Minggu, 3 Juli 2022
“Maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.” (1 Raja-raja 9:2, TB)
Bacaan hari ini: 1 Raja-raja 9 | Bacaan setahun: 1 Raja-raja 9
1 Raja-raja 9
TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya
1 Ketika Salomo selesai mendirikan rumah TUHAN dan istana raja dan membuat segala yang diinginkannya,
2 maka TUHAN menampakkan diri kepada Salomo untuk kedua kalinya seperti Ia sudah menampakkan diri kepadanya di Gibeon.
3 Firman TUHAN kepadanya: “Telah Kudengar doa dan permohonanmu yang kausampaikan ke hadapan-Ku; Aku telah menguduskan rumah yang kaudirikan ini untuk membuat nama-Ku tinggal di situ sampai selama-lamanya, maka mata-Ku dan hati-Ku akan ada di situ sepanjang masa.
4 Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku,
5 maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
6 Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya,
7 maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa.
8 Dan rumah ini akan menjadi reruntuhan, sehingga setiap orang yang lewat akan tertegun, bersuit, dan berkata: Apakah sebabnya TUHAN berbuat yang demikian kepada negeri ini dan kepada rumah ini?
9 Maka orang akan berkata: Sebab mereka meninggalkan TUHAN, Allah mereka, yang membawa nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir dan sebab mereka berpegang pada allah lain dan sujud menyembah kepadanya dan beribadah kepadanya. Itulah sebabnya TUHAN mendatangkan segala malapetaka ini ke atas mereka.”
Beberapa usaha raja Salomo
10 Setelah lewat dua puluh tahun selesailah Salomo mendirikan kedua rumah itu, yakni rumah TUHAN dan istana raja.
11 Oleh karena Hiram, raja Tirus, telah membantu Salomo dengan kayu aras, kayu sanobar, dan emas, sebanyak yang dikehendakinya, maka pada waktu itu raja Salomo memberikan kepada Hiram dua puluh kota di negeri Galilea.
12 Tetapi ketika Hiram datang dari Tirus untuk melihat-lihat kota-kota yang diberikan Salomo kepadanya itu, maka semuanya kurang menyenangkan hatinya.
13 Sebab itu ia berkata: “Macam apakah kota-kota yang telah kauberikan kepadaku ini, hai saudaraku?” Maka orang menyebutkannya tanah Kabul sampai hari ini.
14 Adapun Hiram telah mengirim kepada raja seratus dua puluh talenta emas.
15 Beginilah hal orang-orang rodi yang telah dikerahkan oleh raja Salomo. Mereka dikerahkan untuk mendirikan rumah TUHAN, dan istana raja, dan Milo, dan tembok Yerusalem, dan juga untuk memperkuat Hazor, Megido dan Gezer.
16 –Sebab Firaun, raja Mesir, telah maju berperang dan merebut Gezer, lalu membakarnya dan membunuh orang-orang Kanaan yang diam di kota itu. Kemudian diberikannya kota itu sebagai hadiah kawin kepada anaknya, isteri Salomo,
17 maka Salomo memperkuat Gezer–.Lagipula ada orang rodi yang dikerahkan di Bet-Horon Hilir,
18 di Baalat, di Tamar di padang gurun, yang ada di negeri Yehuda,
19 dan di segala kota perbekalan kepunyaan Salomo, di kota-kota tempat kereta, di kota-kota tempat orang berkuda dan di mana saja Salomo menginginkan mendirikan sesuatu di Yerusalem atau di gunung Libanon, atau di segenap negeri kekuasaannya.
20 Semua orang yang masih tinggal dari orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, yang tidak termasuk orang Israel,
21 yakni mereka yang masih tinggal di negeri itu dari keturunan bangsa-bangsa itu dan yang tidak dapat ditumpas oleh orang Israel, merekalah yang dikerahkan Salomo untuk menjadi budak rodi; demikianlah mereka sampai hari ini.
22 Tetapi orang Israel tidak ada yang dijadikan budak oleh Salomo, melainkan mereka menjadi prajurit, pegawai, pembesar, perwira, atau panglima atas pasukan kereta dan pasukan berkuda.
23 Inilah pemimpin-pemimpin umum yang mengepalai pekerjaan Salomo: lima ratus lima puluh orang memerintah rakyat yang melakukan pekerjaan itu.
24 Segera sesudah anak Firaun pindah dari kota Daud ke rumah yang telah didirikan Salomo baginya, Salomopun mendirikan Milo.
25 Tiga kali setahun Salomo mempersembahkan korban-korban bakaran dan korban-korban keselamatan di atas mezbah yang didirikannya bagi TUHAN, dan ia membakar korban api-apiannya di hadapan TUHAN. Demikianlah ia menyelesaikan rumah itu.
26 Raja Salomo membuat juga kapal-kapal di Ezion-Geber yang ada di dekat Elot, di tepi Laut Teberau, di tanah Edom.
27 Dengan kapal-kapal itu Hiram mengirim anak buahnya, yaitu anak-anak kapal yang tahu tentang laut, menyertai anak buah Salomo.
28 Mereka sampai ke Ofir dan dari sana mereka mengambil empat ratus dua puluh talenta emas, yang mereka bawa kepada raja Salomo.
Catatan perjumpaan Salomo dengan Tuhan di pasal 9 ini merupakan perjumpaan yang kedua setelah Salomo selesai membangun Bait Suci dan istananya. Jauh sebelumnya, Tuhan sudah menjumpainya melalui mimpi sebagaimana dicatat dalam 1Raj. 3:5, “Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam…”. Dalam perjumpaan itu, Tuhan secara khusus memberikan janji-Nya, juga anugerah-Nya kepada Salomo, serta memerintahkan agar Salomo berlaku setia kepada TUHAN Allah nenek moyangnya.
Bagi orang-orang seperti Salomo atau nabi-nabi Perjanjian Lama dan para rasul, perjumpaan seperti itu adalah sesuatu yang biasa; ada orang-orang khusus yang dalam kedaulatan Tuhan diberikan anugerah atau hak istimewa karena Tuhan hendak menyatakan kehendak dan perintah-Nya. Dalam konteks hari ini, bagi orang beragama, pengalaman bertemu Tuhan secara langsung merupakan sesuatu yang istimewa; namun ironisnya hal ini dijadikan modal untuk melayani dengan menjual kesaksian pengalaman berjumpa dengan Tuhan, meski belum tentu kebenarannya. Sebenarnya, itu sah-sah saja karena bersifat subjektif, namun berjumpa dengan Tuhan itu bukan sekadar pengalaman bertemu dalam mimpi atau fisik belaka, jauh lebih penting, perjumpaan dengan Tuhan seharusnya adalah perjumpaan pribadi dengan mengundang Yesus menjadi Tuhan, Juruselamat pribadi.
Jadi, baik bertemu secara langsung atau melalui mimpi, pertanyaan utamanya ialah, apakah Anda telah mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Yesus, dan menjadikan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat Anda? Bila sudah, bersyukurlah kepada Tuhan; apabila belum, berdoalah dan undanglah Yesus masuk ke dalam hatimu, jadikan perjumpaan itu sebagai langkah awal perjalanan rohani dalam perjalanan iman bersama Tuhan. Sebuah perjumpaan yang menghasilkan komitmen bahwa Yesus adalah Tuhan dan Tuan atas hidup kita, yang memimpin perjalanan dan seluruh eksistensi kita sekaligus Juruselamat dan penebus dosa yang memberikan hidup kekal secara cuma-cuma dalam anugerah-Nya.
STUDI PRIBADI: Sudahkah Anda berjumpa dengan Yesus secara pribadi dan menjadi anak- Nya? Bagaimanakah seharusnya Anda hidup sebagai anak-anak Allah?
Pokok Doa: Berdoa bagi jemaat agar mereka mengalami anugerah Allah dan perjumpaan pribadi dengan Kristus. Doakan juga agar jemaat Tuhan dapat bertumbuh dalam iman dan menjadi dewasa secara rohani.