Jumat, 15 Januari 2021
Bacaan hari ini: Filemon 1:8-16 | Bacaan setahun: Kejadian 36-38, Matius 15
“Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu.” (Filemon 1:8-9)
Filemon 1:8-16
Permintaan Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus
8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,
9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,
10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
11 –dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
12 Dia kusuruh kembali kepadamu–dia, yaitu buah hatiku–.
13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,
14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,
16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
Kejadian 36
Keturunan Esau
1 Inilah keturunan Esau, yaitu Edom.
2 Esau mengambil perempuan-perempuan Kanaan menjadi isterinya, yakni Ada, anak Elon orang Het, dan Oholibama, anak Ana anak Zibeon orang Hewi,
3 dan Basmat, anak Ismael, adik Nebayot.
4 Ada melahirkan Elifas bagi Esau, dan Basmat melahirkan Rehuel,
5 dan Oholibama melahirkan Yeush, Yaelam dan Korah. Itulah anak-anak Esau, yang lahir baginya di tanah Kanaan.
6 Esau membawa isteri-isterinya, anak-anaknya lelaki dan perempuan dan semua orang yang ada di rumahnya, ternaknya, segala hewannya dan segala harta bendanya yang telah diperolehnya di tanah Kanaan, lalu pergilah ia ke negeri lain dan ia meninggalkan Yakub, adiknya itu.
7 Sebab harta milik mereka terlalu banyak, sehingga mereka tidak dapat tinggal bersama-sama, dan negeri penumpangan mereka tidak dapat memuat mereka karena banyaknya ternak mereka itu.
8 Maka menetaplah Esau di pegunungan Seir; Esau itulah Edom.
9 Inilah keturunan Esau, bapa orang Edom, di pegunungan Seir.
10 Nama anak-anaknya ialah: Elifas, anak Ada isteri Esau; Rehuel, anak Basmat isteri Esau.
11 Anak-anak Elifas ialah Teman, Omar, Zefo, Gaetam dan Kenas.
12 Timna adalah gundik Elifas anak Esau; ia melahirkan Amalek bagi Elifas. Itulah cucu-cucu Ada isteri Esau.
13 Inilah anak-anak Rehuel: Nahat, Zerah, Syama dan Miza. Itulah cucu-cucu Basmat isteri Esau.
14 Inilah anak-anak Oholibama, isteri Esau itu, anak Ana anak Zibeon; ia melahirkan bagi Esau: Yeush, Yaelam dan Korah.
15 Inilah kepala-kepala kaum bani Esau: keturunan Elifas anak sulung Esau, ialah kepala kaum Teman, kepala kaum Omar, kepala kaum Zefo, kepala kaum Kenas,
16 kepala kaum Korah, kepala kaum Gaetam dan kepala kaum Amalek; itulah kepala-kepala kaum Elifas di tanah Edom; itulah keturunan Ada.
17 Inilah keturunan Rehuel anak Esau: kepala kaum Nahat, kepala kaum Zerah, kepala kaum Syama dan kepala kaum Miza; itulah kepala-kepala kaum Rehuel di tanah Edom; itulah keturunan Basmat isteri Esau.
18 Inilah keturunan Oholibama isteri Esau: kepala kaum Yeush, kepala kaum Yaelam, kepala kaum Korah; itulah kepala-kepala kaum Oholibama, isteri Esau, anak Ana.
19 Itulah bani Esau, yakni Edom, dan itulah kepala-kepala kaum mereka.
Keturunan Seir
20 Inilah anak-anak Seir, orang Hori, penduduk negeri itu: Lotan, Syobal, Zibeon, Ana,
21 Disyon, Ezer, Disyan; itulah kepala-kepala kaum orang Hori, anak-anak Seir, di tanah Edom.
22 Anak-anak Lotan ialah Hori dan Heman, dan saudara perempuan Lotan ialah Timna.
23 Inilah anak-anak Syobal: Alwan, Manahat, Ebal, Syefo dan Onam.
24 Inilah anak-anak Zibeon: Aya dan Ana; Ana inilah yang menemui mata-mata air panas di padang gurun, ketika ia sedang menggembalakan keledai Zibeon ayahnya itu.
25 Inilah anak-anak Ana: Disyon dan Oholibama anak perempuan Ana.
26 Inilah anak-anak Disyon: Hemdan, Esyban, Yitran dan Keran.
27 Inilah anak-anak Ezer: Bilhan, Zaawan dan Akan.
28 Inilah anak-anak Disyan: Us dan Aran.
29 Itulah kepala-kepala kaum orang Hori: kepala kaum Lotan, kepala kaum Syobal, kepala kaum Zibeon, kepala kaum Ana,
30 kepala kaum Disyon, kepala kaum Ezer dan kepala kaum Disyan; itulah kepala-kepala kaum orang Hori, kaum demi kaum, di tanah Seir.
Raja-raja Edom
31 Inilah raja-raja yang memerintah di tanah Edom, sebelum ada seorang raja memerintah atas orang Israel.
32 Di Edom yang memerintah ialah Bela bin Beor dan kotanya bernama Dinhaba.
33 Setelah Bela mati, Yobab bin Zerah dari Bozra menjadi raja menggantikan dia.
34 Setelah Yobab mati, Husyam, dari negeri orang Teman, menjadi raja menggantikan dia.
35 Setelah Husyam mati, Hadad bin Bedad menjadi raja menggantikan dia; dialah yang memukul kalah orang Midian di daerah Moab, dan kotanya bernama Awit.
36 Setelah Hadad mati, Samla dari Masreka menjadi raja menggantikan dia.
37 Setelah Samla mati, Saul, dari Rehobot yang di pinggir sungai, menjadi raja menggantikan dia.
38 Setelah Saul mati, Baal-Hanan bin Akhbor menjadi raja menggantikan dia.
39 Setelah Baal-Hanan bin Akhbor mati, Hadar menjadi raja menggantikan dia; kotanya bernama Pahu dan isterinya bernama Mehetabeel binti Matred binti Mezahab.
40 Inilah nama kepala-kepala kaum Esau menurut kaum dan tempat mereka, dengan nama mereka masing-masing: kepala kaum Timna, kepala kaum Alwa, kepala kaum Yetet,
41 kepala kaum Oholibama, kepala kaum Ela, kepala kaum Pinon,
42 kepala kaum Kenas, kepala kaum Teman, kepala kaum Mibzar,
43 kepala kaum Magdiel dan kepala kaum Iram; itulah kepala-kepala kaum Edom, menurut tempat kediaman mereka di tanah milik mereka; Edom ialah Esau, bapa orang Edom.
Kejadian 37
Yusuf dan saudara-saudaranya
1 Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
2 Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun–jadi masih muda–biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
3 Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
4 Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
5 Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
6 Karena katanya kepada mereka: “Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
7 Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu.”
8 Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: “Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?” Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
9 Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: “Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku.”
10 Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: “Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?”
11 Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Yusuf dijual ke tanah Mesir
12 Pada suatu kali pergilah saudara-saudaranya menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
13 Lalu Israel berkata kepada Yusuf: “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Sahut Yusuf: “Ya bapa.”
14 Kata Israel kepadanya: “Pergilah engkau melihat apakah baik keadaan saudara-saudaramu dan keadaan kambing domba; dan bawalah kabar tentang itu kepadaku.” Lalu Yakub menyuruh dia dari lembah Hebron, dan Yusufpun sampailah ke Sikhem.
15 Ketika Yusuf berjalan ke sana ke mari di padang, bertemulah ia dengan seorang laki-laki, yang bertanya kepadanya: “Apakah yang kaucari?”
16 Sahutnya: “Aku mencari saudara-saudaraku. Tolonglah katakan kepadaku di mana mereka menggembalakan kambing domba?”
17 Lalu kata orang itu: “Mereka telah berangkat dari sini, sebab telah kudengar mereka berkata: Marilah kita pergi ke Dotan.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu dan didapatinyalah mereka di Dotan.
18 Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya.
19 Kata mereka seorang kepada yang lain: “Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!”
21 Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: “Janganlah kita bunuh dia!”
22 Lagi kata Ruben kepada mereka: “Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia” –maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
23 Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: “Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
29 Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya,
30 dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: “Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?”
31 Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
32 Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: “Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?”
33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: “Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam.”
34 Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: “Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!” Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.
36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.
Kejadian 38
Yehuda dan Tamar
1 Pada waktu itu Yehuda meninggalkan saudara-saudaranya dan menumpang pada seorang Adulam, yang namanya Hira.
2 Di situ Yehuda melihat anak perempuan seorang Kanaan; nama orang itu ialah Syua. Lalu Yehuda kawin dengan perempuan itu dan menghampirinya.
3 Perempuan itu mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Er.
4 Sesudah itu perempuan itu mengandung lagi, lalu melahirkan seorang anak laki-laki dan menamai anak itu Onan.
5 Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki sekali lagi, dan menamai anak itu Syela. Yehuda sedang berada di Kezib, ketika anak itu dilahirkan.
6 Sesudah itu Yehuda mengambil bagi Er, anak sulungnya, seorang isteri, yang bernama Tamar.
7 Tetapi Er, anak sulung Yehuda itu, adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia.
8 Lalu berkatalah Yehuda kepada Onan: “Hampirilah isteri kakakmu itu, kawinlah dengan dia sebagai ganti kakakmu dan bangkitkanlah keturunan bagi kakakmu.”
9 Tetapi Onan tahu, bahwa bukan ia yang empunya keturunannya nanti, sebab itu setiap kali ia menghampiri isteri kakaknya itu, ia membiarkan maninya terbuang, supaya ia jangan memberi keturunan kepada kakaknya.
10 Tetapi yang dilakukannya itu adalah jahat di mata TUHAN, maka TUHAN membunuh dia juga.
11 Lalu berkatalah Yehuda kepada Tamar, menantunya itu: “Tinggallah sebagai janda di rumah ayahmu, sampai anakku Syela itu besar,” sebab pikirnya: “Jangan-jangan ia mati seperti kedua kakaknya itu.” Maka pergilah Tamar dan tinggal di rumah ayahnya.
12 Setelah beberapa lama matilah anak Syua, isteri Yehuda. Habis berkabung pergilah Yehuda ke Timna, kepada orang-orang yang menggunting bulu domba-dombanya, bersama dengan Hira, sahabatnya, orang Adulam itu.
13 Ketika dikabarkan kepada Tamar: “Bapa mertuamu sedang di jalan ke Timna untuk menggunting bulu domba-dombanya,”
14 maka ditanggalkannyalah pakaian kejandaannya, ia bertelekung dan berselubung, lalu pergi duduk di pintu masuk ke Enaim yang di jalan ke Timna, karena dilihatnya, bahwa Syela telah menjadi besar, dan dia tidak diberikan juga kepada Syela itu untuk menjadi isterinya.
15 Ketika Yehuda melihat dia, disangkanyalah dia seorang perempuan sundal, karena ia menutupi mukanya.
16 Lalu berpalinglah Yehuda mendapatkan perempuan yang di pinggir jalan itu serta berkata: “Marilah, aku mau menghampiri engkau,” sebab ia tidak tahu, bahwa perempuan itu menantunya. Tanya perempuan itu: “Apakah yang akan kauberikan kepadaku, jika engkau menghampiri aku?”
17 Jawabnya: “Aku akan mengirimkan kepadamu seekor anak kambing dari kambing dombaku.” Kata perempuan itu: “Asal engkau memberikan tanggungannya, sampai engkau mengirimkannya kepadaku.”
18 Tanyanya: “Apakah tanggungan yang harus kuberikan kepadamu?” Jawab perempuan itu: “Cap meteraimu serta kalungmu dan tongkat yang ada di tanganmu itu.” Lalu diberikannyalah semuanya itu kepadanya, maka ia menghampirinya. Perempuan itu mengandung dari padanya.
19 Bangunlah perempuan itu, lalu pergi, ditanggalkannya telekungnya dan dikenakannya pula pakaian kejandaannya.
20 Adapun Yehuda, ia mengirimkan anak kambing itu dengan perantaraan sahabatnya, orang Adulam itu, untuk mengambil kembali tanggungannya dari tangan perempuan itu, tetapi perempuan itu tidak dijumpainya lagi.
21 Ia bertanya-tanya di tempat tinggal perempuan itu: “Di manakah perempuan jalang, yang duduk tadinya di pinggir jalan di Enaim itu?” Jawab mereka: “Tidak ada di sini perempuan jalang.”
22 Kembalilah ia kepada Yehuda dan berkata: “Tidak ada kujumpai dia; dan juga orang-orang di tempat itu berkata: Tidak ada perempuan jalang di sini.”
23 Lalu berkatalah Yehuda: “Biarlah barang-barang itu dipegangnya, supaya kita jangan menjadi buah olok-olok orang; sungguhlah anak kambing itu telah kukirimkan, tetapi engkau tidak menjumpai perempuan itu.”
24 Sesudah kira-kira tiga bulan dikabarkanlah kepada Yehuda: “Tamar, menantumu, bersundal, bahkan telah mengandung dari persundalannya itu.” Lalu kata Yehuda: “Bawalah perempuan itu, supaya dibakar.”
25 Waktu dibawa, perempuan itu menyuruh orang kepada mertuanya mengatakan: “Dari laki-laki yang empunya barang-barang inilah aku mengandung.” Juga dikatakannya: “Periksalah, siapa yang empunya cap meterai serta kalung dan tongkat ini?”
26 Yehuda memeriksa barang-barang itu, lalu berkata: “Bukan aku, tetapi perempuan itulah yang benar, karena memang aku tidak memberikan dia kepada Syela, anakku.” Dan ia tidak bersetubuh lagi dengan perempuan itu.
27 Pada waktu perempuan itu hendak bersalin, nyatalah ada anak kembar dalam kandungannya.
28 Dan ketika ia bersalin, seorang dari anak itu mengeluarkan tangannya, lalu dipegang oleh bidan, diikatnya dengan benang kirmizi serta berkata: “Inilah yang lebih dahulu keluar.”
29 Ketika anak itu menarik tangannya kembali, keluarlah saudaranya laki-laki, dan bidan itu berkata: “Alangkah kuatnya engkau menembus ke luar,” maka anak itu dinamai Peres.
30 Sesudah itu keluarlah saudaranya laki-laki yang tangannya telah berikat benang kirmizi itu, lalu kepadanya diberi nama Zerah.
Matius 15
Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi
1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
2 “Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan.”
3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: “Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.”
10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
11 “Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang.”
12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: “Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?”
13 Jawab Yesus: “Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.”
15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami.”
16 Jawab Yesus: “Kamupun masih belum dapat memahaminya?
17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.”
Perempuan Kanaan yang percaya
21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: “Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.”
23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: “Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.”
24 Jawab Yesus: “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.”
25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.”
26 Tetapi Yesus menjawab: “Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”
27 Kata perempuan itu: “Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.”
28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: “Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Yesus menyembuhkan banyak orang sakit
29 Setelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ.
30 Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.
31 Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.
Yesus memberi makan empat ribu orang
32 Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.”
33 Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: “Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?”
34 Kata Yesus kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh,” jawab mereka, “dan ada lagi beberapa ikan kecil.”
35 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah.
36 Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya, lalu murid-murid-Nya memberikannya pula kepada orang banyak.
37 Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, tujuh bakul penuh.
38 Yang ikut makan ialah empat ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.
39 Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu pulang. Ia naik perahu dan bertolak ke daerah Magadan.
Dalam bagian ini kita menjumpai dua orang yang sangat dikasihi dan mengasihi Paulus di dalam pelayanannya. Yang pertama adalah Filemon. Ia adalah seorang Romawi yang kaya yang berasal dari Kolose. Ia mendengar Injil dan percaya pada Yesus karena pemberitaan Injil yang Paulus lakukan. Ia hidup mengasihi dan menaati Allah. Kemudian bersama-sama dengan Epafras, ia memulai sebuah jemaat di Kolose (ayat 1-2; Kolose 1:7) dan menjadi seorang pemimpin jemaat di rumahnya.
Yang kedua adalah Onesimus, adalah seorang budak yang melayani di rumah Filemon. Namun suatu kali, Onesimus ini melakukan kesalahan terhadap Filemon. Tidak tahu apa persisnya yang dilakukannya, yang jelas ia lari dari tuannya, Filemon. Entah bagaimana caranya, ia berjumpa dengan Paulus di penjara. Perjumpaannya dengan Paulus membuatnya menjadi seorang yang percaya kepada Yesus. Ia sangat berterima kasih kepada Paulus, itulah sebabnya ia melayani Paulus dengan kasih di penjara. Ia pun menceritakan hal ihwalnya kepada Paulus.
Mengetahui bahwa ada konflik antara Onesimus dengan Filemon, maka Paulus pun harus hati-hati menangani persoalan tersebut. Karena keduanya Paulus kenal, bahkan mereka berdua adalah anak rohaninya. Jangan sampai Paulus sebagai bapa rohani mereka, terlihat atau terkesan memihak kepada salah satunya, karena kalau sampai terjadi, maka hal itu akan melukai salah satunya. Oleh karena permasalahan tersebut begitu sensitif, maka Paulus pun harus bersikap hati-hati dan bijaksana dalam menanganinya.
Bagaimana selama ini kita menyelesaikan konflik atau permasalahan yang terjadi di antara saudara-saudara kita di dalam gereja? Pendekatan apa yang kita lakukan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi? Dalam persoalan yang kita hadapi, marilah kita mendasarinya dengan kasih yang berasal dari Allah karena tidak ada persoalan yang terlalu besar yang tidak dapat diselesaikan saat kita memandang kasih Allah yang sudah kita terima di dalam Kristus.
STUDI PRIBADI : Bagaimana sikap Paulus terhadap Filemon dan Onesimus yang sedang dalam perselisihan?
Pokok Doa : Doakanlah untuk para pemimpin gereja Tuhan agar dalam masa memimpin gereja, hidup dan pelayanan mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi jemaat.