Minggu, 7 Agustus 2022
“Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.” (1 Tawarikh 19:13)
Bacaan hari ini: 1 Tawarikh 19 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 19
1 Tawarikh 19
Daud berperang melawan bani Amon dan orang Aram
1 Sesudah itu matilah Nahas, raja bani Amon, lalu anaknya menjadi raja menggantikan dia.
2 Lalu berkatalah Daud: “Aku akan menunjukkan persahabatan kepada Hanun bin Nahas, sebab ayahnya telah menunjukkan persahabatan kepadaku.” Sebab itu Daud mengirim utusan untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya karena kematian ayahnya. Tetapi ketika pegawai-pegawai Daud sampai ke negeri bani Amon itu, kepada Hanun, untuk menyampaikan pesan turut berdukacita kepadanya,
3 berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik, untuk mengintai dan menghancurkan negeri ini maka pegawai-pegawainya datang kepadamu?”
4 Lalu Hanun menyuruh menangkap pegawai-pegawai Daud itu, disuruhnya mencukur mereka dan memotong pakaian mereka pada bagian tengah sampai pangkal paha mereka, kemudian dilepasnya mereka.
5 Ketika mereka berjalan pulang, diberitahukan kepada Daud tentang orang-orang itu, lalu disuruhnya orang menemui mereka, sebab orang-orang itu sangat dipermalukan. Raja berkata: “Tinggallah di Yerikho sampai janggutmu itu tumbuh, kemudian datanglah kembali.”
6 Setelah dilihat bani Amon, bahwa mereka telah membuat dirinya dibenci oleh Daud, maka Hanun dan bani Amon itu mengirim seribu talenta perak untuk menyewa kereta dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha dan dari Aram-Zoba.
7 Mereka menyewa tiga puluh dua ribu kereta, serta raja negeri Maakha dengan tentaranya, yang datang berkemah dekat Medeba. Juga bani Amon itu berkumpul dari kota-kota mereka dan datang untuk berperang.
8 Ketika Daud mendengar hal itu, disuruhnyalah Yoab maju dengan segenap tentara dan pahlawan.
9 Lalu bani Amon maju, diaturnya barisan perangnya di depan pintu kota, sedang raja-raja yang ikut datang ada tersendiri di padang.
10 Ketika Yoab melihat, bahwa serangan itu mengancam dia dari depan dan dari belakang, maka dipilihnyalah sebagian dari orang pilihan Israel, lalu ia mengatur barisan mereka berhadapan dengan orang Aram itu.
11 Selebihnya dari rakyat itu ditempatkannya di bawah pimpinan Abisai, adiknya, dan mereka mengatur barisannya berhadapan dengan bani Amon itu.
12 Lalu berkatalah Yoab: “Jika orang Aram itu lebih kuat dari padaku, maka haruslah engkau menolong aku, tetapi jika bani Amon itu lebih kuat dari padamu, maka aku akan menolong engkau.
13 Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya.”
14 Lalu Yoab dan tentara yang bersama-sama dengan dia maju menghadapi orang Aram itu untuk berperang dan orang-orang itu melarikan diri dari hadapannya.
15 Ketika bani Amon melihat, bahwa orang Aram sudah melarikan diri, maka merekapun larilah dari hadapan Abisai, adik Yoab, dan masuk ke dalam kota. Sesudah itu Yoab pulang ke Yerusalem.
16 Ketika orang Aram melihat, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengirim utusan-utusan dan menyuruh orang Aram yang di seberang sungai Efrat maju berperang di bawah pimpinan Sofakh, panglima tentara Hadadezer.
17 Setelah hal itu diberitahukan kepada Daud, maka dikumpulkannya seluruh orang Israel, diseberanginya sungai Yordan, lalu sampai ke dekat mereka, dan diaturnya barisannya melawan mereka. Ketika Daud mengatur barisannya berhadapan dengan orang Aram itu untuk berperang, maka mereka bertempur melawan dia,
18 tetapi orang Aram itu lari dari hadapan orang Israel, dan Daud membunuh dari orang Aram itu tujuh ribu ekor kuda kereta dan empat puluh ribu orang pasukan berjalan kaki; juga Sofakh, panglima tentara itu, dibunuhnya.
19 Ketika dilihat orang-orang yang takluk kepada Hadadezer, bahwa mereka telah terpukul kalah oleh orang Israel, maka mereka mengadakan perdamaian dengan Daud dan takluk kepadanya; sesudah itu orang Aram tidak mau lagi memberi pertolongan kepada bani Amon.
Hidup di dalam dunia ini tidak terlepas dari godaan dan penderitaan yang terus-menerus menguji iman kita, baik itu berkaitan dengan keluarga, pekerjaan, dan kesehatan kita. Hal itu bisa jadi membuat kita penuh dengan kecurigaan yang berlebihan dan menjadi putus asa, sehingga kita bertindak tidak bijaksana sebab kita tidak bersandar penuh kepada kedaulatan Tuhan.
Kecurigaan yang berlebihan ini juga dialami oleh Hanun, raja bani Amon yang baru naik takhta menggantikan ayahnya, Nahas. Daud yang memiliki hubungan baik dengan Nahas, mengirimkan utusan untuk menyampaikan pesan dukacita atas meninggalnya Nahas. Namun itikad baik Daud ini disambut Hanun yang dengan sengaja mempermalukan atau menghina para utusan Daud, sehingga menimbulkan peperangan. Bani Amon menyewa kereta dan orang-orang berkuda dari Aram-Mesopotamia, dari Aram-Maakha, dan dari Aram-Zoba untuk berperang.
Akan tetapi dengan pertolongan tangan Tuhan, Daud dan pasukannya memukul kalah orang Aram, sehingga mereka mengadakan perdamaian dengan Daud dan takluk kepadanya. Sesudah itu, orang Aram tidak mau lagi memberikan pertolongan kepada bani Amon. Tuhan Allah telah membalikkan kesombongan Hanun karena ia meminta nasihat dari orang-orang yang salah.
Demikianlah dalam keberhasilan maupun kesuksesan kita, janganlah kita berkata bahwa keberhasilan atau kesuksesan kita adalah hasil kerja keras kita, tanpa ada campur tangan Tuhan. Ingatlah bahwa semua yang kita miliki adalah berasal dari Tuhan. Ketika kita melupakan hal ini, maka jangan-jangan semua yang telah kita raih akan menjerat hidup kita dalam dosa dan bukan dipakai untuk kemuliaan nama Tuhan. Akibatnya kita hidup tanpa damai sejahtera di dalamnya. Di dalam segala keadaan hendaknya kita bersandar penuh kepada-Nya sebab hidup kita ada di dalam tangan Tuhan.
STUDI PRIBADI: Bagaimana caranya agar kita belajar untuk selalu ingat bahwa segala keberhasilan kita adalah campur tangan Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa untuk jemaat Tuhan agar dihindarkan dari kesombongan ketika mengalami keberhasilan dalam hidupnya, sebaliknya dengan rendah hati belajar bersyukur kepada Tuhan.