Kamis, 08 September 2022
“Ia telah memalingkan hati raja negeri Asyur kepada mereka, sehingga raja membantu mereka dalam pekerjaan membangun rumah Allah, yakni Allah Israel.” (Ezra 6:22b)
Bacaan hari ini: Ezra 6:13-22 | Bacaan setahun: Ezra 6
Ezra 6 : 13-22
Pekerjaan selesai; pentahbisan rumah Allah dan hari raya Paskah yang pertama
13 Kemudian Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius.
14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.
17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah.
20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
21 Orang-orang Israel yang pulang dari pembuangan memakannya dan demikian juga setiap orang yang memisahkan diri dari kenajisan bangsa-bangsa negeri itu lalu menggabungkan diri kepada mereka, untuk berbakti kepada TUHAN, Allah Israel.
22 Lagipula mereka merayakan hari raya Roti Tidak Beragi dengan sukacita, tujuh hari lamanya, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita; Ia telah memalingkan hati raja negeri Asyur kepada mereka, sehingga raja membantu mereka dalam pekerjaan membangun rumah Allah, yakni Allah Israel.
Ezra 6
1 Sesudah itu atas perintah raja Darius diadakanlah penyelidikan di perbendaharaan di Babel, di tempat naskah-naskah disimpan.
2 Kemudian di Ahmeta, benteng yang di propinsi Media, didapati sebuah gulungan, yang isinya sebagai berikut: “Piagam:
3 Pada tahun pertama zaman raja Koresh dikeluarkanlah perintah oleh raja Koresh: Mengenai rumah Allah di Yerusalem. Rumah itu haruslah dibangun kembali sebagai tempat orang mempersembahkan korban sembelihan dan korban api-apian; haruslah tingginya enam puluh hasta dan lebarnya enam puluh hasta.
4 Dan haruslah dipasang tiga lapis batu besar-besar dan satu lapis kayu. Biayanya harus dibayar dari perbendaharaan kerajaan.
5 Dan juga perlengkapan emas dan perak rumah Allah yang diambil oleh Nebukadnezar dari bait suci yang di Yerusalem dan dibawa ke Babel itu haruslah dikembalikan, supaya kembali pula ke dalam bait suci yang di Yerusalem, ke tempatnya yang semula; dan engkau haruslah menaruhnya di dalam rumah Allah.”
6 “Oleh sebab itu, hai Tatnai, bupati daerah seberang sungai Efrat, dan Syetar-Boznai serta rekan-rekanmu, para punggawa daerah seberang sungai Efrat, hendaklah kamu menjauhkan diri dari sana.
7 Biarkanlah pekerjaan membangun rumah Allah itu. Bupati dan para tua-tua orang Yahudi boleh membangun rumah Allah itu di tempatnya yang semula.
8 Lagipula telah dikeluarkan perintah olehku tentang apa yang harus kamu perbuat terhadap para tua-tua orang Yahudi mengenai pembangunan rumah Allah itu, yakni dari pada penghasilan kerajaan, dari pada upeti daerah seberang sungai Efrat, haruslah dengan seksama dan dengan tidak bertangguh diberi biaya kepada orang-orang itu.
9 Dan apa yang diperlukan, yakni lembu jantan muda, domba jantan, anak domba untuk korban bakaran bagi Allah semesta langit, juga gandum, garam, anggur dan minyak, menurut petunjuk para imam yang di Yerusalem, semuanya itu harus diberikan kepada mereka hari demi hari tanpa kelalaian,
10 supaya mereka selalu mempersembahkan korban yang menyenangkan kepada Allah semesta langit dan mendoakan raja serta anak-anaknya.
11 Selanjutnya telah dikeluarkan perintah olehku, supaya setiap orang yang melanggar keputusan ini, akan dicabut sebatang tiang dari rumahnya, untuk menyulakannya pada ujung tiang itu dan supaya rumahnya dijadikan reruntuhan oleh karena hal itu.
12 Maka Allah, yang sudah membuat nama-Nya diam di sana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa, yang mengacungkan tangan untuk melanggar keputusan ini dan membinasakan rumah Allah yang di Yerusalem itu. Aku, Darius, yang mengeluarkan perintah ini. Hendaklah itu dilakukan dengan seksama.”
Pekerjaan selesai; pentahbisan rumah Allah dan hari raya Paskah yang pertama
13 Kemudian Tatnai, bupati daerah sebelah barat sungai Efrat, Syetar-Boznai dan rekan-rekan mereka berbuat dengan seksama menurut apa yang diperintahkan raja Darius.
14 Para tua-tua orang Yahudi melanjutkan pembangunan itu dengan lancar digerakkan oleh nubuat nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Mereka menyelesaikan pembangunan menurut perintah Allah Israel dan menurut perintah Koresh, Darius dan Artahsasta, raja-raja negeri Persia.
15 Maka selesailah rumah itu pada hari yang ketiga bulan Adar, yakni pada tahun yang keenam zaman pemerintahan raja Darius.
16 Maka orang Israel, para imam, orang-orang Lewi dan orang-orang lain yang pulang dari pembuangan, merayakan pentahbisan rumah Allah ini dengan sukaria.
17 Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel.
18 Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa.
19 Dan pada tanggal empat belas bulan pertama mereka yang pulang dari pembuangan merayakan Paskah.
20 Karena para imam dan orang-orang Lewi bersama-sama mentahirkan diri, sehingga tahirlah mereka sekalian. Demikianlah mereka menyembelih anak domba Paskah bagi semua orang yang pulang dari pembuangan, dan bagi saudara-saudara mereka, yakni para imam, dan bagi dirinya sendiri.
21 Orang-orang Israel yang pulang dari pembuangan memakannya dan demikian juga setiap orang yang memisahkan diri dari kenajisan bangsa-bangsa negeri itu lalu menggabungkan diri kepada mereka, untuk berbakti kepada TUHAN, Allah Israel.
22 Lagipula mereka merayakan hari raya Roti Tidak Beragi dengan sukacita, tujuh hari lamanya, karena TUHAN telah membuat mereka bersukacita; Ia telah memalingkan hati raja negeri Asyur kepada mereka, sehingga raja membantu mereka dalam pekerjaan membangun rumah Allah, yakni Allah Israel.
Di tengah zaman yang penuh dengan persaingan dan sulit ini, ada banyak orang mempertanyakan keberadaan Allah yang malah akan menjauhkan hidup mereka dari Tuhan. Pada umumnya, mereka menyerah pada situasi dan kondisi yang menyesakkan hidup mereka.
Perjalanan umat Allah membangun kembali tembok Yerusalem dan Bait Allah mengalami persoalan yang tidak mudah serta penuh tantangan. Bahkan mereka telah menyerah dengan kondisi dan situasi yang sulit pada saat itu, walaupun mereka sadar bahwa Bait Allah merupakan tempat yang penting dalam kehidupan beragama dan sosial. Sebenarnya, ibadah dan penyembahan kepada Allah merupakan dasar yang tidak boleh diabaikan untuk membangun kehidupan sebagai umat Allah. Dalam pembacaan hari ini, dinyatakan bahwa raja negeri Asyur juga membantu pembangunan Bait Allah. Ini merupakan karya Allah yang menggerakkan hati para pembesar dan raja yang memerintah pada saat itu, sehingga dahaga umat Allah untuk beribadah dan menyembah Allah pada Bait-Nya, boleh diisi dan dipuaskan. Dengan pertolongan Tuhan yang ajaib ini lah, orang-orang Yahudi berhasil menyelesaikan pembangunan kembali Bait Allah dalam waktu lima tahun. Mereka sangat bersukacita dan berkumpul untuk merayakan Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi yang sekian lama telah dinanti-nantikan oleh umat Allah. Sukacita ini merupakan respons akan kebaikan, pemeliharaan dan pertolongan Tuhan di dalam kehidupan umat-Nya.
Peristiwa selesainya pembangunan Bait Allah sekali lagi menegaskan bahwa kuasa dan karya Allah sungguh nyata dalam kehidupan umat-Nya. Meskipun ada banyak tantangan harus dihadapi, Tuhan tidak pernah gagal untuk menggenapi rencana-Nya atas hidup umat-Nya. Kita belajar bahwa di tengah perjalanan yang seolah-olah menghadapi jalan buntu, Allah dapat memakai segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Ia setia dalam perjanjian-Nya, pemeliharaan-Nya sungguh sempurna dan pertolongan-Nya tidak pernah terlambat. Apabila Allah di pihak kita maka di situ pasti ada sukacita dalam menghadapi berbagai macam kesulitan.
STUDI PRIBADI: Dapatkah kita menyerahkan kesulitan hidup ini kepada Tuhan? Apakah yang menghalangi kita mempercayai Tuhan yang setia dan penuh belas kasihan dalam hidup kita?
Pokok Doa: Berdoa bagi umat Tuhan yang sedang menghadapi situasi dan kondisi yang sulit pada masa new normal ini. Berdoalah agar gereja Tuhan dapat terus mengembangkan Kerajaan Allah di dunia ini.