5 Maret 2023

RINGKASAN KHOTBAH
5 MARET 2023

Bahan Pertemuan Kelompok Kecil

KEMAJUAN INJIL
Filipi 1 : 12-18

Dalam bagian ini, kita mengetahui bahwa Paulus ternyata sedang ada dalam penjara (ay. 13-14). Para sarjana berbeda pendapat mengenai di mana kota Paulus sedang dipenjara. Sebagian menduga Roma, namun tidak sedikit pula yang mengusulkan Efesus atau Kaisarea. Meski para sarjana berbeda pendapat, ini tidak memengaruhi satu hal yang jelas, yakni bahwa Paulus bersukacita dala keadaan tersebut (ay. 18)! Pemenjaraan dalam Kerajaan Roma pada masa itu memang bentuknya bervariasi: mulai dari tahanan rumah yang cukup fleksibel hingga ruang bawah tanah yang mengerikan. Apapun bentuknya, umumnya tidak ada orang yang menikmati hidup di dalam keadaan terpenjara. Karena itu adalah hal yang luar biasa ketika Paulus bisa bersukacita dalam keadaan yang demikian.

Akan tetapi, kita perlu ingat bahwa Paulus di sini bukan bersukacita karena pemenjaraan yang ia alami. Ia bersukacita karena pemenjaraan yang ia alami bukan membuat pemberitaan Injil terhenti, melainkan justru membawa kemajuan bagi Injil (ay. 12). Tapi bagaimana bentuk kemajuan Injil yang Paulus maksudkan di sini? Setidaknya ada dua bentuk yang bisa kita lihat di sini.

Pertama, Injil justru masuk ke wilayah pemerintahan (ay. 13). Kata ‘istana’ (Yun. Praitõrion) bisa merujuk pada tentara kerajaan atau markas pemerintahan, tempat di mana Paulus ditahan. Mayoritas terjemahan setuju Paulus berbicara tentang para tentara atau anggota pemerintahan. Ini didukung dengan rujukan “semua orang lain” yang jelas berbicara tentang manusia. Ini menjadi alasan pertama Paulus bersukacita: pemenjaraannya ternyata membuat banyak orang yang ada di markas pemerintahan mendengar bahwa dia dipenjarakan karena Kristus. Ungkapan ini nampaknya juga menyiratkan bahwa ada beberapa orang yang ada dalam markas pemerintahan yang bertobat. Pemenjaraan Paulus ternyata justru membuat Injil bisa masuk ke salah satu tempat yang paling ‘anti’ dengan Injil.

Kedua, saudara seiman makin berani bersaksi tentang Kristus (ay. 14). Alasan lain Paulus bersukacita ialah pemenjaraannya tidak membuat saudara seiman merasa takut dan terancam. Sebaliknya, mereka justru semakin berani memberitakan firman Allah kepada lebih banyak orang. Akan tetapi, Paulus menydari bahwa tidak semua saudara seiman berani memberitakan Injil dengan maksud dan tujuan yang benar. Di ay. 15-18 dia menjelaskan bahwa ada dua jenis kelompok yang memberitakan Injil, yakni kolega dan pesaing Paulus (istilah yang digunakan Michael Bird dan Nijay Gupta). Para kolega Paulus memberitakan Injil dengan kasih dan motivasi yang benar; mereka sadar mereka perlu ‘membela’ Injil sama seperti yang Paulus lakukan. Di sisi lain, para pesaing memberitakan Injil dengan motivasi yang tidak murni: entah dengki dan permusuhan, atau ambisi dan kepentingan pribadi. Para pesaing ini bukanlah bidat; mereka memberitakan Yesus yang benar, hanya saja dengan motivasi yang salah. Terhadap orang-orang ini, Paulus tidak terlalu ambil pusing, sebab apa yang terpenting baginya ialah Yesus yang benar diberitakan dan dikenal lebih banyak orang.

Dari sini kita bisa melihat bahwa Kristus adalah hal yang terpenting bagi Paulus. Karena itu, hal itu seharusnya juga menjadi kerinduan kita: lebih banyak orang mendengar dan memuliakan Kristus. Sayangnya, kita seringkali meletakkan kemuliaan dan reputasi kita di atas kemuliaan Kristus. Kita memang senang bila Kristus dimuliakan, selama Ia dimuliakan melalui kita atau gereja kita. Sebaliknya, kita tidak suka ketika orang lain atau gereja lain lebih memuliakan Tuhan dibanding kita. Di tengah sikap yang demikian, kiranya sikap Paulus ini menjadi pengingat yang kuat bagi kita dan komunitas kita: Kristus yang terpenting!

  1. Bagikan pada anggota yang lain apa hal yang paling membekas bagi Anda dari kotbah hari Minggu kemarin (Ilustrasi? Poin kotbah? Suasana hati Anda? Dsb)? Mengapa?
  2. Paulus bersukacita karena kesulitannya membawa kemajuan bagi Injil. Kira-kira apa yang mendasari hal ini?
  3. Seandainya Kristus lebih dipermuliakan melalui kesulitan Anda, apakah Anda bersedia menjalani kesulitan itu?
  4. Bagaimana bila seorang pengajar sesat nampak ‘memuliakan Kristus’? Kira-kira apa yang akan menjadi sikap Paulus kepada orang tersebut?
  5. Mengapa kita tidak suka ketika orang lain lebih berhasil atau lebih mempermuliakan Kristus dibanding kita? Bagaimana perenungan hari ini menolong Anda?

Tuliskan satu sikap yang akan Anda mulai hidupi sebagai wujud hidup yang berpusat pada kemuliaan Kristus!

  1. Doakan agar gereja-gereja Tuhan menyadari bahwa kemuliaan Kristus adalah yang utama, bukan kebesaran gereja atau komunitas mereka.
  2. Doakan agar gereja-gereja mau berkerja bersama sebagai rekan memuliakan Tuhan dan bukan melihat satu sama lain sebagi pesaing atau musuh.
Download Ringkasan Khotbah
Download Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah
Tutup Ringkasan Khotbah