Sabtu, 17 Juni 2023
“Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.” (Hosea 6:4, TB)
Bacaan hari ini: Hosea 6:1-11 | Bacaan setahun: Hosea 5-6
Hosea 5
Ancaman terhadap Israel serta pemimpin-pemimpinnya
1 Dengarlah ini, hai para imam, perhatikanlah, hai kaum Israel, dan pasanglah telinga, hai keluarga raja! Sebab mengenai kamulah penghukuman itu, karena kamu telah menjadi perangkap bagi Mizpa, dan jaring yang dikembangkan di atas gunung Tabor,
2 dan lobang yang dikeruk di lembah Sitim, maka Aku ini akan menghajar mereka sekalian.
3 Aku ini mengenal Efraim, dan Israel tidaklah tersembunyi bagi-Ku, sebab engkau telah berzinah, hai Efraim; dan Israel telah menajiskan diri.
4 Perbuatan-perbuatan mereka tidak mengizinkan mereka berbalik kepada Allah mereka, sebab roh perzinahan ada di antara mereka, dan mereka tidak mengenal TUHAN.
5 Kecongkakan Israel menjadi saksi terhadap dirinya sendiri; Efraim akan tergelincir jatuh oleh kesalahannya sendiri, dan bersama-sama mereka juga Yehuda.
6 Dengan korban kambing domba dan lembu sapinya mereka akan pergi untuk mencari TUHAN, tetapi tidak akan menjumpai Dia; Ia telah menarik diri dari mereka.
7 Mereka telah berkhianat terhadap TUHAN, sebab mereka telah memperanakkan anak-anak yang tidak sah; sekarang pembinasa akan memakan habis mereka dan ladang mereka.
Israel mencari pertolongan di mana-mana tetapi sia-sia
8 Tiuplah sangkakala di Gibea, dan nafiri di Rama. Berteriaklah di Bet-Awen, gemetarlah, hai Benyamin!
9 Efraim akan menjadi tandus, pada hari penghukuman; mengenai suku-suku Israel Aku memberitahu apa yang pasti.
10 Para pemuka Yehuda adalah seperti orang-orang yang menggeser batas; ke atas mereka akan Kucurahkan gemas-Ku seperti air.
11 Efraim tertindas, diremukkan oleh hukuman, sebab ia berkeras untuk berjalan mengikuti kesia-siaan.
12 Sebab itu Aku ini akan seperti ngengat bagi Efraim dan seperti belatung bagi kaum Yehuda.
13 Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengutus orang kepada Raja ‘Agung’. Tetapi iapun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari padamu.
14 Sebab Aku ini seperti singa bagi Efraim, dan seperti singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
Pertobatan yang pura-pura dari pihak orang Israel
15 Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:
Hosea 6 : 1-11
1 “Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi.”
4 Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim? Apakah yang akan Kulakukan kepadamu, hai Yehuda? Kasih setiamu seperti kabut pagi, dan seperti embun yang hilang pagi-pagi benar.
5 Sebab itu Aku telah meremukkan mereka dengan perantaraan nabi-nabi, Aku telah membunuh mereka dengan perkataan mulut-Ku, dan hukum-Ku keluar seperti terang.
6 Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.
Efraim tidak mau bertobat
7 Tetapi mereka itu telah melangkahi perjanjian di Adam, di sana mereka telah berkhianat terhadap Aku.
8 Gilead adalah kota para penjahat, penuh dengan jejak darah.
9 Seperti gerombolan menghadang demikianlah persekutuan para imam; mereka membunuh di jalan ke Sikhem, sungguh, mereka melakukan perbuatan mesum.
10 Di antara kaum Israel telah Kulihat hal-hal yang mengerikan; di sana ada Efraim bersundal dan Israel telah menajiskan diri.
11 Juga bagimu, hai Yehuda, telah ditentukan penuaian: Apabila Aku memulihkan keadaan umat-Ku,
Setiap pagi selama beberapa hari kabut perlahan-lahan lenyap seiring cahaya matahari naik menyinari perbukitan tempat kami mengadakan pelatihan penginjilan kepada sekelompok pemimpin gereja di wilayah pedalaman Sulawesi Barat. Kabut itu tidak bertahan lama, sekejap, ada lalu lenyap dalam ketiadaan. Pemandangan menakjubkan dan memesona yang menyadarkan akan kebesaran dan kuasa serta indahnya ciptaan Tuhan.
Tuhan menggambarkan pertobatan Efraim dan Yehuda yang setengah hati dengan kabut dan embun pagi. Pada ayat 1-3, dengan penuh semangat himbauan pertobatan didengungkan, bukan sekadar ajakan, tetapi berupa kewajiban, “Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN…” tapi kemudian Tuhan seperti mengeluh kecewa, dua kali Ia bertanya, “Apa yang akan Kulakukan kepadamu, hai Efraim, hai Yehuda?” Efraim dan Yehuda tidak berlaku setia, korban mereka hanya tipuan belaka, mereka tidak hendak kenal Tuhan, berlaku khianat dan melangkahi perjanjian, melakukan penumpahan darah, kemesuman dan kenajisan. Ibadah mereka hanya ritual tanpa kedewasaan spiritual. Padahal Tuhan menuntut kasih setia dan pengenalan yang benar akan Dia melebihi semua korban bakaran. Pertobatan mereka hanya pura-pura, di permukaan tanpa kedalaman. Kata tobat yang berasal dari bahasa Arab, berarti berbalik arah, perubahan 180 derajat, dan bukan 360 derajat. Berbalik 360 derajat membawa kembali pada titik yang semula. Pertobatan berbicara tentang perubahan, bukan hanya dalam pengetahuan belaka namun muncul dari kesadaran diri dan dalam hati, yang kemudian dimanisfestasikan ke luar melalui tindakan.
Jadi, meninggalkan hidup lama menuju hidup baru dalam Kristus, ialah pola hidup yang dikehendaki-Nya. Jadi, kalau dulu belum bertobat, percaya Yesus sungguh-sungguh, ia kini berbalik, menjadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat serta mengizinkan Yesus berkuasa, menjadi Tuan dan Tuhan atas hidupnya, bukan diri sendiri dan keinginan dagingnya. Ingatlah, pertobatan pura-pura melukai hati Tuhan dan membawa kita pada penghukuman. Maka, berbaliklah dengan sepenuh hati bukan setengah hati!
STUDI PRIBADI: Apa perbedaan: pertobatan sejati dan pertobatan pura-pura? Sudahkah kita mengalami pertobatan sejati? Jika sudah, bersyukurlah dan hidup dalam kebenaran!
Pokok Doa: Berdoa agar jemaat Tuhan mengalami pertobatan sejati, diberi kepekaan dan keberanian hidup menyenangkan hati Tuhan. Gereja Tuhan, tempat umat mendengarkan Firman, untuk hidup sesuai kehendak-Nya.
Hosea 6 : 1-3
1 "Mari, kita akan berbalik kepada TUHAN, sebab Dialah yang telah menerkam dan yang akan menyembuhkan kita, yang telah memukul dan yang akan membalut kita.
2 Ia akan menghidupkan kita sesudah dua hari, pada hari yang ketiga Ia akan membangkitkan kita, dan kita akan hidup di hadapan-Nya.
3 Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir musim yang mengairi bumi."