RINGKASAN KHOTBAH
11 JUNI 2023
Bahan Pertemuan Kelompok Kecil
Markus 10 : 13-16
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.”
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Belakangan ini kita mungkin sering mendengar istilah “childfree.” Istilah ini menjadi populer usai seorang pegiat media sosial dan penulis Gita Savitri mengungkapkan bahwa ia dan suaminya memutuskan untuk childfree. Di Indonesia sendiri, istilah ini memang belum begitu dipahami oleh masyarakat luas. Namun usai Gita Savitri membahas perihal childfree, istilah ini pun mulai cukup sering didengar dan bahkan menjadi bahasan atau diskusi di berbagai media sosial. Istilah childfree sendiri mengacu pada keputusan seseorang ataupun pasangan yang telah menikah, untuk tidak memiliki keturunan atau tidak mau memiliki anak. Selain itu, menurut Oxford Dictionary istilah childfree merupakan suatu kondisi di mana seseorang atau pasangan tidak mau memiliki anak karena alasan yang utama yaitu pilihan.
Lepas dari semua pertimbangan untuk tidak memiliki anak, tentu hal yang keliru apabila memahami kehadiran anak menjadi masalah, atau kerepotan tersendiri dalam sebuah keluarga. Sehingga konsepnya keliru apabila pilihan untuk tidak mau memiliki anak/childfree, tujuannya supaya bebas dari tuntutan pengasuhan, tuntuan pendidikan, dan tuntutan lainnya menyangkut keberadaan seorang anak. Sesungguhnya kita harus memahami bahwa kehadiran anak di tengah keluarga menjadi berkat istimewa dalam rumah tangga tersebut, karena di dalamnya kita pun bisa mengenal prinsip kerajaan Allah. Seorang anak dapat menjadi berkat bukan hanya saat ini saja, tetapi juga di masa yang akan datang. Bahkan tidak menutup kemungkinan seorang anak dapat menjadi pemimpin di kemudian hari, baik pemimpin di tengah masyarakat, maupun pemimpin di tengah gereja Tuhan.
Perenungan firman Tuhan kali ini menceritakan ada orang-orang yang membawa anak-anak kecil datang kepada Yesus, supaya Ia menjamah/memberkati mereka. Namun Alkitab mencatat bahwa para murid memarahi orang-orang itu (Ay. 13). Yesus marah dan menyuruh mereka untuk membiarkan anak-anak itu datang kepada-Nya. Kemudian Dia berkata, ”Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya” (Ay. 14-15). Kata kerja “menyambut” (Yun: δέχομαι/dechomai), bisa juga berarti “menerima.” Dengan kata lain, menerima kerajaan Allah adalah seperti seorang anak kecil yang menerima dengan iman, kesederhanaan, kasih dan kerendahan hati.
Berbicara mengenai perlakuan terhadap anak-anak yang Tuhan percayakan, mulai dari kitab PL Allah mengajar umat-Nya, dan umat-Nya diperintahkan untuk mengajar anak-anaknya. Cara Allah mengajar umat-Nya harus diadopsi untuk dipraktikkan oleh umat-Nya dalam mendidik anak-anaknya. Perintah ini tercatat di kitab ulangan 6. Dengan demikian, dalam sebuah keluarga, aspek mengenalkan dan membentuk seorang anak semakin serupa dengan Kristus, itu harus terus berlangsung. Sehingga sudah menjadi tanggung jawab keluarga khususnya orangtua, untuk membawa anak-anak mereka semakin mengenal dan mempercayai Kristus dalam kehidupan mereka.
Implikasinya adalah, sebagai orang yang percaya kepada Kristus dan telah menerima janji kekal-Nya, maka kita pun harus melihat keberadaan seorang anak sebagai kehadiran murid Kristus di tengah keluarga. Sebagai murid Kristus yang dipercayakan di tengah keluarga, orangtua berkewajiban mengajar nilai-nilai kebenaran kepada sang anak, serta prinsip kerajaan Allah kepada mereka, agar ke depan anak-anak kita dapat menjadi saksi Kristus. Kelak merekapun dapat memimpin keluarga, memimpin masyarakat, memimpin gereja, serta memimpin diri mereka sendiri untuk terus hidup memuliakan dan memperkenankan hati Tuhan. Jangan pernah menolak atau sengaja tidak mau menerima kehadiran murid Kristus di tengah keluarga kita. Karena seperti Kristus yang memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan lalu memberkati mereka (Ay. 16), maka dari anak-anaklah janji dan berkat Tuhan tersedia bagi sebuah keluarga.
Markus 10 : 13
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Markus 10 : 14-15
14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
Ulangan 6
Kasih kepada Allah adalah perintah yang utama
1 "Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,
2 supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
3 Maka dengarlah, hai orang Israel! Lakukanlah itu dengan setia, supaya baik keadaanmu, dan supaya kamu menjadi sangat banyak, seperti yang dijanjikan TUHAN, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan,
7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.
8 Haruslah juga engkau mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,
9 dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu.
10 Maka apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu--kota-kota yang besar dan baik, yang tidak kaudirikan;
11 rumah-rumah, penuh berisi berbagai-bagai barang baik, yang tidak kauisi; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan kebun-kebun zaitun, yang tidak kautanami--dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang,
12 maka berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan TUHAN, yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan.
13 Engkau harus takut akan TUHAN, Allahmu; kepada Dia haruslah engkau beribadah dan demi nama-Nya haruslah engkau bersumpah.
14 Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu,
15 sebab TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu di tengah-tengahmu, supaya jangan bangkit murka TUHAN, Allahmu, terhadap engkau, sehingga Ia memunahkan engkau dari muka bumi.
16 Janganlah kamu mencobai TUHAN, Allahmu, seperti kamu mencobai Dia di Masa.
17 Haruslah kamu berpegang pada perintah, peringatan dan ketetapan TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu;
18 haruslah engkau melakukan apa yang benar dan baik di mata TUHAN, supaya baik keadaanmu dan engkau memasuki dan menduduki negeri yang baik, yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu,
19 dengan mengusir semua musuhmu dari hadapanmu, seperti yang difirmankan TUHAN.
20 Apabila di kemudian hari anakmu bertanya kepadamu: Apakah peringatan, ketetapan dan peraturan itu, yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN Allah kita?
21 maka haruslah engkau menjawab anakmu itu: Kita dahulu adalah budak Firaun di Mesir, tetapi TUHAN membawa kita keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.
22 TUHAN membuat tanda-tanda dan mujizat-mujizat, yang besar dan yang mencelakakan, terhadap Mesir, terhadap Firaun dan seisi rumahnya, di depan mata kita;
23 tetapi kita dibawa-Nya keluar dari sana, supaya kita dapat dibawa-Nya masuk untuk memberikan kepada kita negeri yang telah dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyang kita.
24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.
25 Dan kita akan menjadi benar, apabila kita melakukan segenap perintah itu dengan setia di hadapan TUHAN, Allah kita, seperti yang diperintahkan-Nya kepada kita."
Markus 10 : 16
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Markus 10 : 13-16
Yesus memberkati anak-anak
13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."
16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
- Apakah prinsip firman Tuhan yang saudara dapatkan dari pembacaan hari ini, khususnya dalam melihat keberadaan seorang anak?
- Bagikan pengalaman saudara dalam mendidik anak, dan apa kendala yang selama ini saudara temui?
- Apa kaitan kerajaan Allah dengan keberadaan seorang anak?
- Selain mengajar anak-anak, mengapa orangtua juga perlu belajar dari anak-anak sehubungan dengan menyambut kerajaan Allah?
- Bagaimana saudara mempersiapkan anak-anak untuk menjadi pemimpin masa depan? Baik dalam keluarga, masyarakat, maupun gereja!
Bagaimana sikap saudara terhadap anak-anak setelah merenungkan bagian firman Tuhan Markus 10:13-16 ini? Tuliskan juga komitmen yang saudara akan lakukan untuk anak-anak di dalam mempersiapkan mereka sebagai pemimpin masa depan!
Doakan untuk anak-anak di tengah-tengah jemaat GKA Gloria, agar terus bertumbuh dalam iman dan pengenalan akan Allah. Juga doakan orangtua agar terus menanamkan prinsip kerajaan Allah kepada anak-anak supaya mau percaya sungguh-sungguh dan mempercayakan Tuhan dalam seluruh kehidupan mereka.