28 Mei 2023

Pada saat ini kita memperingati hari turunnya Roh Kudus, Pentakosta. Ini peringatan yang penting karena Tuhan Yesus sendiri yang menyatakan kepada kita, bahwa Dia akan minta kepada Bapa agar Ia memberikan Penolong yang lain bagi kita, yaitu Roh Kebenaran. Roh Kudus akan menyertai kita selama-lamanya. Itu artinya kehadiran dan penyertaan Roh Kudus hanya ada dalam kehidupan orang percaya dan penting bagi hidup mereka. Sehingga kiranya ini tidak hanya menjadi sekedar peringatan, tetapi refleksi akan bagaimana kehidupan kita saat ini sebagai orang percaya yang disertai Roh Kudus?

Sebagai Roh Kebenaran, maka Roh Kudus akan menolong orang percaya dalam kaitannya dengan firman Tuhan. Yohanes 14:26 menyatakan bahwa “Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Melihat ayat ini kita mengingat akan Matius 28:20 : “dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” Itu artinya sebagai murid Tuhan Yesus, kita memang harus belajar melakukan apa yang diperintahkan Tuhan Yesus kepada kita. Akan tetapi hal itu membutuhkan karya Roh Kudus untuk mengajar dan mengingatkan kita akan kebenaran Tuhan. Hidup seorang murid Tuhan dengan firman Tuhan tidak bisa lepas dari karya Roh Kudus.

Apa yang dilakukan Roh Kudus dalam menyertai kita untuk belajar dan melakukan kebenaran firman Tuhan? Ada dua sebutan yang dikenakan kepada Roh Kudus dalam Yohanes 14:16,26, yaitu Penolong dan Penghibur, yang dalam bahasa Yunani dipakai kata yang sama, “Parakletos” yang artinya pribadi yang berjalan di samping seseorang untuk menemani dalam memberikan pertolongan, nasihat, atau penghiburan. Oleh karena Roh Kudus adalah Parakletos yang hadir memberi pertolongan atau nasihat, penghiburan, maka harus diingat bahwa Dia tidak akan mengambil alih hidup orang percaya. Roh Kudus akan memberi nasihat, mengingatkan, atau memberi kekuatan kepada orang percaya akan kebenaran firman Tuhan ketika mereka menghadapi situasi tertentu. Akan tetapi orang percaya bisa menolak akan apa yang diingatkan oleh Roh Kudus ini kepada mereka, untuk kemudian memilih jalannya atau caranya sendiri yang sebenarnya melenceng dari firman Tuhan. Hal menolak pimpinan Roh Kudus ini dalam Efesus 4:30 disebut sebagai “mendukakan Roh Kudus”, sikap yang diingatkan firman Tuhan untuk kita hindari. Bagaimana kemudian, apa yang harus kita lakukan?

Jika kita tahu bahwa Roh Kudus diutus Tuhan untuk menyertai kita dan kita membutuhkan-Nya dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Roh Kudus menyertai kita dengan memberikan penghiburan dan pertolongan khususnya lewat firman Tuhan untuk dilakukan, namun Dia dapat diabaikan atau didukakan dengan ketidaktaatan kita. Maka ada beberapa hal yang bisa kita lakukan:

1. Mari kita belajar memberi diri dalam penyertaan Roh Kudus dengan menjaga relasi kita dengan Tuhan dan firman-Nya setiap hari. Kita juga bisa meminta agar Tuhan memberikan kepada kita hati yang mengasihi Dia dan rindu menghidupi kebenaran firman Tuhan.
2. Lewat relasi dengan Tuhan setiap hari, kehidupan keluarga serta persekutuan saudara seiman, kita belajar mengenal diri kita terutama dalam hal-hal apa kita bisa mendukakan Roh Kudus, dalam arti kita tahu sebenarnya kita harus mengingat dan melakukan firman Tuhan tetapi kita seringkali mengabaikannya dan memilih jalan sendiri. Terkadang hal itu terjadi dengan spontan begitu saja, menjadi kebiasaan yang celakanya adalah buruk.
3. Belajar peka akan pimpinan Tuhan melalui Roh Kudus-Nya terutama ketika ada momen-momen tertentu dalam hidup kita di mana kita diingatkan dan didorong untuk mencari dan menghidupi firman Tuhan. Kiranya dengan bersandar kepada Tuhan, kita melangkah taat dan mengalami kemenangan iman oleh pertolongan Tuhan.