Sabtu, 20 Februari 2021
Bacaan hari ini: Ibrani 12:1-11 | Bacaan setahun: Bilangan 1-2, Lukas 7
“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” (Ibrani 12:11)
Ibrani 12:1-11
Nasihat supaya bertekun dalam iman
1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.
Bilangan 1
Laskar Israel dihitung
1 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Pertemuan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:
2 “Hitunglah jumlah segenap umat Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catatlah nama semua laki-laki di Israel
3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.
4 Dari tiap-tiap suku harus ada satu orang yang mendampingi kamu, yakni orang yang menjadi kepala dari suku yang diwakilinya itu.
5 Dan inilah nama semua orang yang harus mendampingi kamu. Dari suku Ruben: Elizur bin Syedeur;
6 dari suku Simeon: Selumiel bin Zurisyadai;
7 dari suku Yehuda: Nahason bin Aminadab;
8 dari suku Isakhar: Netaneel bin Zuar;
9 dari suku Zebulon: Eliab bin Helon;
10 dari keturunan Yusuf: Elisama bin Amihud dari suku Efraim, dan Gamaliel bin Pedazur dari suku Manasye;
11 dari suku Benyamin: Abidan bin Gideoni;
12 dari suku Dan: Ahiezer bin Amisyadai;
13 dari suku Asyer: Pagiel bin Okhran;
14 dari suku Gad: Elyasaf bin Rehuel;
15 dari suku Naftali: Ahira bin Enan.”
16 Itulah orang-orang yang dipilih dari umat itu, masing-masing sebagai pemimpin dari suku bapa leluhurnya; mereka inilah kepala-kepala pasukan Israel.
17 Lalu Musa dan Harun memanggil orang-orang yang tertunjuk namanya itu,
18 dan pada tanggal satu bulan yang kedua mereka menyuruh segenap umat berkumpul. Kemudian silsilah orang-orang Israel disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, sedang nama-nama mereka yang berumur dua puluh tahun ke atas dicatat orang demi orang,
19 seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Demikianlah Musa mencatat mereka di padang gurun Sinai.
20 Ketika silsilah bani Ruben, yaitu keturunan anak sulung Israel, disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi orang.
21 Jumlah yang dicatat dari suku Ruben ada empat puluh enam ribu lima ratus orang.
22 Ketika silsilah bani Simeon disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama semua laki-laki yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang, orang demi orang.
23 Jumlah yang dicatat dari suku Simeon ada lima puluh sembilan ribu tiga ratus orang.
24 Ketika silsilah bani Gad disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
25 Jumlah yang dicatat dari suku Gad ada empat puluh lima ribu enam ratus lima puluh orang.
26 Ketika silsilah bani Yehuda disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
27 Jumlah yang dicatat dari suku Yehuda ada tujuh puluh empat ribu enam ratus orang.
28 Ketika silsilah bani Isakhar disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
29 Jumlah yang dicatat dari suku Isakhar ada lima puluh empat ribu empat ratus orang.
30 Ketika silsilah bani Zebulon disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
31 Jumlah yang dicatat dari suku Zebulon ada lima puluh tujuh ribu empat ratus orang.
32 Mengenai keturunan Yusuf: Ketika silsilah bani Efraim disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
33 Jumlah yang dicatat dari suku Efraim ada empat puluh ribu lima ratus orang.
34 Dan ketika silsilah bani Manasye disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
35 Jumlah yang dicatat dari suku Manasye ada tiga puluh dua ribu dua ratus orang.
36 Ketika silsilah bani Benyamin disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
37 Jumlah yang dicatat dari suku Benyamin ada tiga puluh lima ribu empat ratus orang.
38 Ketika silsilah bani Dan disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
39 Jumlah yang dicatat dari suku Dan ada enam puluh dua ribu tujuh ratus orang.
40 Ketika silsilah bani Asyer disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
41 Jumlah yang dicatat dari suku Asyer ada empat puluh satu ribu lima ratus orang.
42 Ketika silsilah bani Naftali disusun menurut kaum-kaum yang ada dalam suku mereka, maka dicatatlah nama orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas, semua orang yang sanggup berperang.
43 Jumlah yang dicatat dari suku Naftali ada lima puluh tiga ribu empat ratus orang.
44 Itulah jumlah orang-orang yang dicatat oleh Musa dengan Harun dan dengan kedua belas pemimpin Israel yang masing-masing mewakili sukunya.
45 Jadi semua orang Israel yang dicatat menurut suku-suku mereka, yaitu orang-orang yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang di antara orang Israel,
46 berjumlah enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang.
47 Tetapi mereka yang menurut suku bapa leluhurnya termasuk orang Lewi, tidak turut dicatat bersama-sama dengan mereka itu.
48 Sebab TUHAN telah berfirman kepada Musa:
49 “Hanya suku Lewi janganlah kaucatat dan janganlah kauhitung jumlahnya bersama-sama dengan orang Israel,
50 tetapi tugaskanlah mereka untuk mengawasi Kemah Suci, tempat hukum Allah dengan segala perabotan dan perlengkapannya; mereka harus mengangkat Kemah Suci dengan segala perabotannya; mereka harus mengurusnya dan harus berkemah di sekelilingnya.
51 Apabila berangkat, Kemah Suci harus dibongkar oleh orang Lewi, dan apabila berkemah, Kemah Suci harus dipasang oleh mereka; sedang orang awam yang mendekat harus dihukum mati.
52 Orang Israel haruslah berkemah masing-masing di tempat perkemahannya dan masing-masing dekat panji-panjinya, menurut pasukan mereka,
53 tetapi orang Lewi haruslah berkemah di sekeliling Kemah Suci, tempat hukum Allah supaya umat Israel jangan kena murka; orang Lewi haruslah memelihara Kemah Suci, tempat hukum itu.”
54 Maka orang Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah diperbuat mereka.
Bilangan 2
Suku-suku Israel ditunjuk tempat perkemahannya
1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
2 “Orang Israel harus berkemah masing-masing dekat panji-panjinya, menurut lambang suku-sukunya. Mereka harus berkemah di sekeliling Kemah Pertemuan, agak jauh dari padanya.
3 Yang berkemah di sebelah timur dekat panji-panjinya, ialah laskar Yehuda, menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Yehuda ialah Nahason bin Aminadab.
4 Pasukannya terdiri dari tujuh puluh empat ribu enam ratus orang yang dicatat.
5 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Isakhar. Pemimpin bani Isakhar ialah Netaneel bin Zuar.
6 Pasukannya terdiri dari lima puluh empat ribu empat ratus orang yang dicatat.
7 Kemudian suku Zebulon. Pemimpin bani Zebulon ialah Eliab bin Helon.
8 Pasukannya terdiri dari lima puluh tujuh ribu empat ratus orang yang dicatat.
9 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Yehuda menurut pasukan-pasukan mereka ada seratus delapan puluh enam ribu empat ratus orang. Merekalah yang terdahulu berangkat.
10 Panji-panji laskar Ruben adalah di sebelah selatan, menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Ruben ialah Elizur bin Syedeur.
11 Pasukannya terdiri dari empat puluh enam ribu lima ratus orang yang dicatat.
12 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Simeon. Pemimpin bani Simeon ialah Selumiel bin Zurisyadai.
13 Pasukannya terdiri dari lima puluh sembilan ribu tiga ratus orang yang dicatat.
14 Kemudian suku Gad. Pemimpin bani Gad ialah Elyasaf bin Rehuel.
15 Pasukannya terdiri dari empat puluh lima ribu enam ratus lima puluh orang yang dicatat.
16 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Ruben menurut pasukan-pasukan mereka ada seratus lima puluh satu ribu empat ratus lima puluh orang. Merekalah yang nomor dua berangkat.
17 Sesudah itu berangkatlah Kemah Pertemuan dengan laskar orang Lewi, di tengah-tengah laskar yang lain itu. Sama seperti mereka berkemah, demikianlah juga mereka berangkat, masing-masing di tempatnya menurut panji-panji mereka.
18 Panji-panji laskar Efraim, menurut pasukan-pasukan mereka, adalah di sebelah barat. Pemimpin bani Efraim ialah Elisama bin Amihud.
19 Pasukannya terdiri dari empat puluh ribu lima ratus orang yang dicatat.
20 Di dekatnya ialah suku Manasye. Pemimpin bani Manasye ialah Gamaliel bin Pedazur.
21 Pasukannya terdiri dari tiga puluh dua ribu dua ratus orang yang dicatat.
22 Kemudian suku Benyamin. Pemimpin bani Benyamin ialah Abidan bin Gideoni.
23 Pasukannya terdiri dari tiga puluh lima ribu empat ratus orang yang dicatat.
24 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Efraim menurut pasukan-pasukan mereka ada seratus delapan ribu seratus orang. Merekalah yang nomor tiga berangkat.
25 Panji-panji laskar Dan adalah di sebelah utara, menurut pasukan-pasukan mereka. Pemimpin bani Dan ialah Ahiezer bin Amisyadai.
26 Pasukannya terdiri dari enam puluh dua ribu tujuh ratus orang yang dicatat.
27 Yang berkemah di dekatnya ialah suku Asyer. Pemimpin bani Asyer ialah Pagiel bin Okhran.
28 Pasukannya terdiri dari empat puluh satu ribu lima ratus orang yang dicatat.
29 Kemudian suku Naftali. Pemimpin bani Naftali ialah Ahira bin Enan.
30 Pasukannya terdiri dari lima puluh tiga ribu empat ratus orang yang dicatat.
31 Jumlah orang yang dicatat dalam laskar Dan ada seratus lima puluh tujuh ribu enam ratus orang. Merekalah yang terkemudian berangkat, menurut panji-panji mereka.”
32 Itulah pencatatan orang Israel menurut suku-suku mereka. Jumlah orang yang dicatat dalam laskar-laskar dengan pasukan-pasukannya ada enam ratus tiga ribu lima ratus lima puluh orang.
33 Tetapi orang Lewi tidak turut dicatat bersama-sama dengan orang Israel, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
34 Maka orang Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah mereka berkemah menurut panji-panji mereka, dan demikianlah mereka berangkat, masing-masing menurut kaumnya dan sukunya.
Lukas 7
Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum
1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: “Ia layak Engkau tolong,
5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami.”
6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: “Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.”
9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!”
10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.
Yesus membangkitkan anak muda di Nain
11 Kemudian Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
12 Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
13 Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!”
14 Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: “Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!”
15 Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita,” dan “Allah telah melawat umat-Nya.”
17 Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Yesus dan Yohanes Pembaptis
18 Ketika Yohanes mendapat kabar tentang segala peristiwa itu dari murid-muridnya,
19 ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”
20 Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata: “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?”
21 Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta.
22 Dan Yesus menjawab mereka: “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
23 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
24 Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari?
25 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja.
26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi.
27 Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.
28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorangpun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya.”
29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
31 Kata Yesus: “Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
32 Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.
33 Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
34 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
35 Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.”
Yesus diurapi oleh perempuan berdosa
36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.
38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.”
40 Lalu Yesus berkata kepadanya: “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: “Katakanlah, Guru.”
41 “Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?”
43 Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.”
44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.”
48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”
50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”
Ada sebuah cerita; seorang hukuman mati diberi kesempatan untuk menyampaikan kata-kata terakhirnya sebelum eksekusi dijalankan. Dia berkata, “Mama aku benci kamu. Ketika aku masih kecil dan merebut mainan temanku, kamu membiarkanku. Ketika aku memukul teman sesukaku, kamu membiarkan. Bahkan ketika aku mencuri mainan temanku, kamu tetap membiarkannya. Kalau saja kamu mencegahku. Kalau saja kamu memukulku waktu itu, mungkin aku tidak akan seperti sekarang ini.” Mendengar kisah ini, suatu hal yang ironi bukan? Ada orang tua yang tidak “menghajar” anaknya ketika berbuat salah dan malah mendiamkannya saja sehingga akhirnya anak tersebut beranjak dewasa dan menjadi liar, tidak terkendali.
Itu sebabnya kita harus bersyukur ketika orang tua kita memarahi dan bahkan memukul ketika kita nakal dan berbuat salah. Bukankah kita juga pernah mendengar orang tua kita berkata demikian, “karena kamu anakku makanya aku pukul kamu karena aku sayang sama kamu. Kalau kamu anaknya tetangga, walaupun kamu jungkir balik pun, aku tidak peduli.” Jadi kita harus bersyukur mempunyai orang tua yang demikian, yang mendidik kita dan menghajar kita ketika kita berbuat salah supaya kita dapat menjadi orang yang benar di kemudian hari. Jika orang tua yang benar bisa berbuat demikian, terlebih lagi Allah kita.
Di ayat 6 jelas dikatakan bahwa ketika kita dihajar oleh Allah karena kesalahan kita, maka hendaklah kita bersyukur. Itu artinya Allah mengakui kita sebagai “anak-Nya.” Jikalau kita bukan “anak-Nya” (ay. 8), maka Tuhan akan membiarkan kita sesukanya sampai tiba waktunya hukuman murka Tuhan datang. Dan ketika hukuman murka Tuhan datang maka semuanya itu sudah terlambat. Itulah sebabnya penulis Ibrani memberi gambaran bahwa Allah bagaikan ayah yang mana akan menghajar anaknya jika anaknya salah (ay. 7). Memang tidak enak ketika dihajar oleh Allah tetapi itu semua demi kebaikan kita supaya kita beroleh hidup (ay. 11). Bersyukurlah kalau mengalami hajaran dari Allah.
STUDI PRIBADI : Sadarkah kita akan kesalahan kita ketika Tuhan menghajar? Berdoalah, kiranya Tuhan bermurah hati, mempertobatkan kita untuk kembali ke jalan Tuhan.
Pokok Doa : Naikkanlah ucapan syukur kepada Tuhan yang telah membawa kita kembali ke jalan-Nya. Tuhan ingin kita melakukan kehendak-Nya, yang membawa kita kepada kekekalan.