Minggu, 18 Juni 2023
“Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.” (Hosea 8:1, TB)
Bacaan hari ini: Hosea 8:1-14 | Bacaan setahun: Hosea 7-8
Hosea 7
1 apabila Aku menyembuhkan Israel, maka tersingkaplah kesalahan Efraim dan kejahatan-kejahatan Samaria: sebab mereka melakukan penipuan: pencuri mendobrak masuk, gerombolan merampas di luar.
2 Dan tidak terpikir mereka bahwa Aku mengingat segala kejahatan mereka. Sekarangpun perbuatan-perbuatan mereka mengepung mereka, semuanya ada di hadapan wajah-Ku.
Dosa Israel di bidang agama dan kenegaraan
3 Mereka menyukakan raja dengan kejahatan mereka, dan para pemuka dengan kebohongan mereka.
4 Sekaliannya mereka orang-orang berzinah, bagaikan dapur perapian yang menyala terus, ketika tukang bakar roti berhenti membesarkan apinya, sementara ia meremas adonan sampai menjadi muai oleh ragi.
5 Pada pesta raja kita mereka membuat sakit para pemuka dengan anggur yang menghangatkan; ia bersekutu dengan para pencemooh.
6 Batin mereka seperti dapur perapian; hati mereka menyala-nyala; semalam-malaman murka mereka surut, pada waktu pagi menyala kembali seperti api yang menjilat.
7 Mereka semua sudah panas seperti dapur perapian, dan memakan habis para hakim mereka. Semua raja mereka sudah tewas, tidak ada seorang di antara mereka yang berseru kepada-Ku.
8 Efraim mencampurkan dirinya di antara bangsa-bangsa, Efraim telah menjadi roti bundar yang tidak dibalik.
9 Orang-orang luar memakan habis kekuatannya, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya; juga ia sudah banyak beruban, tetapi ia sendiri tidak mengetahuinya.
10 Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya, namun mereka tidak berbalik kepada TUHAN, Allah mereka, dan tidak mencari Dia kendati semuanya ini.
11 Efraim telah menjadi merpati tolol, tidak berakal, dengan memanggil kepada Mesir, dengan pergi kepada Asyur.
12 Apabila mereka pergi, Aku akan membentangkan jaring-Ku ke atas mereka; Aku akan menurunkan mereka seperti burung-burung di udara, Aku akan menghajar mereka karena kejahatan-kejahatan mereka.
13 Celakalah mereka, sebab mereka melarikan diri dari pada-Ku! Binasalah mereka, sebab mereka memberontak terhadap Aku! Aku ini mau menebus mereka, tetapi mereka berdusta terhadap Aku.
14 Seruan mereka kepada-Ku tidak keluar dari hatinya, tetapi mereka meratap di pembaringan mereka. Mereka menoreh-noreh diri karena gandum dan anggur, dan mereka berontak terhadap Aku.
15 Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.
16 Mereka berbalik kepada Baal, mereka adalah seperti busur tipu; pemuka-pemuka mereka akan tewas oleh pedang karena ucapan mereka yang kasar. Inilah yang akan menjadi olok-olok kepada mereka di tanah Mesir.
Hosea 8 : 1-14
Keruntuhan Israel sebagai akibat kedurhakaannya
1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
2 Kepada-Ku mereka berseru-seru: “Ya Allahku, kami, Israel mengenal Engkau!”
3 Israel telah menolak yang baik–biarlah musuh mengejar dia!
4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
5 Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,
6 orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Sungguh, akan menjadi serpih anak lembu Samaria itu!
7 Sebab mereka menabur angin, maka mereka akan menuai puting beliung; gandum yang belum menguning tidak ada pada mereka; tumbuh-tumbuhan itu tidak menghasilkan tepung; dan jika memberi hasil, maka orang-orang lain menelannya.
8 Israel sudah ditelan; sekarang mereka itu ada di antara bangsa-bangsa seperti barang yang tidak disukai orang.
9 Sebab mereka telah pergi ke Asyur, bagaikan keledai hutan yang memencilkan diri; Efraim telah membagi-bagi hadiah cinta.
10 Sekalipun mereka membagi-bagi hadiah itu di antara bangsa-bangsa, sekarang ini Aku akan mengumpulkan mereka, dan sebentar lagi mereka akan berhenti mengurapi raja dan para pemuka.
11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.
12 Sekalipun Kutuliskan baginya banyak pengajaran-Ku, itu akan dianggap mereka sebagai sesuatu yang asing.
13 Mereka mencintai korban sembelihan; mereka mempersembahkan daging dan memakannya; tetapi TUHAN tidak berkenan kepada mereka. Sekarang Ia akan mengingat kesalahan mereka dan akan menghukum dosa mereka; mereka harus kembali ke Mesir!
14 Israel telah melupakan Pembuatnya dan telah mendirikan istana-istana; Yehuda telah memperbanyak kota-kota yang berkubu; tetapi Aku akan melepas api ke dalam kota-kota mereka, sehingga puri mereka dimakan habis.
Tanpa rasa bersalah dan dalam kepolosannya, anak kecil berusia lima tahun melaporkan kepada ayahnya bahwa telepon seluler sang ayah yang tertinggal di rumah saat ia kerja, telah berhasil dimandikannya. Spontan, suara dan wajah sang ayah berubah, tergambar jelas kemarahan namun ia tidak dapat berbuat apa-apa. Perasaan hendak menghukum sang anak dengan kayu timbul dalam hati, namun kesadaran bahwa sang anak jauh lebih berharga dibandingkan telepon genggam membuat sang ayah mengurungkan niatnya; tapi ia tetap menjatuhkan hukuman sesuai dengan usia sang anak tanpa harus mengabaikan keadilan.
Dalam bacaan kemarin, Hosea mencatat Tuhan menolak Efraim dan Yehuda karena pertobatan setengah hati. Setali tiga uang, Israel juga telah berlaku serong di hadapan Tuhan – ia melangkahi perjanjian, mendurhaka pengajaran Tuhan, berlaku sesuka hati, mengangkat raja tanpa bertanya Tuhan, membuat berhala, mempersembahkan kurban najis, serta seribu satu macam kekejian lain yang mendurhaka Tuhan – hingga Tuhan hendak menurunkan murka-Nya, “Tiuplah sangkakala, serangan laksana rajawali, biarlah musuh mengejar, sehingga mereka dilenyapkan, Aku menolak anak lembumu, murka-Ku menyala, sungguh, akan menjadi serpih, Aku akan melepas api…” Penghakiman dan peghukuman mereka tidak terhindarkan, cepat atau lambat, sebagai konsekuensi dosa. Alkitab mencatat, sebagai Hakim tentu Tuhan tidak mau, tidak hendak dipermainkan oleh umat-Nya. “Tetapi tidak sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman” (Kel. 34:7b). Tuhan tidak kompromi dengan dosa. Ia Hakim yang sempurna, keputusan-Nya adil. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti keadilan dan penghukuman Tuhan meniadakan belas kasihan-Nya.
Seperti seorang ayah mengasihi anaknya meski berulang kali berbuat, dalam penghukuman kasih ayah tidak dapat ditiadakan. Penghukuman juga dapat diartikan kasih bagi anak. Tuhan mengasihi dengan kasih yang kekal (Yer. 31:3b). Penghakiman dan hukuman Tuhan seharusnya mengajar tiap umat Tuhan untuk terus berusaha hidup benar di hadapan Tuhan.
STUDI PRIBADI: Bagaimana cara Allah menghakimi dan menghukum setiap kesalahan? Dosa dan peanggaran apa yang perlu kita selesaikan dengan segera di hadapan Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa agar umat berani mengakui dosa, mohon pengampunan dosa kepada Allah. Berdoalah agar belas kasih Tuhan turun atas umat-Nya dalam setiap aspek hidupnya dan bukan penghakiman Allah.
Keluaran 34 : 7b
tetapi tidaklah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan cucunya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat.
Yeremia 31 : 3b
Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.