Senin, 30 Januari 2023
“Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan.” (Amsal 16:8)
Bacaan hari ini: Amsal 16:1-33 | Bacaan setahun: Amsal 15-16
Amsal 15
1 Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
2 Lidah orang bijak mengeluarkan pengetahuan, tetapi mulut orang bebal mencurahkan kebodohan.
3 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.
4 Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.
5 Orang bodoh menolak didikan ayahnya, tetapi siapa mengindahkan teguran adalah bijak.
6 Di rumah orang benar ada banyak harta benda, tetapi penghasilan orang fasik membawa kerusakan.
7 Bibir orang bijak menaburkan pengetahuan, tetapi hati orang bebal tidak jujur.
8 Korban orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi doa orang jujur dikenan-Nya.
9 Jalan orang fasik adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi siapa mengejar kebenaran, dikasihi-Nya.
10 Didikan yang keras adalah bagi orang yang meninggalkan jalan yang benar, dan siapa benci kepada teguran akan mati.
11 Dunia orang mati dan kebinasaan terbuka di hadapan TUHAN, lebih-lebih hati anak manusia!
12 Si pencemooh tidak suka ditegur orang; ia tidak mau pergi kepada orang bijak.
13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
14 Hati orang berpengertian mencari pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan.
15 Hari orang berkesusahan buruk semuanya, tetapi orang yang gembira hatinya selalu berpesta.
16 Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.
17 Lebih baik sepiring sayur dengan kasih dari pada lembu tambun dengan kebencian.
18 Si pemarah membangkitkan pertengkaran, tetapi orang yang sabar memadamkan perbantahan.
19 Jalan si pemalas seperti pagar duri, tetapi jalan orang jujur adalah rata.
20 Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi orang yang bebal menghina ibunya.
21 Kebodohan adalah kesukaan bagi yang tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai berjalan lurus.
22 Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasihat banyak.
23 Seseorang bersukacita karena jawaban yang diberikannya, dan alangkah baiknya perkataan yang tepat pada waktunya!
24 Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya ia menjauhi dunia orang mati di bawah.
25 Rumah orang congkak dirombak TUHAN, tetapi batas tanah seorang janda dijadikan-Nya tetap.
26 Rancangan orang jahat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi perkataan yang ramah itu suci.
27 Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.
28 Hati orang benar menimbang-nimbang jawabannya, tetapi mulut orang fasik mencurahkan hal-hal yang jahat.
29 TUHAN itu jauh dari pada orang fasik, tetapi doa orang benar didengar-Nya.
30 Mata yang bersinar-sinar menyukakan hati, dan kabar yang baik menyegarkan tulang.
31 Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak.
32 Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
33 Takut akan TUHAN adalah didikan yang mendatangkan hikmat, dan kerendahan hati mendahului kehormatan.
Amsal 16 : 1-33
1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada TUHAN.
2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.
3 Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.
4 TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing, bahkan orang fasik dibuat-Nya untuk hari malapetaka.
5 Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman.
6 Dengan kasih dan kesetiaan, kesalahan diampuni, karena takut akan TUHAN orang menjauhi kejahatan.
7 Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang, maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.
8 Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, dari pada penghasilan banyak tanpa keadilan.
9 Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya.
10 Keputusan dari Allah ada di bibir raja, kalau ia mengadili mulutnya tidak berbuat salah.
11 Timbangan dan neraca yang betul adalah kepunyaan TUHAN, segala batu timbangan di dalam pundi-pundi adalah buatan-Nya.
12 Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.
13 Bibir yang benar dikenan raja, dan orang yang berbicara jujur dikasihi-Nya.
14 Kegeraman raja adalah bentara maut, tetapi orang bijak memadamkannya.
15 Wajah raja yang bercahaya memberi hidup dan kebaikannya seperti awan hujan musim semi.
16 Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak.
17 Menjauhi kejahatan itulah jalan orang jujur; siapa menjaga jalannya, memelihara nyawanya.
18 Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
19 Lebih baik merendahkan diri dengan orang yang rendah hati dari pada membagi rampasan dengan orang congkak.
20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
21 Orang yang bijak hati disebut berpengertian, dan berbicara manis lebih dapat meyakinkan.
22 Akal budi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya, tetapi siksaan bagi orang bodoh ialah kebodohannya.
23 Hati orang bijak menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.
24 Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang.
25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
26 Rasa lapar bekerja untuk seorang pekerja, karena mulutnya memaksa dia.
27 Orang yang tidak berguna menggali lobang kejahatan, dan pada bibirnya seolah-olah ada api yang menghanguskan.
28 Orang yang curang menimbulkan pertengkaran, dan seorang pemfitnah menceraikan sahabat yang karib.
29 Orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya, dan membawa dia di jalan yang tidak baik.
30 Siapa memejamkan matanya, merencanakan tipu muslihat; siapa mengatupkan bibirnya, sudah melakukan kejahatan.
31 Rambut putih adalah mahkota yang indah, yang didapat pada jalan kebenaran.
32 Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.
33 Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.
Siapa pun ingin mendapatkan penghasilan banyak dari pekerjaannya. Namun dalam kenyataannya tidak semua pekerjaan mendatangkan penghasilan sebanyak yang diharapkan. Itulah sebabnya ada orang mencuri, korupsi, menyuap, menipu dan melakukan berbagai kecurangan dalam pekerjaan demi mendapatkan penghasilan yang lebih banyak.
Salomo mengingatkan bahwa penghasilan banyak, tetapi jika didapat tanpa keadilan, dengan cara yang melanggar firman Tuhan, ia pasti tidak akan mendatangkan kebaikan. Sementara waktu ia sepertinya menikmati kekayaannya, tetapi jika ia peka dengan suara Roh Kudus dalam hatinya, maka ia pasti akan diliputi kegelisahan. Belum lagi perasaan was-was jika kecurangannya akan terbongkar, hukuman pun terbayang di depan mata. Itulah kegelisahan yang diakibatkan oleh dosa, tidak ada damai sejahtera. Tuhan pun tidak dapat dipermainkan. Ada saatnya dosa yang selama ini berusaha ditutup rapat-rapat akan tersingkap. Hidup dalam penghukuman akan dijalaninya, baik di dunia ini maupun dalam kekekalan. Sebaliknya Salomo mengingatkan, meski penghasilan kita sedikit tetapi didapatkan dengan cara yang jujur dan memegang prinsip kebenaran, justru lebih baik. Tuhan akan memberkati pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, jujur dan berpegang pada kebenaran firman Tuhan. Berkat Tuhan, tidak melulu mengenai harta yang melimpah. Bisa jadi Tuhan akan memberkati dengan cukup, tetapi ia dapat menikmati hidupnya dengan sukacita, penuh syukur dan damai sejahtera. Bukankah ini jauh lebih baik dan lebih berbahagia?
Apakah kita takut rugi, takut tidak mendapatkan keuntungan banyak jika kita melakukan pekerjaan dengan jujur dan benar? Ada baiknya setiap kita mengintrospeksi: apa prioritas dan tujuan hidup kita. Jangan sampai mengejar kekayaanlah prioritas dan tujuan hidup kita. Manusia berdosa tidak pernah puas dan kekayaan hanyalah sementara, bisa lenyap dalam sekejap. Lebih baik kita bekerja dengan benar dan takut akan Tuhan, maka Tuhan akan mencukupkan dan memberkati.
STUDI PRIBADI: Apa yang sebenarnya dicari orang ketika mengejar kekayaan? Apa yang seharusnya kita cari dari pekerjaan kita?
Pokok Doa: Berdoalah untuk setiap anak Tuhan agar memiliki cara pandang yang benar dalam bekerja dan dapat melakukan pekerjaan dengan memegang prinsip kebenaran Firman Tuhan.