10 September 2023

RINGKASAN KHOTBAH
10 SEPTEMBER 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

PERTUMBUHAN ROHANI
Filipi 3 : 12-16

Dalam bagian sebelumnya (3:4b-11), Paulus menjelaskan situasi hidupnya sebelumnya. Semula, ia adalah orang yang memiliki banyak hak istimewa atau kelebihan (ia mendaftarkan setidaknya tujuh kelebihan dan hak istimewanya!). Kelebihan-kelebihan itu pertama-tama memang terkait dengan agama dan tradisi, tetapi pada akhirnya mencakup juga status sosial dan ekonominya di masyarakat. Akan tetapi, perjumpaan dengan Kristus mengubah cara pandangnya terhadap hal-hal itu. Ia menyadari bahwa hal-hal itu tidak bisa menjawab kebutuhan terbesar manusia, yakni relasi yang baik dengan Allah. Ia sadar bahwa dalam Kristuslah manusia menemukan jawaban atas pergumulan terbesar mereka. Itulah sebabnya bagi Paulus, hal-hal tadi dianggap sampah bila dibanding pengenalan terhadap Kristus.

Menutup kesaksiannya, Paulus menulis bahwa kesadaran itu juga membawa dia rindu makin mengenal Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya (ay. 10-11). Di sini, Paulus nampaknya sadar bahwa pernyataannya ini berpotensi menimbulkan kesalahpahaman: Jemaat mungkin saja berpikir bahwa Paulus sudah sempurna secara rohani. Bagian yang kita renungkan hari ini merupakan semacam antisipasi Paulus terhadap kesalahpahaman tersebut.

Paulus mulai dengan mengakui bahwa ia belum mencapai kesempurnaan rohani (ay. 12). Ia mengatakan dengan jelas bahwa ia belum memperoleh ‘hal ini’ dan belum sempurna. Di ayat 13a, Paulus kembali menegaskan kenyataan ini: ia menyatakan bahwa ia tidak menganggap dirinya telah mencapai hal itu, yakni kesempurnaan rohani. Paulus menjelaskan bahwa kesempurnaan dan pertumbuhan rohani adalah sebuah perjalanan panjang yang harus ditempuh tiap orang. Karena itulah, di ay. 12b dan 14 ia menggambarkan kehidupan rohani seibarat sebuah perlombaan.

Sederhananya, apa yang hendak Paulus sampaikan ialah bahwa hidup itu ibarat sebuah perlombaan lari. Garis finish dari perlombaan itu ialah panggilan sorgawi dari Allah di dalam Kristus (ay. 14). Selama hidup, kita tidak akan bisa mencapai garis akhir itu; anugerah Allahlah yang akan membawa kita ke sana. Meski demikian, apa yang seharusnya kita lakukan selama hidup ini ialah bergerak semakin mendekati garis akhir itu, dengan cara bertumbuh makin mengenal Kristus. Tidak boleh ada titik di mana kita merasa sudah dewasa dan tidak mau lagi bergerak maju. Kita harus terus bergerak maju! Tak heran di ay. 13b Paulus mengatakan bahwa ia melupakan semua yang di belakangnya dan terus maju. Di sini kita diingatkan sebuah ironi pertumbuhan rohani, yakni bahwa tanda penting kedewasaan rohani ialah menyadari bahwa kita belum dewasa secara rohani! Sebaliknya, mereka yang merasa dewasa secara rohani justru mungkin adalah orang-orang yang perlu dipertanyakan kedewasaannya!

Di ay. 12b, Paulus memberi alasan mengapa ia dan kita harus terus bergerak dan bertumbuh: karena Kristus sudah menangkap ia dan kita lebih dulu. Dengan kata lain, Kristus memanggil kita bukan untuk menikmati kenyamanan tetapi terus bertumbuh!

Paulus sadar bahwa tidak semua orang mungkin suka dengan kebenaran ini (ay. 15). Meski demikian, ia menegaskan orang yang dewasa rohani pasti akan memiliki pemikiran yang seiras dengannya. Bagaimanapun, Paulus terus mendorong Jemaat untuk terus bertumbuh dan tidak terjebak dalam kehidupan rohani yang stagnan.

Harus diakui banyak orang hari ini terjebak dalam kerohanian yang stagnan. Stagnasi itu bisa disebabkan karena faktor eksternal, meski tak jarang juga masalah internal yang jadi penyebab. Akan tetapi kita harus ingat bahwa Kristus memanggil kita untuk terus bertumbuh di dalam Dia. Stagnasi pertumbuhan rohani adalah masalah serius yang tidak boleh dipandang sebelah mata! Makin hari, kita seharusnya makin bergerak mendekati garis finish kita. Karena itu, tidak boleh ada titik di mana kita merasa puas karena berhasil menampilkan Kristus dalam aspek tertentu kehidupan kita. Sebaliknya, kita harus terus berjuang agar Kristus bisa dilihat lebih jelas di setiap aspek kehidupan kita.

×

Filipi 3 : 4b-11

4b Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi:

5 disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi,

6 tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.

7 Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus.

8 Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus,

9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.

10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

×

Filipi 3 : 10-11

10 Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,

11 supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati.

×

Filipi 3 : 12

12 Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

×

Filipi 3 : 13a

13a Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya

×

Filipi 3 : 12b

12b melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.

×

Filipi 3 : 14

14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

×

Filipi 3 : 15

15 Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.

×

Matius 5 : 48

48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

×

Filipi 3 : 13b

13b tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Menurut Anda mengapa Paulus menggunakan gambaran perlombaan ketika berbicara mengenai kehidupan Kristen?
  3. Menurut Anda, apakah kita bisa mencapai kesempurnaan selama kita hidup di dunia? Mengapa? Bagaimana dengan Matius 5:48?
  4. Apakah stagnasi rohani adalah hal yang serius bagi Anda. Bisakah Anda menjelaskan alasan Anda?
  5. Menurut Anda apa saja yang menjadi penghalang seseorang bertumbuh secara rohani? Apakah Anda juga mengalaminya? Bagaimana cara Anda mengatasinya?
Renungkan dalam aspek apa Anda perlu menampilkan Kristus lebih jelas (kesabaran? Kemurahan hati? Kelemahlembutan? Penguasaan diri? Kerendahan hati? dsb). Pikirkan bagaimana upaya yang akan Anda lakukan untuk menampilkan-Nya lebih jelas.
  1. Doakan sekali lagi agar Jemaat GKA Gloria tidak terlena dengan gemilang dunia yang mengaburkan mereka dari Kristus.
  2. Doakan agar Jemaat GKA Gloria terus bertumbuh dan semakin mengenal Kristus.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah