Ketaatan Sebagai Gaya Hidup

Minggu, 14 Maret 2021

Bacaan hari ini: 1 Petrus 1:13-25 | Bacaan setahun: Ulangan 9-10, Yohanes 5



“Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu.” (1 Petrus 1:14-15)

Ketekunan inti seorang Kristen terletak pada pengelolaan yang benar akan hati dan pikiran. Pada ayat ke 13 jelas sekali penulis memulai dengan mengingatkan orang percaya untuk menyiapkan akal budi, yang secara sederhana dapat dipahami sebagai usaha orang percaya untuk dapat memiliki cara berpikir yang sehat. Tetapi, usaha ini tidak bisa tanpa meletakkan anugerah di dalam Tuhan. Akal budi orang percaya akan berfungsi secara benar ketika ditundukkan dalam diri Kristus. Ketika akal budinya dimiliki oleh Kristus, maka akal budi orang percaya merupakan akal budi yang disiapkan untuk tujuan Allah.

Bekal yang diperlukan untuk menyerahkan pikiran dan hati kepada Kristus adalah dengan ketaatan (14). Ketaatan merupakan aturan hidup kudus di hadapan Allah. Orang percaya harus membuktikan identitasnya sebagai anak Allah dengan ketaatan yang konstan dan menyeluruh dalam semua aspek hidupnya, bukan memilih mana yang harus ditundukkan di dalam Allah, dan mana yang tidak perlu. Sebelum orang percaya bertobat, kita pasti melewati waktu-waktu yang penuh dengan melayani hawa nafsu dan menjadi bodoh mengikuti gaya hidup duniawi. Cara hidup, cara bersikap, cara berbicara, semuanya dilakukan secara bebas. Tetapi, ketika kita bertobat, kekudusan merupakan gaya hidup yang seharusnya menjadi kesenangan kita dan kita terus kejar.

Teladan ketaatan paling sempurna dilakukan oleh Yesus Kristus. Jika kita bertanya kita perlu seberapa taat, maka jawabannya selalu mengacu kepada pribadi Kristus. Dwi natur Kristus, sebagai 100% Allah dan 100% manusia, tidak bisa kita jadikan alasan agar tidak mengusahakan ketaatan. Justru, karena kita tahu bahwa Kristus terlebih dahulu menunjukkan bahwa ketaatan bisa kita lakukan di dalam anugerah Allah dan Dia pun melakukan karya penebusan yang memampukan kita untuk hidup kudus, maka ketaatan adalah gaya hidup orang Kristen yang sangat mungkin kita lakukan. Mari serahkan akal budi kita di bawah salib Kristus, sehingga akal budi kita diarahkan untuk taat kepada kehendak-Nya.

STUDI PRIBADI : Apa yang dapat menggagalkan kita taat kepada Allah? Bagaimana cara Anda untuk konsisten taat pada kehendak-Nya?

Berdoalah : Terima kasih Tuhan telah menguduskan aku dalam anugerah-Mu. Biarkan aku dengan akal budi yang ditundukkan di bawah-Mu, dapat menolongku menghidup ketaatan yang satu ke taatan yang lain. Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *