RINGKASAN KHOTBAH
2 JULI 2023
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Bacaan Alkitab: Filipi 2 : 12-13
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Filipi 2 : 12-13
Berbeda dengan terjemahan bahasa Indonesia, dalam teks Yunaninya, bagian ini dimulai dengan kata sambung “karena itu” (hoste). Ini menunjukkan bahwa bagian ini masih memiliki kaitan yang erat dengan bagian sebelumnya. Dalam bagian sebelumnya (“Himne Kristus,” 2:5-11), kita melihat bahwa Paulus berbicara tentang Kristus yang taat pada Bapa. Bagian ini menarik semacam aplikasinya bagi Jemaat Filipi: “Karena Kristus hidup dalam ketaatan, demikian juga seharusnya Jemaat Filipi!” Pertanyaannya, apa bentuk ketaatan yang dimaksud?
Paulus menjelaskan bahwa bentuk ketaatan yang ia maksud ialah agar Jemaat “mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar!” (ay. 12b). Akan tetapi, apa maksud Paulus dengan “mengerjakan keselamatan dengan takut dan gentar?” Beberapa penafsir (misalnya Ralph Martin) menganggap bahwa “keselamatan” di sini berbicara soal kesehatan komunitas. Poinnya, karena kesehatan komunitas sudah rusak karena perpecahan, maka mereka harus berusaha keras memulihkannya. Hal ini memang juga menjadi perhatian utama Paulus dalam Surat Filipi. Akan tetapi, Paulus biasa menggunakan kata “keselamatan” dalam konteks keselamatan kekal. Bila demikian, nampaknya lebih tepat memahami bahwa “keselamatan” di sini berbicara mengenai keselamatan kekal.
Melalui ungkapan ini, Paulus mengajar Jemaat agar menggunakan hidup mereka seoptimal mungkin. Pendeknya, hidup dengan totalitas! Membaca bagian ini, kita bisa saja berpikir Paulus sedang mengajar Jemaat bahwa mereka perlu melakukan sesuatu untuk mendapatkan keselamatan. Akan tetapi hal itu jelas bukan hal yang Paulus ajarkan: Paulus mengatakan bahwa Jemaat perlu “work out your salavation” (yakni menghidupi keselamatan) bukan “work for your salvation” (yakni mendapatkan keselamatan). Seibarat seseorang yang menemukan tambang emas: emas itu sudah menjadi miliknya, namun orang itu tetap perlu melakukan sesuatu agar emas itu bernilai maksimal. Demikian pula, keselamatan adalah modal awal yang harus dikerjakan seseorang agar bernilai optimal. Salvation is not the end, it’s just a beginning!
Ada dua alasan mengapa mereka perlu mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar. Pertama, hal itu merupakan penghormatan pada Allah (ay. 12c). Istilah “takut dan gentar” bukan bicara soal ketakutan atau terteror, melainkan rasa hormat dan kekaguman. Saat kita menyadari bahwa Yesus adalah Tuhan, tentu saya kita tidak akan sembarangan dalam ketaatan. Kita mengerjakan yang terbaik bukan karena rasa takut atau terpaksa, melainkan dengan sukacita. Kedua, itu merupakan bukti kehadiran Allah (ay. 13). Di ay. 13 Paulus mengajar bahwa Allahlah yang mengerjakan di dalam mereka kemauan dan kemampuan untuk mengerjakan keselamatan. Secara teologis hal ini mengajar bahwa tanggung jawab manusia dan kedaulatan Allah adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Dalam istilah teologis, hal ini sering disebut sebagai doktrin kompatibilisme. Akan tetapi, dalam konteks Filipi ini, poin Paulus ialah bahwa mengerjakan keselamatan adalah bukti nyata bahwa Allah sungguh hadir di tengah-tengah mereka.
Apa yang menarik, Paulus menasihati Jemaat Filipi tentang hal ini meski sebenarnya “mereka senantiasa taat” (ay. 12a). Nijay Gupta dan Michael Bird menduga bahwa hal ini terkait dengan ketiadaan Paulus di tengah-tengah mereka dan juga potensi bahwa ia mungkin saja akan mati (ay. 17-18). Tanpa nasihat yang kuat, hal ini bisa saja memicu rasa ragu dan putus asa di antara beberapa Jemaat. Ini seumpama sekelompok tentara yang kehilangan pemimpinnya: ada potensi kacau dan ketakutan. Jadi, melalui hal ini Paulus ingin memastikan bahwa Jemaat tetap hidup dalam ketaatan ada atau tidak adanya dirinya. Dengan kata lain, Paulus hendak mengingatkan mereka bahwa landasan utama mereka untuk taat bukanlah kehadiran Paulus, tapi kehadiran Allah.
Hal ini mengingatkan kita bahwa kita perlu menghidupi hidup kita dengan cara yang optimal. Akan tetapi, ini bukan kita lakukan agar mendapat pujian dari atau perasaan takut terhadap seseorang. Paulus mengajar kita landasan hidup yang penuh totalitas ialah rasa hormat dan karya Allah: Pujian dari orang ialah bonusnya, menghormati Allah adalah tujuan utamanya.
Filipi 2 : 5-11
5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Filipi 2 : 12b
12b karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
Filipi 2 : 12c
12c bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir
Filipi 2 : 13
13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Filipi 2 : 12a
12a Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat;
Filipi 2 : 17-18
17 Tetapi sekalipun darahku dicurahkan pada korban dan ibadah imanmu, aku bersukacita dan aku bersukacita dengan kamu sekalian.
18 Dan kamu juga harus bersukacita demikian dan bersukacitalah dengan aku.
Filipi 2 : 12
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
- Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
- “Pujian dari orang ialah bonusnya, menghormati Allah adalah tujuan utamanya.” Tetapi mengapa kenyataannya kita lebih sering melakukan sebaliknya?
- Mengapa rasa hormat pada Allah seolah bukan menjadi hal yang penting bagi banyak orang?
- Membaca pernyataan Paulus di ayat 12 bisa mengesankan bahwa keselamatan adalah sesuatu yang harus dijaga agar tidak hilang. Bagaimana ayat 13 menolong Anda memahami ayat 12 dengan lebih baik?
- Apakah perenungan hari ini menolong Anda untuk bekerja atau melayani dengan lebih baik?
- Apakah menghidupi hidup dengan cara optimal berarti kita harus menjadi yang terbaik?
Coba pikirkan satu bidang yang kerap Anda kerjakan tanpa kesungguhan hati. Bagaimana rasa hormat pada Allah menolong Anda mengerjakan hal itu dengan totalitas?
- Doakan agar Jemaat GKA Gloria terus berjuang hidup penuh totalitas, baik dalam melayani Allah dan sesama.
- Doakan agar setiap anak-anak Allah terus berfokus menghormati Allah dalam setiap aspek hidup.