Hukuman Atas Moab

Senin, 2 Mei 2023

“Kami telah mendengar tentang keangkuhan Moab, alangkah angkuhnya dia, tentang kesombongannya... Aku ini kenal kepongahannya, demikianlah firman TUHAN, tidak benar cakapnya, dan tidak benar perilakunya.” (Yeremia 48:29-30)


Bacaan hari ini: Yeremia 48:1-14 | Bacaan setahun: Yeremia 48

Bangsa Moab adalah keturunan Lot, keponakan Abraham. Mereka hidup bertetangga dengan bangsa Israel. Sekalipun memiliki ikatan saudara, mereka cenderung memusuhi bangsa Israel. Dan bangsa Israel sering tergoda mengikuti bangsa Moab, menyembah dewa mereka. Kita tahu, termasuk Raja Salomo yang pada akhir pemerintahannya, jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala karena pengaruh dari istri-istrinya. Salomo mendirikan bukit pengorbanan untuk dewa Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab (1 Raja-raja 11:7). Namun tidak semua orang Moab jahat, buktinya ada satu nama kitab dalam Perjanjian Lama memakai nama salah satu perempuan Moab, yaitu Rut.

Bila melihat peringatan yang disampaikan nabi Yeremia, bangsa Moab, saat itu, ialah negara yang kaya, punya kota-kota pertahanan yang sangat kuat, rakyatnya hidup dalam tingkat keamanan yang sangat baik karena kotanya dikelilingi oleh benteng, dan orang Moab ini bangga dengan dewa mereka, yaitu dewa Kamos (Ibrani: – שׁוֹמכְּ KEMOSH). Yesaya mengingatkan mereka agar jangan menjadi sombong, karena nasib mereka akan sama dengan bangsa Israel, mereka akan dikalahkan, ditawan dan dibuang.

Beberapa hal bisa kita pelajari dari kisah ini. Pertama, kemapanan itu bisa membutakan orang; ia merasa diri sudah baik, hidup dalam suasana aman dan nyaman, tidak butuh orang lain dan tidak pernah melihat keluar. Jangan hidup hanya berfokus pada aman-nyaman dan menikmati sendiri semua berkat Tuhan. Kedua, adalah kemapanan bisa membuat orang jadi sombong. Moab melihat bangsa Israel yang dikalahkan musuh sebagai bahan tertawaan dan menganggap bangsa Israel seperti pencuri. Setiap membicarakan bangsa Israel, orang Moab menggeleng-gelengkan kepala, tanda meremehkan mereka (ayat 27). Akhirnya Tuhan menghukum Moab dan membalikkan keadaan, semua harta kekayaan yang mereka tumpuk habis dirampas musuh, maka habislah sudah semua kebangaan (ayat 36). Moab menjadi malu, menyembunyikan muka; ia menjadi bahan tertawaan, semua orang yang pernah tahu kejayaannya, terkejut (ayat 39).

STUDI PRIBADI: Apa yang membuat Allah marah kepada bangsa Moab? Kadang-kadang, tanpa sadar apakah kita juga memiliki sifat dan karakter seperti orang Moab?

Berdoalah: Tuhan tolong kami, ketika hidup kami diberkati biarlah tidak jadi sombong dan merendahkan orang lain. Kami mau belajar berbagi dari setiap anugerah dan berkat yang telah Engkau beri. Amin!

×

1 Raja-raja 11 : 7

7 Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengorbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung di sebelah timur Yerusalem dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon.

×

Yeremia 48 : 27

27 Apakah bukan Israel tadinya yang menjadi tertawaan bagimu? Apakah dia terdapat di antara pencuri-pencuri, sehingga engkau menggeleng-gelengkan kepala, setiap kali engkau berbicara tentang dia?

×

Yeremia 48 : 36

36 Sebab itu seperti hatiku terharu mendengar suling, begitulah hatiku terharu melihat keadaan Moab, dan hatiku terharu melihat keadaan orang-orang Kir-Heres; bukankah sudah hilang segala harta yang mereka tumpuk?

×

Yeremia 48 : 39

39 Betapa terkejutnya dia! Betapa Moab menyembunyikan mukanya karena malu! Maka Moab telah menjadi tertawaan dan kekejutan bagi semua yang di sekitarnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *