SABTU, 14 MEI 2022
“Jawab Gideon kepada mereka: Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.” (Hakim-hakim 8:23)
Bacaan hari ini: Hakim-hakim 8:4-35 Bacaan setahun: Hakim-hakim 7-8
Hakim-hakim 8 : 4-35
Orang Midian dikalahkan, raja-rajanya dibunuh
4 Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga.
5 Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: “Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian.”
6 Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: “Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?”
7 Lalu kata Gideon: “Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak.”
8 Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang inipun menjawabnya seperti orang-orang Sukot.
9 Lalu berkatalah ia juga kepada orang-orang Pnuel: “Apabila aku kembali dengan selamat, maka aku akan merobohkan menara ini.”
10 Sementara itu Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan tentara mereka, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara orang-orang dari sebelah timur; banyaknya yang tewas ada seratus dua puluh ribu orang yang bersenjatakan pedang.
11 Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.
12 Zebah dan Salmuna melarikan diri, tetapi Gideon mengejar mereka dan menawan kedua raja Midian itu, yakni Zebah dan Salmuna, sedang seluruh tentara itu diceraiberaikannya.
13 Kemudian kembalilah Gideon bin Yoas dari peperangan dengan melalui pendakian Heres;
14 ditangkapnyalah seorang muda dari penduduk Sukot. Setelah ditanyai, orang itu menuliskan nama para pemuka dan para tua-tua di Sukot untuk Gideon, tujuh puluh tujuh orang banyaknya.
15 Lalu pergilah Gideon kepada orang-orang Sukot sambil berkata: “Inilah Zebah dan Salmuna yang karenanya kamu telah mencela aku dengan berkata: Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada orang-orangmu yang lelah itu?”
16 Lalu ia mengumpulkan para tua-tua kota itu, ia mengambil duri padang gurun dan onak, dan menghajar orang-orang Sukot dengan itu.
17 Juga menara Pnuel dirobohkannya dan dibunuhnya orang-orang kota itu.
18 Kemudian bertanyalah ia kepada Zebah dan Salmuna: “Di manakah orang-orang yang telah kamu bunuh di Tabor itu?” Jawab mereka: “Mereka itu serupa dengan engkau, sikap mereka masing-masing seperti anak raja.”
19 Lalu kata Gideon: “Saudara-saudarakulah itu, anak-anak ibuku! Demi TUHAN yang hidup, seandainya kamu membiarkan mereka hidup, aku tidak akan membunuh kamu.”
20 Katanya kepada Yeter, anak sulungnya: “Bangunlah, bunuhlah mereka.” Tetapi orang muda itu tidak menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.
21 Lalu kata Zebah dan Salmuna: “Bangunlah engkau sendiri dan paranglah kami, sebab seperti orangnya, demikian pula kekuatannya.” Maka bangunlah Gideon, dibunuhnya Zebah dan Salmuna, kemudian diambilnya bulan-bulanan yang ada pada leher unta mereka.
Perbuatan Gideon selanjutnya dan akhir hidupnya
22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: “Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian.”
23 Jawab Gideon kepada mereka: “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.”
24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: “Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya.” –Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.
25 Jawab mereka: “Kami mau memberikannya dengan suka hati.” Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.
26 Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka.
27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
28 Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
29 Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri.
30 Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak;
31 juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.
32 Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.
33 Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka;
34 orang Israel tidak ingat kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya,
35 juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada orang Israel.
Hakim-hakim 7
Gideon mengusir musuh
1 Adapun Yerubaal–itulah Gideon–bangun pagi-pagi dengan segala rakyat yang bersama-sama dengan dia, lalu mereka berkemah dekat mata air Harod; perkemahan orang Midian itu ada di sebelah utaranya, dekat bukit More, di lembah.
2 Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.
3 Maka sekarang, serukanlah kepada rakyat itu, demikian: Siapa yang takut dan gentar, biarlah ia pulang, enyah dari pegunungan Gilead.” Lalu pulanglah dua puluh dua ribu orang dari rakyat itu dan tinggallah sepuluh ribu orang.
4 Tetapi TUHAN berfirman kepada Gideon: “Masih terlalu banyak rakyat; suruhlah mereka turun minum air, maka Aku akan menyaring mereka bagimu di sana. Siapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang akan pergi bersama-sama dengan engkau, tetapi barangsiapa yang Kufirmankan kepadamu: Inilah orang yang tidak akan pergi bersama-sama dengan engkau, dialah yang tidak akan pergi.”
5 Lalu Gideon menyuruh rakyat itu turun minum air, dan berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Barangsiapa yang menghirup air dengan lidahnya seperti anjing menjilat, haruslah kaukumpulkan tersendiri, demikian juga semua orang yang berlutut untuk minum.”
6 Jumlah orang yang menghirup dengan membawa tangannya ke mulutnya, ada tiga ratus orang, tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya berlutut minum air.
7 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: “Dengan ketiga ratus orang yang menghirup itu akan Kuselamatkan kamu: Aku akan menyerahkan orang Midian ke dalam tanganmu; tetapi yang lain dari rakyat itu semuanya boleh pergi, masing-masing ke tempat kediamannya.”
8 Dari rakyat itu mereka mengambil bekal dan sangkakala; demikianlah seluruh orang Israel disuruhnya pergi, masing-masing ke kemahnya, tetapi ketiga ratus orang itu ditahannya. Adapun perkemahan orang Midian ada di bawahnya, di lembah.
9 Pada malam itu berfirmanlah TUHAN kepadanya: “Bangunlah, turunlah menyerbu perkemahan itu, sebab telah Kuserahkan itu ke dalam tanganmu.
10 Tetapi jika engkau takut untuk turun menyerbu, turunlah bersama dengan Pura, bujangmu, ke perkemahan itu;
11 maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu.” Lalu turunlah ia bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.
12 Adapun orang Midian dan orang Amalek dan semua orang dari sebelah timur itu bergelimpangan di lembah itu, seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya.
13 Ketika Gideon sampai ke situ, kebetulan ada seorang menceritakan mimpinya kepada temannya, katanya: “Aku bermimpi: tampak sekeping roti jelai terguling masuk ke perkemahan orang Midian; setelah sampai ke kemah ini, dilanggarnyalah kemah ini, sehingga roboh, dan dibongkar-bangkirkannya, demikianlah kemah ini habis runtuh.”
14 Lalu temannya menjawab: “Ini tidak lain dari pedang Gideon bin Yoas, orang Israel itu; Allah telah menyerahkan orang Midian dan seluruh perkemahan ini ke dalam tangannya.”
15 Segera sesudah Gideon mendengar mimpi itu diceritakan dengan maknanya, sujudlah ia menyembah. Kemudian pulanglah ia ke perkemahan orang Israel, lalu berkata: “Bangunlah, sebab TUHAN telah menyerahkan perkemahan orang Midian ke dalam tanganmu.”
16 Sesudah itu dibaginyalah ketiga ratus orang itu dalam tiga pasukan dan ke tangan mereka semuanya diberikannya sangkakala dan buyung kosong dengan suluh di dalam buyung itu.
17 Dan berkatalah ia kepada mereka: “Perhatikanlah aku dan lakukanlah seperti yang kulakukan. Maka apabila aku sampai ke ujung perkemahan itu, haruslah kamu lakukan seperti yang kulakukan.
18 Apabila aku dan semua orang yang bersama dengan aku meniup sangkakala, maka haruslah kamu juga meniup sangkakala sekeliling seluruh perkemahan itu, dan berseru: ‘Demi TUHAN dan demi Gideon!'”
19 Lalu Gideon dan keseratus orang yang bersama-sama dengan dia sampai ke ujung perkemahan itu pada waktu permulaan giliran jaga tengah malam, ketika penjaga-penjaga baru saja ditempatkan. Lalu mereka meniup sangkakala sambil memecahkan buyung yang di tangan mereka.
20 Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: “Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!”
21 Sementara itu tinggallah mereka berdiri, masing-masing di tempatnya, sekeliling perkemahan itu, tetapi seluruh tentara musuh menjadi kacau balau, berteriak-teriak dan melarikan diri.
22 Sedang ketiga ratus orang itu meniup sangkakala, maka di perkemahan itu TUHAN membuat pedang yang seorang diarahkan kepada yang lain, lalu larilah tentara itu sampai ke Bet-Sita ke arah Zerera sampai ke pinggir Abel-Mehola dekat Tabat.
23 Kemudian dikerahkanlah orang-orang Israel dari suku Naftali dan dari suku Asyer dan dari segenap suku Manasye, lalu mereka mengejar orang Midian itu.
24 Gideon menyuruh juga orang ke seluruh pegunungan Efraim dengan pesan: “Turunlah menghadapi orang Midian, dan dudukilah segala batang air sampai ke Bet-Bara, dan juga sungai Yordan.” Maka semua orang Efraim dikerahkan, lalu mereka menduduki segala batang air sampai ke Bet-Bara, juga sungai Yordan.
25 Mereka berhasil menawan dua raja Midian, yakni Oreb dan Zeeb. Oreb dibunuh di gunung batu Oreb dan Zeeb dibunuh dalam tempat pemerasan anggur Zeeb. Mereka mengejar orang Midian itu, lalu mereka membawa kepala Oreb dan kepala Zeeb kepada Gideon di seberang sungai Yordan.
Hakim-hakim 8
1 Lalu berkatalah orang-orang Efraim kepada Gideon: “Apa macam perbuatanmu ini terhadap kami! Mengapa engkau tidak memanggil kami, ketika engkau pergi berperang melawan orang Midian?” Lalu mereka menyesali dia dengan sangat.
2 Jawabnya kepada mereka: “Apa perbuatanku dalam hal ini, jika dibandingkan dengan kamu? Bukankah pemetikan susulan oleh suku Efraim lebih baik hasilnya dari panen buah anggur kaum Abiezer?
3 Allah telah menyerahkan kedua raja Midian itu, yakni Oreb dan Zeeb, ke dalam tanganmu; apa yang telah dapat kucapai, jika dibandingkan dengan kamu?” Setelah ia berkata demikian, maka redalah marah mereka terhadap dia.
Orang Midian dikalahkan, raja-rajanya dibunuh
4 Ketika Gideon sampai ke sungai Yordan, menyeberanglah ia dan ketiga ratus orang yang bersama-sama dengan dia, meskipun masih lelah, namun mengejar juga.
5 Dan berkatalah ia kepada orang-orang Sukot: “Tolong berikan beberapa roti untuk rakyat yang mengikuti aku ini, sebab mereka telah lelah, dan aku sedang mengejar Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian.”
6 Tetapi jawab para pemuka di Sukot itu: “Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada tentaramu?”
7 Lalu kata Gideon: “Kalau begitu, apabila TUHAN menyerahkan Zebah dan Salmuna ke dalam tanganku, aku akan menggaruk tubuhmu dengan duri padang gurun dan onak.”
8 Maka berjalanlah ia dari sana ke Pnuel, dan berkata demikian juga kepada orang-orang Pnuel, tetapi orang-orang inipun menjawabnya seperti orang-orang Sukot.
9 Lalu berkatalah ia juga kepada orang-orang Pnuel: “Apabila aku kembali dengan selamat, maka aku akan merobohkan menara ini.”
10 Sementara itu Zebah dan Salmuna ada di Karkor bersama-sama dengan tentara mereka, kira-kira lima belas ribu orang banyaknya, yakni semua orang yang masih tinggal hidup dari seluruh tentara orang-orang dari sebelah timur; banyaknya yang tewas ada seratus dua puluh ribu orang yang bersenjatakan pedang.
11 Gideon maju melalui jalan orang-orang yang diam di dalam kemah di sebelah timur Nobah dan Yogbeha, lalu memukul kalah tentara itu, ketika tentara itu menyangka dirinya aman.
12 Zebah dan Salmuna melarikan diri, tetapi Gideon mengejar mereka dan menawan kedua raja Midian itu, yakni Zebah dan Salmuna, sedang seluruh tentara itu diceraiberaikannya.
13 Kemudian kembalilah Gideon bin Yoas dari peperangan dengan melalui pendakian Heres;
14 ditangkapnyalah seorang muda dari penduduk Sukot. Setelah ditanyai, orang itu menuliskan nama para pemuka dan para tua-tua di Sukot untuk Gideon, tujuh puluh tujuh orang banyaknya.
15 Lalu pergilah Gideon kepada orang-orang Sukot sambil berkata: “Inilah Zebah dan Salmuna yang karenanya kamu telah mencela aku dengan berkata: Sudahkah Zebah dan Salmuna itu ada dalam tanganmu, sehingga kami harus memberikan roti kepada orang-orangmu yang lelah itu?”
16 Lalu ia mengumpulkan para tua-tua kota itu, ia mengambil duri padang gurun dan onak, dan menghajar orang-orang Sukot dengan itu.
17 Juga menara Pnuel dirobohkannya dan dibunuhnya orang-orang kota itu.
18 Kemudian bertanyalah ia kepada Zebah dan Salmuna: “Di manakah orang-orang yang telah kamu bunuh di Tabor itu?” Jawab mereka: “Mereka itu serupa dengan engkau, sikap mereka masing-masing seperti anak raja.”
19 Lalu kata Gideon: “Saudara-saudarakulah itu, anak-anak ibuku! Demi TUHAN yang hidup, seandainya kamu membiarkan mereka hidup, aku tidak akan membunuh kamu.”
20 Katanya kepada Yeter, anak sulungnya: “Bangunlah, bunuhlah mereka.” Tetapi orang muda itu tidak menghunus pedangnya, karena ia takut, sebab ia masih muda.
21 Lalu kata Zebah dan Salmuna: “Bangunlah engkau sendiri dan paranglah kami, sebab seperti orangnya, demikian pula kekuatannya.” Maka bangunlah Gideon, dibunuhnya Zebah dan Salmuna, kemudian diambilnya bulan-bulanan yang ada pada leher unta mereka.
Perbuatan Gideon selanjutnya dan akhir hidupnya
22 Kemudian berkatalah orang Israel kepada Gideon: “Biarlah engkau memerintah kami, baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan kami dari tangan orang Midian.”
23 Jawab Gideon kepada mereka: “Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu.”
24 Selanjutnya kata Gideon kepada mereka: “Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya.” –Karena musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.
25 Jawab mereka: “Kami mau memberikannya dengan suka hati.” Dan setelah dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari jarahannya ke atas kain itu.
26 Adapun berat anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas, belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada pada leher unta mereka.
27 Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
28 Demikianlah orang Midian tunduk kepada orang Israel dan tidak dapat menegakkan kepalanya lagi; maka amanlah negeri itu empat puluh tahun lamanya pada zaman Gideon.
29 Lalu Yerubaal bin Yoas pergilah dan diam di rumahnya sendiri.
30 Gideon mempunyai tujuh puluh anak laki-laki, semuanya anak kandungnya, sebab ia beristeri banyak;
31 juga gundiknya yang tinggal di Sikhem melahirkan seorang anak laki-laki baginya, lalu ia memberikan nama Abimelekh kepada anak itu.
32 Gideon bin Yoas mati pada waktu rambutnya telah putih, lalu dikuburkan dalam kubur Yoas, ayahnya, di Ofra kota orang Abiezer.
33 Setelah Gideon mati, kembalilah orang Israel berjalan serong dengan mengikuti para Baal dan membuat Baal-Berit menjadi allah mereka;
34 orang Israel tidak ingat kepada TUHAN, Allah mereka, yang telah melepaskan mereka dari tangan semua musuhnya di sekelilingnya,
35 juga tidak menunjukkan terima kasihnya kepada keturunan Yerubaal-Gideon seimbang dengan segala yang baik yang telah dilakukannya kepada orang Israel.
Menang perang adalah harapan setiap jenderal dan prajurit di medan perang. Hakim-hakim 7-8 mencatat kemenangan Israel di bawah kepemimpinan Gedeon atas bangsa Midian. Ini kemenangan yang berasal dari TUHAN; kemenangan ini bukan hanya membawa sukacita bagi manusia, tetapi juga membesarkan dan memuliakan nama TUHAN.
Di bawah pimpinan Gideon, TUHAN hanya memakai 300 pasukan dan berhasil mengalahkan orang Midian yang berjumlah sangat besar, hanya dengan cara meniup sangkakala dan memecahkan buyung kosong berisi suluh. Pasukan Midian ketakutan dan saling membunuh karena kepanikan. Inilah kemenangan besar yang sangat ajaib dan menakjubkan. Tapi heran, rakyat Israel tidak menghargai dan mendukungnya. Kemenangan mereka disesali oleh orang-orang Efraim (Hak. 8:1-3); dan juga tidak mendapat dukungan dari rakyat, khususnya orang-orang Sukot dan Pnuel; mereka mencelanya. Meski demikian, Gideon tidak putus asa. Dalam kelelahan, Gideon dan pasukannya, tetap mengejar pasukan musuh yang jumlahnya sangat besar di bawah pimpinan Zebah dan Salmuna, raja-raja Midian (ay. 10-12). Setelah menawan Zebah dan Salmuna, Gideon kembali ke Sukot dan Pnuel menghajar para pemimpin di sana sesuai perkatakannya (ay. 4- 9, 13-17). Selain itu, Gideon juga membunuh Zebah dan Salmuna karena mereka membunuh saudara-saudaranya (ay. 18-21). Permasalahannya, kemenangan orang Israel atas Midian yang ajaib ini tidak membawa Israel ke jalan hidup yang lebih baik. Sekalipun Gideon berusaha membawa Israel kembali pada TUHAN (ay. 23), namun karena tanpa pengetahuan yang benar, Gideon membuat Efod, yang akhirnya menjadi jerat bagi Gideon, seisi keluarganya, dan seluruh kaum Israel (ay. 22-27). Setelah Gideon meninggal, orang Israel kembali melupakan Tuhan, mengikuti jalan sesat, menyembah Baal, mereka tidak mengingat kebaikan Gideon.
Kemenangan kita atas dosa dan kebebalan disertai pengenalan yang benar akan TUHAN, jauh lebih penting daripada sekadar kemenangan fisik dan jasmaniah, karena kemenangan ini hanya bersifat sementara.
STUDI PRIBADI: Apakah kita selalu mengejar kesuksesan lahiriah dalam hidup yang singkat ini? Apakah kemenanganakan dosa dan kerinduanmengenal Allah, menjadi fokus kita?
Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap Umat Tuhan agar selalu mengejar hal-hal yang rohani dan bersifat kekal. Berdoalah bagi gereja Tuhan untuk selalu memikirkan perkara-perkara yang diatas.