Daniel Di Gua Singa

Sabtu, 10 Juni 2023

“Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.” (Daniel 6:11)


Bacaan hari ini: Daniel 6:1-29 | Bacaan setahun: Daniel 6-7

Darius sebagai penguasa Kerajaan Media Persia membuat kebijakan mengangkat 120 wakil-wakil raja di seluruh propinsi kerajaannya. Di antara mereka, diangkat tiga orang pejabat tinggi yang mengepalai wakil-wakil raja. Daniel, salah satunya, bahkan diangkat menjadi pemimpin tertinggi di bawah raja karena kemampuannya. Tapi hal itu membuat para pejabat lain iri hati dan bersekongkol menjatuhkan dia. Kehidupan Daniel yang sangat berintegritas membuat mereka sulit menemukan celah untuk menjatuhkannya, kecuali dalam hal ibadah Daniel kepada Tuhan (ay. 5-6). Maka mereka mengusulkan suatu peraturan yang terlihat menguntungkan raja, tapi adalah konspirasi besar untuk menjatuhkan Daniel. Dalam waktu 30 hari tidak seorangpun boleh menaikkan permohonan kepada siapapun, baik dewa maupun manusia, kecuali kepada raja. Barangsiapa melanggar akan dimasukkan ke gua singa (ay. 7-9). Daniel sama sekali tidak takut dan gentar, dia tetap setia beribadah kepada Tuhan seperti biasa (ay. 11).

Kesetiaan beribadah pada Allah, membuat Daniel dianggap bersalah dan dilempar ke dalam gua singa (ay. 12-18). Namun Allah melindunginya secara ajaib dan luar biasa. Mulut singa-singa itu terkatup, dan Daniel tetap baik-baik saja (ay. 19-22). Pengalaman Daniel yang tidak menyenangkan dari perspektif manusia itu ditutup dengan pengakuan Darius yang sangat meninggikan dan memuliakan Tuhan. Darius mengakui bahwa Allah yang Daniel sembah ialah Allah yang hidup, yang kekal dan yang pemerintahan-Nya ada untuk selama-lamanya. Semua orang di wilayah kekuasaan Media Persia harus hidup takut dan gentar terhadap Allah (ay. 26-28).

Pengalaman Daniel di gua singa mengajarkan satu kebenaran. Jangan terlalu cepat menilai baik/buruk suatu peristiwa yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kecuali jika kita sudah tiba di bagian akhirnya. Setiap peristiwa adalah pentas iman untuk bersaksi dan memuliakan nama Tuhan. Yang terpenting adalah kita tetap setia pada Tuhan dan tetap teguh berdiri dalam iman tanpa takut dan gentar. Lakukan apa yang harus kita lakukan. Tuhan mau memakai peristiwa kehidupan kita untuk memuliakan nama-Nya.

STUDI PRIBADI: Peristiwa apakah yang sedang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup Saudara? Bagaimanakah Saudara memahami dan memaknainya?

Pokok Doa: Berdoalah bagi anak Tuhan agar sadar bahwa setiap peristiwa kehidupan adalah panggung dan pentas iman untuk bersaksi bagi kemuliaan nama Tuhan, sehingga banyak orang percaya, kenal dan mengakui Allah.

×

Daniel 6 : 5-6

5 (6-6) Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"

6 (6-7) Kemudian bergegas-gegaslah para pejabat tinggi dan wakil raja itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ya raja Darius, kekallah hidup tuanku!

×

Daniel 6 : 7-9

7 (6-8) Semua pejabat tinggi kerajaan ini, semua penguasa dan wakil raja, para menteri dan bupati telah mufakat, supaya dikeluarkan kiranya suatu penetapan raja dan ditetapkan suatu larangan, agar barangsiapa yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, maka ia akan dilemparkan ke dalam gua singa.

8 (6-9) Oleh sebab itu, ya raja, keluarkanlah larangan itu dan buatlah suatu surat perintah yang tidak dapat diubah, menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."

9 (6-10) Sebab itu raja Darius membuat surat perintah dengan larangan itu.

×

Daniel 6 : 11

11 (6-12) Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang berdoa dan bermohon kepada Allahnya.

×

Daniel 6 : 12-18

12 (6-13) Kemudian mereka menghadap raja dan menanyakan kepadanya tentang larangan raja: "Bukankah tuanku mengeluarkan suatu larangan, supaya setiap orang yang dalam tiga puluh hari menyampaikan permohonan kepada salah satu dewa atau manusia kecuali kepada tuanku, ya raja, akan dilemparkan ke dalam gua singa?" Jawab raja: "Perkara ini telah pasti menurut undang-undang orang Media dan Persia, yang tidak dapat dicabut kembali."

13 (6-14) Lalu kata mereka kepada raja: "Daniel, salah seorang buangan dari Yehuda, tidak mengindahkan tuanku, ya raja, dan tidak mengindahkan larangan yang tuanku keluarkan, tetapi tiga kali sehari ia mengucapkan doanya."

14 (6-15) Setelah raja mendengar hal itu, maka sangat sedihlah ia, dan ia mencari jalan untuk melepaskan Daniel, bahkan sampai matahari masuk, ia masih berusaha untuk menolongnya.

15 (6-16) Lalu bergegas-gegaslah orang-orang itu menghadap raja serta berkata kepadanya: "Ketahuilah, ya raja, bahwa menurut undang-undang orang Media dan Persia tidak ada larangan atau penetapan yang dikeluarkan raja yang dapat diubah!"

16 (6-17) Sesudah itu raja memberi perintah, lalu diambillah Daniel dan dilemparkan ke dalam gua singa. Berbicaralah raja kepada Daniel: "Allahmu yang kausembah dengan tekun, Dialah kiranya yang melepaskan engkau!"

17 (6-18) Maka dibawalah sebuah batu dan diletakkan pada mulut gua itu, lalu raja mencap itu dengan cincin meterainya dan dengan cincin meterai para pembesarnya, supaya dalam hal Daniel tidak dibuat perubahan apa-apa.

18 (6-19) Lalu pergilah raja ke istananya dan berpuasalah ia semalam-malaman itu; ia tidak menyuruh datang penghibur-penghibur, dan ia tidak dapat tidur.

×

Daniel 6 : 19-22

19 (6-20) Pagi-pagi sekali ketika fajar menyingsing, bangunlah raja dan pergi dengan buru-buru ke gua singa;

20 (6-21) dan ketika ia sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara yang sayu. Berkatalah ia kepada Daniel: "Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kausembah dengan tekun, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu?"

21 (6-22) Lalu kata Daniel kepada raja: "Ya raja, kekallah hidupmu!

22 (6-23) Allahku telah mengutus malaikat-Nya untuk mengatupkan mulut singa-singa itu, sehingga mereka tidak mengapa-apakan aku, karena ternyata aku tak bersalah di hadapan-Nya; tetapi juga terhadap tuanku, ya raja, aku tidak melakukan kejahatan."

×

Daniel 6 : 26-28

26 (6-27) Bersama ini kuberikan perintah, bahwa di seluruh kerajaan yang kukuasai orang harus takut dan gentar kepada Allahnya Daniel, sebab Dialah Allah yang hidup, yang kekal untuk selama-lamanya; pemerintahan-Nya tidak akan binasa dan kekuasaan-Nya tidak akan berakhir.

27 (6-28) Dia melepaskan dan menolong, dan mengadakan tanda dan mujizat di langit dan di bumi, Dia yang telah melepaskan Daniel dari cengkaman singa-singa."

28 (6-29) Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *