Minggu, 29 Januari 2023
“Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.” (Amsal 14:30)
Bacaan hari ini: Amsal 14:1-35 | Bacaan setahun: Amsal 13-14
Amsal 13
1 Anak yang bijak mendengarkan didikan ayahnya, tetapi seorang pencemooh tidak mendengarkan hardikan.
2 Dari buah mulutnya seseorang akan makan yang baik, tetapi nafsu seorang pengkhianat ialah melakukan kelaliman.
3 Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.
4 Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.
5 Orang benar benci kepada dusta, tetapi orang fasik memalukan dan memburukkan diri.
6 Kebenaran menjaga orang yang saleh jalannya, tetapi kefasikan mencelakakan orang berdosa.
7 Ada orang yang berlagak kaya, tetapi tidak mempunyai apa-apa, ada pula yang berpura-pura miskin, tetapi hartanya banyak.
8 Kekayaan adalah tebusan nyawa seseorang, tetapi orang miskin tidak akan mendengar ancaman.
9 Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.
10 Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran, tetapi mereka yang mendengarkan nasihat mempunyai hikmat.
11 Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.
12 Harapan yang tertunda menyedihkan hati, tetapi keinginan yang terpenuhi adalah pohon kehidupan.
13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan.
14 Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut.
15 Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat mencelakakan mereka.
16 Orang cerdik bertindak dengan pengetahuan, tetapi orang bebal membeberkan kebodohan.
17 Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan.
18 Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
19 Keinginan yang terlaksana menyenangkan hati, menghindari kejahatan adalah kekejian bagi orang bebal.
20 Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang.
21 Orang berdosa dikejar oleh malapetaka, tetapi Ia membalas orang benar dengan kebahagiaan.
22 Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.
23 Huma orang miskin menghasilkan banyak makanan, tetapi ada yang lenyap karena tidak ada keadilan.
24 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.
25 Orang benar makan sekenyang-kenyangnya, tetapi perut orang fasik menderita kekurangan.
Amsal 14 : 1-35
1 Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.
2 Siapa berjalan dengan jujur, takut akan TUHAN, tetapi orang yang sesat jalannya, menghina Dia.
3 Di dalam mulut orang bodoh ada rotan untuk punggungnya, tetapi orang bijak dipelihara oleh bibirnya.
4 Kalau tidak ada lembu, juga tidak ada gandum, tetapi dengan kekuatan sapi banyaklah hasil.
5 Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta.
6 Si pencemooh mencari hikmat, tetapi sia-sia, sedangkan bagi orang berpengertian, pengetahuan mudah diperoleh.
7 Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kaudapati dari bibirnya.
8 Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.
9 Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan, tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan.
10 Hati mengenal kepedihannya sendiri, dan orang lain tidak dapat turut merasakan kesenangannya.
11 Rumah orang fasik akan musnah, tetapi kemah orang jujur akan mekar.
12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
13 Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan.
14 Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa yang ada padanya.
15 Orang yang tak berpengalaman percaya kepada setiap perkataan, tetapi orang yang bijak memperhatikan langkahnya.
16 Orang bijak berhati-hati dan menjauhi kejahatan, tetapi orang bebal melampiaskan nafsunya dan merasa aman.
17 Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.
18 Orang yang tak berpengalaman mendapat kebodohan, tetapi orang yang bijak bermahkotakan pengetahuan.
19 Orang jahat tunduk di dekat orang baik, orang fasik di depan pintu gerbang orang benar.
20 Juga oleh temannya orang miskin itu dibenci, tetapi sahabat orang kaya itu banyak.
21 Siapa menghina sesamanya berbuat dosa, tetapi berbahagialah orang yang menaruh belas kasihan kepada orang yang menderita.
22 Tidak sesatkah orang yang merencanakan kejahatan? Tetapi yang merencanakan hal yang baik memperoleh kasih dan setia.
23 Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja.
24 Mahkota orang bijak adalah kepintarannya; tajuk orang bebal adalah kebodohannya.
25 Saksi yang setia menyelamatkan hidup, tetapi siapa menyembur-nyemburkan kebohongan adalah pengkhianat.
26 Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
27 Takut akan TUHAN adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut.
28 Dalam besarnya jumlah rakyat terletak kemegahan raja, tetapi tanpa rakyat runtuhlah pemerintah.
29 Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.
30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.
31 Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.
32 Orang fasik dirobohkan karena kejahatannya, tetapi orang benar mendapat perlindungan karena ketulusannya.
33 Hikmat tinggal di dalam hati orang yang berpengertian, tetapi tidak dikenal di dalam hati orang bebal.
34 Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.
35 Raja berkenan kepada hamba yang berakal budi, tetapi kemarahannya menimpa orang yang membuat malu.
Seorang raja tak henti-hentinya berusaha menghabisi nyawa seorang pemuda. Apakah pemuda tersebut melakukan kejahatan? Bukan, tetapi karena sang raja mendengar sendiri rakyatnya lebih memuji-muji pemuda tersebut daripada dirinya. Siapakah raja itu? Dia adalah Saul dan pemuda itu adalah Daud! Apa yang menjadi masalah raja Saul? Iri hati!
Iri hati adalah perasaan benci, marah, cemburu melihat keberhasilan orang lain. Iri hati sangat berbahaya. Iri hati bagai penyakit yang mematikan (Alkitab BIS), mengapa? Karena iri hati akan menghancurkan kehidupan seseorang. Iri hati akan membuahkan tindakan dosa lain yang serius (Yak. 3:16). Orang yang iri hati, hatinya diliputi dengan kebencian, sehingga akan muncul rencana jahat dan akhirnya melahirkan tindakan kejahatan seperti amarah, memfitnah, menyakiti, mencuri bahkan membunuh. Karena iri hati, saudara-saudara Yusuf menjualnya untuk menjadi budak. Karena iri hati, Kain membunuh Habel, adiknya. Tentu, kejahatan yang kita lakukan selain merugikan orang lain juga merugikan diri kita sendiri, termasuk merugikan kesehatan mental dan fisik diri kita sendiri. Iri hati membuat seseorang tidak bisa bersyukur kepada Tuhan, kehilangan damai sejahtera sehingga dapat menyebabkan stres bahkan depresi. Supaya tidak timbul iri hati, diperlukan hati yang tenang yaitu hati yang tidak terganggu ketika orang lain lebih baik dari dirinya. Hati yang tenang muncul dari rasa syukur, puas atas apa yang Tuhan berikan kepadanya. Hati yang tenang mensyukuri anugerah Tuhan yang sudah memberikan apa yang terbaik bagi dirinya. Hati yang tenang dialami oleh orang yang sadar bahwa dirinya berharga bagi Allah, hatinya dipenuhi oleh kasih Allah. Ia tidak membandingkan dirinya dengan orang lain dan tidak akan cemburu dengan apa yang dimiliki orang lain.
Seandainya ada teman, saudara kita yang lebih sukses, lebih pintar, lebih disukai orang lain, punya barang yang lebih bagus, atau “lebih-lebih lainnya”, apakah reaksi hati kita? Ikut bersyukur atau mulai terganggu dan bergejolak? Jika kita merasa tidak nyaman, waspadalah dosa iri hati sudah merasuk dalam hati kita!
STUDI PRIBADI: Apa yang menyebabkan seseorang iri hati? Apa saja akibat yang bisa timbul dari dosa iri hati?
Pokok Doa: Berdoa untuk setiap anak Tuhan agar selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepadanya dan tidak membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain.