Minggu, 25 Juli 2021
Bacaan hari ini: 2 Samuel 6:6-10 | Bacaan setahun: Ayub 23-25, Ibrani 2
“... maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana...” (2 Samuel 6:6-7)
2 Samuel 6 : 6-10
6 Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir.
7 Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu.
8 Daud menjadi marah, karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Peres-Uza sampai sekarang.
9 Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: “Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?”
10 Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu.
Ayub 23
Ayub ingin membela diri di hadapan Allah
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh.
3 Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam.
4 Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan.
5 Maka aku akan mengetahui jawaban-jawaban yang diberikan-Nya kepadaku dan aku akan mengerti, apa yang difirmankan-Nya kepadaku.
6 Sudikah Ia mengadakan perkara dengan aku dalam kemahakuasaan-Nya? Tidak, Ia akan menaruh perhatian kepadaku.
7 Orang jujurlah yang akan membela diri di hadapan-Nya, dan aku akan bebas dari Hakimku untuk selama-lamanya.
8 Sesungguhnya, kalau aku berjalan ke timur, Ia tidak di sana; atau ke barat, tidak kudapati Dia;
9 di utara kucari Dia, Ia tidak tampak, aku berpaling ke selatan, aku tidak melihat Dia.
10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
13 Tetapi Ia tidak pernah berubah–siapa dapat menghalangi Dia? Apa yang dikehendaki-Nya, dilaksanakan-Nya juga.
14 Karena Ia akan menyelesaikan apa yang ditetapkan atasku, dan banyak lagi hal yang serupa itu dimaksudkan-Nya.
15 Itulah sebabnya hatiku gemetar menghadapi Dia, kalau semuanya itu kubayangkan, maka aku ketakutan terhadap Dia.
16 Allah telah membuat aku putus asa, Yang Mahakuasa telah membuat hatiku gemetar;
17 sebab bukan karena kegelapan aku binasa, dan bukan juga karena mukaku ditutupi gelap gulita.”
Ayub 24
Allah seakan-akan acuh tak acuh terhadap kejahatan
1 “Mengapa Yang Mahakuasa tidak mencadangkan masa penghukuman dan mereka yang mengenal Dia tidak melihat hari pengadilan-Nya?
2 Ada orang yang menggeser batas tanah, yang merampas kawanan ternak, lalu menggembalakannya.
3 Keledai kepunyaan yatim piatu dilarikannya, dan lembu betina kepunyaan seorang janda diterimanya sebagai gadai,
4 orang miskin didorongnya dari jalan, orang sengsara di dalam negeri terpaksa bersembunyi semuanya.
5 Sesungguhnya, seperti keledai liar di padang gurun mereka keluar untuk bekerja mencari apa-apa di padang belantara sebagai makanan bagi anak-anak mereka.
6 Di ladang mereka mengambil makanan hewan, dan kebun anggur, milik orang fasik, dipetiki buahnya yang ketinggalan.
7 Dengan telanjang mereka bermalam, karena tidak ada pakaian, dan mereka tidak mempunyai selimut pada waktu dingin;
8 oleh hujan lebat di pegunungan mereka basah kuyup, dan karena tidak ada tempat berlindung, mereka mengimpitkan badannya pada gunung batu.
9 Ada yang merebut anak piatu dari susu ibunya dan menerima bayi orang miskin sebagai gadai.
10 Dengan telanjang mereka berkeliaran, karena tidak ada pakaian, dan dengan kelaparan mereka memikul berkas-berkas gandum;
11 di antara dua petak kebun mereka membuat minyak, mereka menginjak-injak tempat pengirikan sambil kehausan.
12 Dari dalam kota terdengar rintihan orang-orang yang hampir mati dan jeritan orang-orang yang menderita luka, tetapi Allah tidak mengindahkan doa mereka.
13 Ada lagi golongan yang memusuhi terang, yang tidak mengenal jalannya dan tidak tetap tinggal pada lintasannya.
14 Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.
15 Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorangpun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.
16 Di dalam gelap mereka membongkar rumah, pada siang hari mereka bersembunyi; mereka tidak kenal terang,
17 karena kegelapan adalah pagi hari bagi mereka sekalian, dan mereka sudah biasa dengan kedahsyatan kegelapan.
18 Mereka hanyut di permukaan air, bagian mereka terkutuk di bumi; mereka tidak lagi pergi ke kebun anggur mereka.
19 Air salju dihabiskan oleh kemarau dan panas, demikian juga dilakukan dunia orang mati terhadap mereka yang berbuat dosa.
20 Rahim ibu melupakan dia, berenga mengerumitnya, ia tidak diingat lagi: kecurangan dipatahkan seperti pohon kayu.
21 Ia menjarahi perempuan mandul, yang tidak beranak, dan tidak berbuat baik terhadap seorang janda,
22 bahkan menyeret orang-orang perkasa dengan kekuatannya; ia bangun kembali, tetapi hidupnya tidak terjamin.
23 Allah memberinya keamanan yang menjadi sandarannya, dan mengawasi jalan-jalannya.
24 Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum.
25 Jikalau tidak demikian halnya, siapa berani menyanggah aku dan meniadakan perkataanku?”
Ayub 25
Pendapat Bildad, bahwa tidak seorangpun benar di hadapan Allah
1 Maka Bildad, orang Suah, menjawab:
2 “Kekuasaan dan kedahsyatan ada pada Dia, yang menyelenggarakan damai di tempat-Nya yang tinggi.
3 Dapatkah dihitung pasukan-Nya? Dan siapakah yang tidak disinari terang-Nya?
4 Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?
5 Sesungguhnya, bahkan bulanpun tidak terang dan bintang-bintangpun tidak cerah di mata-Nya.
6 Lebih-lebih lagi manusia, yang adalah berenga, anak manusia, yang adalah ulat!”
Ibrani 2
Keselamatan yang besar
1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
2 Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpal,
3 bagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan
4 Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.
Yesus seketika lebih rendah dari pada malaikat-malaikat
5 Sebab bukan kepada malaikat-malaikat telah Ia taklukkan dunia yang akan datang, yang kita bicarakan ini.
6 Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: “Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
7 Namun Engkau telah membuatnya untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat,
8 segala sesuatu telah Engkau taklukkan di bawah kaki-Nya.” Sebab dalam menaklukkan segala sesuatu kepada-Nya, tidak ada suatupun yang Ia kecualikan, yang tidak takluk kepada-Nya. Tetapi sekarang ini belum kita lihat, bahwa segala sesuatu telah ditaklukkan kepada-Nya.
9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia.
10 Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah–yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan–,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
11 Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
12 kata-Nya: “Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,”
13 dan lagi: “Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,” dan lagi: “Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku.”
14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
Dalam bagian ini menceritakan bagaimana Daud berusaha untuk memindahkan Tabut Allah, yang melambangkan akan kehadiran Allah itu, ke kota Yerusalem, tempat Daud memerintah. Dengan maksud menjadikan Tuhan Allah sebagai sentral dalam pemerintahannya, untuk itu, Daud memerintahkan agar mengangkut Tabut Allah itu dari Kiryat-Yearim, yakni dari rumah Abinadab ke Yerusalem. Tabut Allah tersebut dipindahkan dengan cara dinaikkan ke dalam kereta yang ditarik oleh lembu dan diiringi oleh dua orang bernama Uza dan Ahyo. Namun di tengah perjalanan, kereta yang ditarik oleh lembu-lembu itu tergelincir, sehingga dengan sigap Uza yang berjalan di samping tabut, mengulurkan tangannya kepada tabut Allah, lalu memegangnya supaya tabut Allah itu tidak jatuh. Tetapi, hal itu justru mebangkitkan murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuhnya di sana karena keteledorannya itu; Uza pun mati di sana dekat tabut Allah itu (ayat 7). Mengapa hal itu terjadi? Ada 2 alasan yang dapat kita pelajari:
Pertama, karena tabut Allah dibawa dengan cara yang salah. Peristiwa kematian Uza adalah sarana bagi Allah untuk menegur dan menghentikan tindakan Daud yang telah melakukan pemindahan tabut Allah itu dengan cara yang salah dan tidak sesuai dengan perintah Allah. Kedua, karena Uza mengulurkan tangannya untuk mencegah tabut tersebut jatuh. Dengan menyentuh tabut itu, Uza telah bersalah karena menghalangi Tuhan yang memang berencana menghentikan kegiatan pengangkutan tabut itu. Kematian Uza adalah suatu peringatan keras kepada bangsa Israel untuk tidak meremehkan ketentuan tentang kekudusan Allah.
Melalui bagian ini kita belajar; pertama, bahwa memiliki motivasi dan maksud yang baik untuk Allah adalah baik, tetapi harus dilakukan dengan cara yang benar, yakni yang sesuai dengan firman Allah. Kedua, kita belajar untuk tidak meremehkan ketentuan tentang kekudusan Allah, dan belajar untuk menaati apa yang telah Allah perintahkan, serta menjaga kekudusan di hadapan Allah agar berkenan kepada-Nya.
STUDI PRIBADI: Apakah yang terjadi ketika Uza berusaha untuk memegang tabut Allah yang akan jatuh? Mengapa Tuhan murka dan menghukum mati Uza?
Pokok Doa: Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar dapat senantiasa menjaga kekudusan hidup, dengan taat melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya.
I just couldn’t depart your website before suggesting that I actually loved the standard information a person supply on your guests? Is gonna be again often in order to investigate cross-check new posts.