Sabtu, 3 Desember 2022
“Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu.” (Mazmur 71:14)
Bacaan hari ini: Mazmur 71:1-24 | Bacaan setahun: Mazmur 71
Mazmur 71 : 1-24
Doa minta perlindungan di masa tua
1 Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.
2 Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
3 Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.
4 Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.
5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.
6 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.
7 Bagi banyak orang aku seperti tanda ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.
8 Mulutku penuh dengan puji-pujian kepada-Mu, dengan penghormatan kepada-Mu sepanjang hari.
9 Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis.
10 Sebab musuh-musuhku berkata-kata tentang aku, orang-orang yang mengincar nyawaku berunding bersama-sama
11 dan berkata: “Allah telah meninggalkan dia, kejar dan tangkaplah dia, sebab tidak ada yang melepaskan dia!”
12 Ya Allah, janganlah jauh dari padaku! Allahku, segeralah menolong aku!
13 Biarlah mendapat malu dan menjadi habis orang-orang yang memusuhi jiwaku; biarlah berselubungkan cela dan noda orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku!
14 Tetapi aku senantiasa mau berharap dan menambah puji-pujian kepada-Mu;
15 mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya.
16 Aku datang dengan keperkasaan-keperkasaan Tuhan ALLAH, hendak memasyhurkan hanya keadilan-Mu saja!
17 Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib;
18 juga sampai masa tuaku dan putih rambutku, ya Allah, janganlah meninggalkan aku, supaya aku memberitakan kuasa-Mu kepada angkatan ini, keperkasaan-Mu kepada semua orang yang akan datang.
19 Keadilan-Mu, ya Allah, sampai ke langit. Engkau yang telah melakukan hal-hal yang besar, ya Allah, siapakah seperti Engkau?
20 Engkau yang telah membuat aku mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, Engkau akan menghidupkan aku kembali, dan dari samudera raya bumi Engkau akan menaikkan aku kembali.
21 Engkau akan menambah kebesaranku dan akan berpaling menghibur aku.
22 Akupun mau menyanyikan syukur bagi-Mu dengan gambus atas kesetiaan-Mu, ya Allahku, menyanyikan mazmur bagi-Mu dengan kecapi, ya Yang Kudus Israel.
23 Bibirku bersorak-sorai sementara menyanyikan mazmur bagi-Mu, juga jiwaku yang telah Kaubebaskan.
24 Lidahku juga menyebut-nyebut keadilan-Mu sepanjang hari, sebab akan mendapat malu dan tersipu-sipu orang-orang yang mengikhtiarkan celakaku.
Kejutan tak terduga yang dialami Andrew “Jack” Whittaker Jr. pada usia ke-54, mengubah hidupnya. Pada tahun 2002, ia menang lotre senilai 315 juta dolar, uang yang dapat memenuhi kebutuhan hidup hingga akhir hayat. Ia berharap uang yang diperolehnya dapat mengubah nasibnya menjadi jauh lebih baik. Namun yang terjadi sebaliknya, dengan uang begitu banyak, ia ditipu sana-sini, keluarganya bermasalah dengan obat-obatan terlarang, dan ia pun terjebak oleh gaya hidup hedon. Ketika meninggal pada tahun 2020, ia ada dalam kondisi yang miskin. Uang yang menjadi harapan hidupnya tidak mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
Hal ini berbeda dengan apa yang dialami pemazmur. Ia yang sekarang usianya sudah lanjut (ay. 7, 9, 18) merefleksikan hidupnya. Sejak muda (ay. 5-6, 17) ia telah diajar bersandar kepada Tuhan dan melalui pengalaman-pengalaman kehidupannya bersama Tuhan (ay. 1, 7, 20), ia tahu bahwa perlindungan yang sejati adalah ketika ada dalam tangan lindungan Tuhan saja. Harta, takhta serta segala gemerlapnya dunia ini akan lenyap, tidak dapat menjadi perlindungan sejati baginya. Maka ia menyimpulkan bahwa ia akan terus hanya berharap dan memuji Tuhan. Di masa tuanya, refleksi kehidupan ini juga menjadi kekuatannya untuk terus bersandar, berlindung kepada Allah. Hanya bersandar kepada Allah seseorang bisa memperoleh pengharapan dan perlindungannya yang sejati.
Banyak hal dunia membuat kita mengalihkan pengharapan kehidupan kepada yang bukan Allah. Kekayaan, kehormatan, ketenaran serta intelek- tualitas sering memberi secercah harapan bagi kita dapat berharap serta berlindung di dalamnya. Namun pengharapan dan perlindungan yang kita dapat dari semua itu justru akan sirna dan sia-sia. Sebaliknya, seseorang yang tidak memiliki semuanya itu tetapi terus berharap kepada Allah, dialah yang akan menerima perlindungan dan keamanan sejati. Allah yang maha segalanya dan kekal akan senantiasa memberikan yang terbaik bagi setiap kita yang mau berharap kepada-Nya. Menjadi tugas kitalah untuk menaruh pengharapan dan perlindungan hanya kepada-Nya, bukan yang lain!
STUDI PRIBADI: Mazmur 71 adalah doa yang juga dipakai secara komunal. Bagaimana komunitas Israel saat itu memahami; apa dampaknya buat orang-orang percaya di gereja?
Pokok Doa: Berdoalah untuk setiap anak Tuhan agar sungguh-sungguh menaruh pengharapan dan perlindungan mereka hanya kepada-Nya.