Hidup Kudus

Rabu, 09 Desember 2020

Bacaan hari ini: 1 Tesalonika 4:1-12 | Bacaan setahun: Daniel 10-12



“Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.” (1 Tesalonika 4:7)

Dalam suratnya kepada jemaat di Tesalonika, Rasul Paulus memberi nasihat tentang hidup kudus. Paulus memulai dengan penekanan pada hidup yang berkenan kepada Allah (ay. 1), karena hidup kudus adalah hal yang menjadi satu keharusan untuk dituruti bagi orang percaya.

Tesalonika, dengan latar belakang sebagai ibukota Makedonia yang saat itu berkembang pesat dalam perdagangan karena pelabuhannya, tentunya memberi dampak akan pola hidup dan budaya yang modern bagi penduduknya. Jemaat di Tesalonika tentunya sedikit banyak terkena imbas dari budaya yang berkembang akibat perpaduan budaya dan kepercayaan yang beragam saat itu. Paulus dengan tegas menasihati bahwa hidup di dalam percabulan, perzinahan, dan hawa nafsu adalah hidup orang-orang yang tidak mengenal Allah (ay. 5).

Paulus juga memperingatkan mereka, bahwa Tuhan akan membalas semua perbuatan kebejatan seksual tersebut, dan mengingatkan kembali agar sebagai orang-orang percaya, mereka hidup di dalam kekudusan, karena sesungguhnya, Allah memanggil mereka bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus.

Demikianlah nasihat dan peringatan yang Paulus sampaikan kepada orang-orang percaya Tesalonika, yang hidup di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang hidup di dalam kebejatan moral. Paulus ingin agar orang- orang percaya hidup menyukakan Allah dengan hidup menaati Allah yang telah memanggil mereka. Sehingga kehidupan mereka boleh memuliakan Allah, dan terhindar dari hukuman Allah saat kedatangan Kristus yang kedua kalinya nanti.

Hal ini tentunya juga sangat relevan bagi kita yang hidup di zaman sekarang yang juga mengalami pergeseran nilai moral dan budaya akan kekudusan hidup. Oleh karena itu, marilah kita hidup menaati Allah dengan menjauhi segala kecemaran, dan hidup di dalam kekudusan. Karena itulah sesungguhnya yang Allah perkenan dari hidup anak-anak-Nya. Dengan demikian, Allah disukakan dan dimuliakan di dalam kehidupan kita.

STUDI PRIBADI : Apakah yang Paulus harapkan dari jemaat di Tesalonika di dalam bagian Firman yang sedang kita baca dan renungkan ini?

Berdoalah : Mampukanlah kami Tuhan, agar kami dapat menjaga sikap dan perilaku kami sehingga hidup kami senantiasa berkenan di hadapan-Mu, Amin.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *