Selasa, 25 April 2023
“Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.” (Yeremia 36:28)
Bacaan hari ini: Yeremia 36:1-32 | Bacaan tahunan: Yeremia 36-37
Yeremia 36 : 1-32
Pembakaran kitab nubuat Yeremia oleh raja Yoyakim
1 Dalam tahun yang keempat pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, datanglah firman ini dari TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
2 “Ambillah kitab gulungan dan tulislah di dalamnya segala perkataan yang telah Kufirmankan kepadamu mengenai Israel, Yehuda dan segala bangsa, dari sejak Aku berbicara kepadamu, yakni dari sejak zaman Yosia, sampai waktu ini.
3 Mungkin apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Aku rancangkan hendak mendatangkannya kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sehingga Aku mengampuni kesalahan dan dosa mereka.”
4 Jadi Yeremia memanggil Barukh bin Neria, lalu Barukh menuliskan dalam kitab gulungan itu langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang telah difirmankan TUHAN kepadanya.
5 Pada suatu kali Yeremia memberi perintah kepada Barukh: “Aku ini berhalangan, tidak dapat pergi ke rumah TUHAN.
6 Jadi pada hari puasa engkaulah yang pergi membacakan perkataan-perkataan TUHAN kepada orang banyak di rumah TUHAN dari gulungan yang kautuliskan langsung dari mulutku itu; kepada segenap orang Yehuda yang datang dari kota-kotanya haruslah kaubacakannya juga.
7 Mungkin permohonan mereka sampai di hadapan TUHAN dan mereka masing-masing bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat itu, sebab besar murka dan kehangatan amarah yang diancamkan TUHAN kepada bangsa ini.”
8 Lalu Barukh bin Neria melakukan tepat seperti yang diperintahkan kepadanya oleh nabi Yeremia untuk membacakan perkataan-perkataan TUHAN dari kitab itu di rumah TUHAN. —
9 Adapun dalam tahun yang kelima pemerintahan Yoyakim bin Yosia, raja Yehuda, dalam bulan yang kesembilan, orang telah memaklumkan puasa di hadapan TUHAN bagi segenap rakyat di Yerusalem dan bagi segenap rakyat yang telah datang dari kota-kota Yehuda ke Yerusalem. —
10 Maka Barukh membacakan kepada segenap rakyat perkataan Yeremia dari kitab itu, di rumah TUHAN, di kamar Gemarya anak panitera Safan, di pelataran atas di muka pintu gerbang baru dari rumah TUHAN.
11 Ketika Mikhaya bin Gemarya bin Safan mendengar segala firman TUHAN dari kitab itu,
12 turunlah ia ke istana raja, ke kamar panitera. Di sana tampak duduk semua pemuka, yakni panitera Elisama, Delaya bin Semaya, Elnatan bin Akhbor, Gemarya bin Safan, Zedekia bin Hananya dan semua pemuka lain.
13 Lalu Mikhaya memberitahukan kepada mereka segala firman yang telah didengarnya, ketika Barukh membacakan kitab itu kepada orang banyak.
14 Kemudian para pemimpin itu menyuruh Yehudi bin Netanya bin Selemya bin Kusyi kepada Barukh mengatakan: “Bawalah gulungan yang telah kaubacakan kepada orang banyak itu dan datanglah ke mari!” Maka Barukh bin Neria membawa gulungan itu dan datang kepada mereka.
15 Berkatalah mereka kepadanya: “Silakan duduk dan bacakan itu kepada kami!” Lalu Barukh membacakannya kepada mereka.
16 Setelah mereka mendengar segala perkataan itu, maka terkejutlah mereka dan berkata seorang kepada yang lain: “Kita harus dengan segera memberitahukan segala perkataan ini kepada raja!”
17 Bertanyalah mereka kepada Barukh, katanya: “Beritahukanlah kepada kami, bagaimana caranya engkau menuliskan segala perkataan ini!”
18 Jawab Barukh kepada mereka: “Segala perkataan ini langsung dari mulut Yeremia kepadaku, dan aku menuliskannya dengan tinta dalam kitab.”
19 Lalu berkatalah para pemuka itu kepada Barukh: “Pergilah, sembunyikanlah dirimu bersama Yeremia! Janganlah ada orang yang mengetahui di mana tempatmu!”
20 Kemudian pergilah mereka menghadap raja di pelataran, sesudah mereka menyimpan gulungan itu di kamar panitera Elisama. Mereka memberitahukan segala perkataan ini kepada raja.
21 Raja menyuruh Yehudi mengambil gulungan itu, lalu ia mengambilnya dari kamar panitera Elisama itu. Yehudi membacakannya kepada raja dan semua pemuka yang berdiri dekat raja.
22 Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.
23 Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.
24 Baik raja maupun para pegawainya, yang mendengarkan segala perkataan ini, seorangpun tidak terkejut dan tidak mengoyakkan pakaiannya.
25 Elnatan, Delaya dan Gemarya memang mendesak kepada raja, supaya jangan membakar gulungan itu, tetapi raja tidak mendengarkan mereka.
26 Bahkan raja memerintahkan pangeran Yerahmeel, Seraya bin Azriel dan Selemya bin Abdeel untuk menangkap juru tulis Barukh dan nabi Yeremia, tetapi TUHAN menyembunyikan mereka.
27 Sesudah raja membakar gulungan berisi perkataan-perkataan yang dituliskan oleh Barukh langsung dari mulut Yeremia itu, maka datanglah firman TUHAN kepada Yeremia, bunyinya:
28 “Ambil pulalah gulungan lain, tuliskanlah di dalamnya segala perkataan yang semula ada di dalam gulungan yang pertama yang dibakar oleh Yoyakim, raja Yehuda.
29 Mengenai Yoyakim, raja Yehuda, haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Engkau telah membakar gulungan ini dengan berkata: Mengapakah engkau menulis di dalamnya, bahwa raja Babel pasti akan datang untuk memusnahkan negeri ini dan untuk melenyapkan dari dalamnya manusia dan hewan?
30 Sebab itu beginilah firman TUHAN tentang Yoyakim, raja Yehuda: Ia tidak akan mempunyai keturunan yang akan duduk di atas takhta Daud, dan mayatnya akan tercampak, sehingga kena panas di waktu siang dan kena dingin di waktu malam.
31 Aku akan menghukum dia, keturunannya dan hamba-hambanya karena kesalahan mereka; Aku akan mendatangkan atas mereka, atas segala penduduk Yerusalem dan atas orang Yehuda segenap malapetaka yang Kuancamkan kepada mereka, yang mereka tidak mau mendengarnya.”
32 Maka Yeremia mengambil gulungan lain dan memberikannya kepada juru tulis Barukh bin Neria yang menuliskan di dalamnya langsung dari mulut Yeremia segala perkataan yang ada di dalam kitab yang telah dibakar Yoyakim, raja Yehuda dalam api itu. Lagipula masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu.
Yeremia 37
Raja Zedekia meminta petunjuk kepada Yeremia
1 Zedekia bin Yosia menjadi raja menggantikan Konya bin Yoyakim; Nebukadnezar, raja Babel, telah mengangkat dia menjadi raja atas negeri Yehuda.
2 Tetapi baik ia, baik pegawai-pegawainya maupun rakyat negeri itu, tidak mendengarkan firman yang disampaikan TUHAN dengan perantaraan nabi Yeremia.
3 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh Yukhal bin Selemya dan imam Zefanya bin Maaseya kepada Yeremia untuk meminta: “Berdoalah hendaknya untuk kami kepada TUHAN, Allah kita!”
4 Adapun pada waktu itu Yeremia masih bebas pergi datang di tengah-tengah rakyat; ia belum dimasukkan orang ke dalam penjara.
5 Adapun tentara Firaun telah berangkat keluar dari Mesir; mendengar kabar itu maka orang-orang Kasdim yang mengepung Yerusalem angkat kaki dari Yerusalem.
6 Lalu datanglah firman TUHAN kepada nabi Yeremia, bunyinya:
7 “Beginilah firman TUHAN, Allah Israel. Kepada raja Yehuda, yang menyuruh kamu kepada-Ku untuk meminta petunjuk, harus kamu katakan begini: Lihat, tentara Firaun yang telah berangkat keluar untuk membantu kamu akan kembali ke negerinya, ke Mesir.
8 Tetapi orang-orang Kasdim akan datang kembali memerangi kota ini, merebutnya dan menghanguskannya dengan api.
9 Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri dengan mengatakan: Orang-orang Kasdim itu telah pergi untuk selamanya dari pada kita! Padahal mereka tidak pergi untuk selamanya!
10 Dan seandainya kamu memukul kalah segenap tentara orang Kasdim yang telah memerangi kamu itu, sehingga di antara mereka hanya tinggal orang-orang yang luka parah, masing-masing di kemahnya mereka akan bangun dan menghanguskan kota ini dengan api.”
Yeremia dipenjarakan
11 Ketika tentara orang Kasdim itu telah angkat kaki dari Yerusalem oleh karena takut kepada tentara Firaun,
12 maka keluarlah Yeremia dari Yerusalem untuk pergi ke daerah Benyamin dengan maksud mengurus di sana pembagian warisan di antara kaum keluarga.
13 Tetapi ketika ia sampai ke pintu gerbang Benyamin, maka di sana ada seorang kepala jaga yang bernama Yeria bin Selemya bin Hananya; ia menangkap nabi Yeremia sambil berteriak: “Engkau mau menyeberang kepada orang Kasdim!”
14 Dan sekalipun Yeremia menjawab: “Itu bohong, aku tidak hendak menyeberang kepada orang Kasdim!”, tetapi Yeria tidak mendengarkan, lalu ia menangkap Yeremia dan membawanya menghadap para pemuka.
15 Para pemuka ini menjadi marah kepada Yeremia; mereka memukul dia dan memasukkannya ke dalam rumah tahanan, rumah panitera Yonatan itu; adapun rumah itu telah dibuat mereka menjadi penjara.
16 Demikianlah halnya Yeremia masuk ke dalam ruang cadangan air di bawah tanah itu. Dan lama Yeremia tinggal di sana.
Zedekia memindahkan tempat Yeremia dikurung
17 Pada suatu kali raja Zedekia menyuruh orang mengambil dia. Lalu dengan diam-diam bertanyalah raja di istananya kepadanya: “Adakah datang firman dari TUHAN?” Jawab Yeremia: “Ada!” Lagi katanya: “Bunyinya: Engkau akan diserahkan ke dalam tangan raja Babel!”
18 Kemudian berkatalah Yeremia kepada raja Zedekia: “Apakah dosa yang kuperbuat kepadamu, kepada pegawai-pegawaimu dan kepada bangsa ini, sehingga kamu memasukkan aku ke dalam penjara?
19 Di manakah gerangan para nabimu yang telah bernubuat kepadamu, bahwa raja Babel tidak akan datang menyerang kamu dan negeri ini?
20 Sekarang, dengarkanlah, hai tuanku raja! Biarlah permohonanku sampai di hadapanmu: janganlah kembalikan aku ke rumah panitera Yonatan, nanti aku mati di sana.”
21 Raja Zedekia memberi perintah, lalu orang menahan Yeremia di pelataran penjagaan dan memberikan setiap hari kepadanya sepotong roti dari jalan tukang roti, sampai pada waktu segala roti habis di kota itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu.
Chen Wensheng, seorang pemberita Injil, ditangkap dan dipenjarakan karena telah memberitakan Injil. Namun, baginya pemenjaraannya itu, tidak membuatnya berdiam diri. Justru situasi tersebut ia gunakan untuk terus menginjili. Bahkan, ia memberitakan Injil kepada polisi yang menangkapnya.
Tuhan menyuruh Yeremia untuk menuliskan segala apa yang telah difirmankan-Nya, yakni mengenai segala malapetaka yang telah Tuhan rancang atas Israel, Yehuda, dan segala bangsa. Dengan maksud apabila kaum Yehuda mendengar tentang segala malapetaka yang Tuhan hendak jatuhkan kepada mereka, maka mereka masing-masing akan bertobat dari tingkah langkahnya yang jahat sehingga Tuhan akan mengampuni kesalahan dan dosa mereka selama ini. Namun sayang, tidak ada yang bertobat. Baik raja maupun pegawainya saat mendengarkan firman Tuhan tersebut. Tidak seorang pun dari mereka yang terkejut dan mengoyakkan pakaiannya sebagai tanda berduka dan bertobat atas segala malapetaka yang akan Tuhan jatuhkan atas mereka. Malah ketika mendengar firman Tuhan dibacakan, Raja Yoyakim menyatakan kemarahan dan perlawanan terhadap Tuhan dengan mengoyak-ngoyakkan gulungan kitab yang berisi firman Tuhan itu, lalu membakarnya ke dalam perapian. Kemudian Raja Yoyakim memerintahkan agar menangkap nabi Yeremia dan juru tulis Barukh yang telah menulis dan menyampaikan berita firman Tuhan tersebut. Meski demikian, Nabi Yeremia dan Barukh tidak berdiam diri. Tuhan memerintahkan untuk menuliskan kembali firman Tuhan tersebut. Mereka dengan taat menuliskan apa yang Tuhan firmankan mengenai hukuman-Nya atas Yehuda dan Raja Yoyakim yang telah menentang dan melawan Tuhan.
Sesungguhnya, dunia ini tidak suka akan firman Tuhan yang menegur dan menyatakan kasih-Nya. Bahkan, mereka melarang memberitakannya. Jika demikian, akankah kita berdiam diri atau tetap terus memberitakan- nya? Kiranya Tuhan menolong kita untuk tetap setia memberitakannya.
STUDI PRIBADI: Mengapa Yeremia dan Barukh meski dilarang, tidak berdiam diri, tetapi tetap terus menulis dan memberitakan firman Tuhan? Jika begitu, bagaimana dengan kita?
Pokok Doa: Doakan agar orang percaya tetap setia memberitakan firman Tuhan, meskipun dunia tidak suka dan melarangnya.
Amsal 20 : 6
6 Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?