Selasa, 16 Agustus 2022
“Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: ‘Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.’ Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan...” (5:13)
Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 5:2-14 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 4-5
2 Tawarikh 5 : 2-14
Tabut perjanjian dipindahkan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci
2 Pada waktu itu Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
3 Maka pada hari raya di bulan ketujuh berkumpullah di hadapan raja semua orang Israel.
4 Setelah semua tua-tua orang Israel datang, maka orang-orang Lewi mengangkat tabut itu.
5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
6 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
7 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8 jadi kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
9 Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.
10 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh yang ditaruh Musa ke dalamnya di gunung Horeb, ketika TUHAN mengikat perjanjian dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari Mesir.
11 Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
2 Tawarikh 4
1 Lalu ia membuat mezbah tembaga yang dua puluh hasta panjangnya, dan dua puluh hasta lebarnya dan sepuluh hasta tingginya.
2 Kemudian dibuatnyalah “laut” tuangan yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya, dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.
3 Di sebelah bawah tepinya ada gambar lembu-lembu yang mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum “laut” itu berkeliling; lembu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.
4 “Laut” itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke timur; “laut” itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.
5 Tebal “laut” itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. “Laut” itu dapat memuat tiga ribu bat air.
6 Lagipula dibuatnya sepuluh bejana pembasuhan dan ditaruhnya lima pada sisi kanan dan lima pada sisi kiri sebagai tempat pembasuhan; di situ orang membasuh apa yang diperlukan untuk korban bakaran, sedang “laut” itu adalah untuk para imam sebagai tempat membasuh.
7 Ia membuat sepuluh kandil emas sesuai dengan rancangannya dan menaruhnya di dalam Bait Suci, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri.
8 Selanjutnya ia membuat sepuluh meja dan menempatkannya di dalam Bait Suci, lima di sebelah kanan dan lima di sebelah kiri; ia membuat pula seratus bokor penyiraman dari emas.
9 Ia membuat juga pelataran para imam, halaman besar dan pintu-pintu halaman itu; pintu-pintu itu dilapisinya dengan tembaga.
10 “Laut” itu ditaruhnya pada sisi kanan, arah tenggara.
11 Dan Huram membuat juga kuali-kuali, penyodok-penyodok dan bokor-bokor penyiraman. Demikianlah Huram menyelesaikan pekerjaan yang harus dilakukannya bagi raja Salomo di rumah Allah,
12 yakni kedua tiang, dengan kedua bulatan ganja di kepala tiang itu, kedua jala-jala yang menutup kedua bulatan ganja itu;
13 keempat ratus buah delima untuk kedua jala-jala itu, dua jajar buah delima untuk satu jala-jala guna menutupi kedua bulatan ganja yang di atas tiang itu.
14 Juga telah dibuatnya kereta-kereta penopang dan bejana-bejana pembasuhan yang di atas kereta-kereta itu;
15 “laut” yang satu itu dan kedua belas lembu di bawahnya.
16 Kuali-kuali, penyodok-penyodok, garpu-garpu dan segala perlengkapan lain yang dibuat Huram-Abi bagi raja Salomo untuk rumah TUHAN adalah dari tembaga upaman.
17 Raja menuang semuanya itu di Lembah Yordan di dalam tanah liat antara Sukot dan Zereda.
18 Salomo membuat segala perlengkapan itu dalam jumlah yang amat besar, sehingga berat tembaga itu tidaklah terhitung.
19 Salomo membuat juga segala perlengkapan yang ada di rumah Allah, yakni mezbah dan meja-meja tempat menaruh roti sajian,
20 lagipula kandil-kandil dari emas murni dengan pelita-pelitanya, untuk dinyalakan di depan ruang belakang sesuai dengan peraturan;
21 kembang-kembangnya, pelita-pelitanya dan sepit-sepitnya, dari emas, semuanya dari emas murni;
22 pisau-pisaunya, bokor-bokor penyiramannya, cawan-cawannya dan perbaraan-perbaraannya, dari emas murni; juga pintu masuk rumah itu, dan pintu-pintu yang di sebelah dalam ke tempat maha kudus, dan pintu-pintu ke ruang besar Bait Suci, semuanya dari emas.
2 Tawarikh 5
1 Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu. Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
Tabut perjanjian dipindahkan dan kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci
2 Pada waktu itu Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion.
3 Maka pada hari raya di bulan ketujuh berkumpullah di hadapan raja semua orang Israel.
4 Setelah semua tua-tua orang Israel datang, maka orang-orang Lewi mengangkat tabut itu.
5 Mereka mengangkut tabut itu dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi.
6 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.
7 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8 jadi kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas.
9 Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini.
10 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh yang ditaruh Musa ke dalamnya di gunung Horeb, ketika TUHAN mengikat perjanjian dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari Mesir.
11 Lalu para imam keluar dari tempat kudus. Para imam yang ada pada waktu itu semuanya telah menguduskan diri, lepas dari giliran rombongan masing-masing.
12 Demikian pula para penyanyi orang Lewi semuanya hadir, yakni Asaf, Heman, Yedutun, beserta anak-anak dan saudara-saudaranya. Mereka berdiri di sebelah timur mezbah, berpakaian lenan halus dan dengan ceracap, gambus dan kecapinya, bersama-sama seratus dua puluh imam peniup nafiri.
13 Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji TUHAN dengan ucapan: “Sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.” Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan,
14 sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.
Setelah selesai membangun Bait Suci, tibalah saatnya bagi Salomo, para imam dan umat Israel untuk berkumpul. Salomo memberikan perintah untuk meletakkan tabut perjanjian Tuhan di tempatnya, dan setelah itu mempersembahkan korban yang terbaik bagi Tuhan.
Salomo mengatur semuanya dengan sangat baik, mulai dari tempat tabut perjanjian Tuhan, tugas dan tanggung jawab imam, pemuji di rumah Tuhan, peralatan musik yang dipakai, posisi dalam memuji Tuhan dan juga waktu ibadah, semuanya tertata dengan sangat baik, sehingga dalam mata Tuhan, apa yang dilakukan oleh Salomo, adalah baik. Ketika ibadah yang mereka lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh, Allah menyatakan kehadiran-Nya, melawat umat-Nya dan bahkan para imam tidak tahan lagi menyaksikan kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Allah, “sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah” (ay. 14). Ditulis bahwa kehadiran Allah dalam Bait-Nya, tidak pernah terlepas dari ketaatan Umat-Nya yang setia kepada perintah-Nya.
Melalui pembacaan dan perenungan hari ini, menyadarkan kita bahwa sebagai umat Tuhan, panggilan kita adalah hidup untuk memuliakan Tuhan dan menikmati Tuhan selama hidup kita. Seberapa banyak kita mengerti akan tujuan hidup kita? Kita menyebut diri kita sebagai orang Kristen yang percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi tindakan kita tidak mencerminkan bahwa kita adalah anak-anak Tuhan. Kita merasa hidup kita selalu susah, tidak tenang, takut, kuatir, tidak ada damai dan tidak merasakan kehadiran Tuhan, sehingga kita berkata: Tuhan meninggalkan kita dan tidak sayang kita.
Sesungguhnya, siapa yang salah, siapa yang meninggalkan Tuhan? Mengikut Tuhan ada harga yang harus dibayar sehingga kita bisa melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam hidup kita. Kita harus setia menjaga kekudusan hidup, berdoa, membaca Firman-Nya, serta beribadah kepada Tuhan. Dengan demikian, kita akan dimampukan Allah untuk menyatakan kehendak dan kemuliaan-Nya dalam setiap aspek hidup kita.
STUDI PRIBADI: Apa yang dilakukan Salomo ketika Bait Allah selesai dibangun? Apa yang harus kita lakukan supaya kemuliaan Tuhan memenuhi seluruh kehidupan kita?
Pokok Doa: Berdoa agar dengan kehadiran gereja Tuhan, rakyat menikmati kehadiran-Nya. Bagi para pemimpin gereja Tuhan, dapat membimbing Umat Allah untuk hidup diperkenan Allah dan menjadi berkat bagi orang lain.