benda sorgawi sendiri oleh persembahan-persembahan yang lebih baik dari pada itu.
24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.
25 Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri.
26 Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya.
27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Ibrani 1 : 3
3 Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,
Ibrani 3 : 1-4
1 Sebab itu, hai saudara-saudara yang kudus, yang mendapat bagian dalam panggilan sorgawi, pandanglah kepada Rasul dan Imam Besar yang kita akui, yaitu Yesus,
2 yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana Musapun setia dalam segenap rumah-Nya.
3 Sebab Ia dipandang layak mendapat kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.
4 Sebab setiap rumah dibangun oleh seorang ahli bangunan, tetapi ahli bangunan segala sesuatu ialah Allah.
Ibrani 7 : 1-16
1 Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera.
3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.
5 Dan mereka dari anak-anak Lewi, yang menerima jabatan imam, mendapat tugas, menurut hukum Taurat, untuk memungut persepuluhan dari umat Israel, yaitu dari saudara-saudara mereka, sekalipun mereka ini juga adalah keturunan Abraham.
6 Tetapi Melkisedek, yang bukan keturunan mereka, memungut persepuluhan dari Abraham dan memberkati dia, walaupun ia adalah pemilik janji.
7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.
8 Dan di sini manusia-manusia fana menerima persepuluhan, dan di sana Ia, yang tentang Dia diberi kesaksian, bahwa Ia hidup.
9 Maka dapatlah dikatakan, bahwa dengan perantaraan Abraham dipungut juga persepuluhan dari Lewi, yang berhak menerima persepuluhan,
10 sebab ia masih berada dalam tubuh bapa leluhurnya, ketika Melkisedek menyongsong bapa leluhurnya itu.
Kristus adalah Imam yang lebih tinggi dari pada Harun
11 Karena itu, andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat Israel telah menerima Taurat--apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan menurut peraturan Harun?12 Sebab, jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.
13 Sebab Ia, yang dimaksudkan di sini, termasuk suku lain; dari suku ini tidak ada seorangpun yang pernah melayani di mezbah.
14 Sebab telah diketahui semua orang, bahwa Tuhan kita berasal dari suku Yehuda dan mengenai suku itu Musa tidak pernah mengatakan suatu apapun tentang imam-imam.
15 Dan hal itu jauh lebih nyata lagi, jikalau ditetapkan seorang imam lain menurut cara Melkisedek,
16 yang menjadi imam bukan berdasarkan peraturan-peraturan manusia, tetapi berdasarkan hidup yang tidak dapat binasa.
Ibrani 1 : 4
4 jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.
Keluaran 6 : 5-7
5 (6-4) tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku.
6 (6-5) Sebab itu katakanlah kepada orang Israel: Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat.
7 (6-6) Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.
Keluaran 20 : 1-2
1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
Ibrani 8 : 2
2 dan yang melayani ibadah di tempat kudus, yaitu di dalam kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.
Mazmur 110 : 4
4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."