Selasa, 24 Januari 2023
“Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.” (Amsal 5:21)
Bacaan hari ini: Amsal 5:1-23 | Bacaan setahun: Amsal 5-6
Amsal 5 : 1-23
Nasihat mengenai perzinahan
1 Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,
2 supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.
3 Karena bibir perempuan jalang menitikkan tetesan madu dan langit-langit mulutnya lebih licin dari pada minyak,
4 tetapi kemudian ia pahit seperti empedu, dan tajam seperti pedang bermata dua.
5 Kakinya turun menuju maut, langkahnya menuju dunia orang mati.
6 Ia tidak menempuh jalan kehidupan, jalannya sesat, tanpa diketahuinya.
7 Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.
8 Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,
9 supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;
10 supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal
11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,
12 lalu engkau akan berkata: “Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;
13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?
14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan.”
15 Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.
16 Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?
17 Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.
18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:
19 rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.
20 Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?
21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.
22 Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.
23 Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
Amsal 6
Berbagai-bagai nasihat
1 Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain;
2 jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu,
3 buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu;
4 janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk;
5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat.
6 Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak:
7 biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya,
8 ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen.
9 Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu?
10 “Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring” —
11 maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata.
12 Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong,
13 yang mengedipkan matanya, yang bermain kaki dan menunjuk-nunjuk dengan jari,
14 yang hatinya mengandung tipu muslihat, yang senantiasa merencanakan kejahatan, dan yang menimbulkan pertengkaran.
15 Itulah sebabnya ia ditimpa kebinasaan dengan tiba-tiba, sesaat saja ia diremukkan tanpa dapat dipulihkan lagi.
16 Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
17 mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,
18 hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan,
19 seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara.
Nasihat tentang perzinahan
20 Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu.
21 Tambatkanlah senantiasa semuanya itu pada hatimu, kalungkanlah pada lehermu.
22 Jikalau engkau berjalan, engkau akan dipimpinnya, jikalau engkau berbaring, engkau akan dijaganya, jikalau engkau bangun, engkau akan disapanya.
23 Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,
24 yang melindungi engkau terhadap perempuan jahat, terhadap kelicikan lidah perempuan asing.
25 Janganlah menginginkan kecantikannya dalam hatimu, janganlah terpikat oleh bulu matanya.
26 Karena bagi seorang sundal sepotong rotilah yang penting, tetapi isteri orang lain memburu nyawa yang berharga.
27 Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya?
28 Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya?
29 Demikian juga orang yang menghampiri isteri sesamanya; tiada seorangpun, yang menjamahnya, luput dari hukuman.
30 Apakah seorang pencuri tidak akan dihina, apabila ia mencuri untuk memuaskan nafsunya karena lapar?
31 Dan kalau ia tertangkap, haruslah ia membayar kembali tujuh kali lipat, segenap harta isi rumahnya harus diserahkan.
32 Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri.
33 Siksa dan cemooh diperolehnya, malunya tidak terhapuskan.
34 Karena cemburu adalah geram seorang laki-laki, ia tidak kenal belas kasihan pada hari pembalasan dendam;
35 ia tidak akan mau menerima tebusan suatupun, dan ia akan tetap bersikeras, betapa banyakpun pemberianmu.
Dosa seksual begitu menggoda dan berbahaya. Banyak pemimpin sampai hamba Tuhan jatuh dalam jeratnya. Kejatuhan ini dimulai dari hal kecil dan sederhana. Pada awalnya mungkin berpikir, “Apa salahnya hubungan ini? Apa salahnya sedikit saling goda dalam canda? Aku pasti bisa menarik garis batasnya.” Awal yang nampak sederhana dan tidak berbahaya, tiba-tiba telah menghancurkan hidup. Dosa seksual selalu tampak menarik; menjanjikan kesenangan bahkan kelegaan sesaat, tapi kemudian mematikan. Dosa seksual menyebabkan kita menjauh dari Allah, atau setidaknya meredefinisi “Tuhan” sebagai sosok yang permisif dengan dosa. Dosa seksual mengorbankan keluarga, reputasi, dan rasa hormat anak-anak kita. Dosa seksual merusak pemahaman dan penghayatan kita tentang keintiman sejati dalam pernikahan.
Penulis Amsal mengingatkan bahaya dan cara menghindari jeratan dosa ini. Sesuai latar belakang tradisi patriarki nasihat ini ditulis, seakan-akan godaan selalu dari pihak perempuan. Tetapi dalam pemaknaan masa kini, kedua belah gender memiliki peran yang sama dalam prosesnya. Inti peringatan pertama adalah agar kita selalu mengarahkan pandangan kita kepada Kristus, Sumber Hikmat Ilahi (ay. 1-2). Fokus kepada hikmat akan menyelamatkan kita dari jerat maut dosa seksual yang manis & manipulatif (ay. 3), serta terhindar dari penyesalan pada saat yang kelak terlambat (ay. 9-14).
Penulis Amsal memberikan saran kedua, yaitu belajar memuaskan diri dengan pasangan hidup yang Tuhan beri (ay. 15-18). Seks bukan hanya sekedar proses prokreasi. Lebih dari itu, secara eksplisit penulis memberi saran agar kita belajar memaksimalkan keintiman ragawi dengan pasangan kita. Kepuasan keintiman ragawi yang kudus merupakan anugerah Ilahi, yang melambangkan keintiman kita dengan TUHAN Allah (1Kor. 11:3).
Akhirnya, penulis Amsal mengingatkan kita bahwa Allah Mahatahu dan Mahahadir (ay. 21). Bukan untuk membangkitkan perasaan resah karena rasa bersalah, tetapi justru di bawah pelukan sayap dan terang kasih-Nya, kita dijaga dan dipelihara-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang Anda pikirkan selama ini tentang seks? Sudahkah Anda memikirkannya di dalam terang Firman-Nya?
Pokok Doa: Berdoalah agar TUHAN Allah menolong setiap kita untuk dapat memahami dan mengapresiasi anugerah keintiman ragawi sebagai bagian dari pemenuhan hidup dari TUHAN Allah.