Berani Menegur Dosa

Jumat, 19 Juni 2020

Bacaan hari ini: Kisah Para Rasul 7:1-53 Bacaan setahun: 2 Tawarikh 10-12, Efesus 2



“Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.”(Kisah Para Rasul 7:51)

Bila seseorang diadili di pengadilan, maka ia akan diberi kesempatan untuk memberi pembelaan. Dan biasanya isi pembelaannya adalah hal-hal yang hendak menunjukkan bahwa ia tidak bersalah atau hal-hal yang paling tidak dapat meringankan hukumannya.

Ketika diseret ke Mahkamah Agama karena difitnah, Imam Besar juga memberikan kesempatan kepada Stefanus untuk membela diri dengan bertanya: “Benarkah demikian?” Namun ternyata Stefanus tidak memberi pembelaan dengan tujuan membebaskan dirinya atau meringankan hukumannya. Stefanus justru memakai kesempatan itu untuk menegur dengan keras dosa-dosa mereka. Stefanus menyamakan orang Yahudi, para pemimpin agama seperti nenek moyang mereka (bangsa Israel) yang keras kepala, menentang Allah, tidak mau menaati firman Tuhan, menolak bahkan membunuh nabi-nabi utusan Allah dan yang mencapai puncaknya pada saat mereka membunuh Yesus.

Bisa dibayangkan bagaimana reaksi para anggota Mahkamah Agama mendengar teguran Stefanus dan bisa dibayangkan pula apa yang akan diterima Stefanus. Pasti bukan keringanan hukuman, apalagi pembebasan dirinya, karena memang bukan itu yang Stefanus ingin tuju. Pasti Stefanus sangat tahu resiko yang akan dialaminya. Bagi Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus (6:5), yang terpenting adalah menyatakan kebenaran, dan dosa juga harus dinyatakan dengan jelas.

Jika seandainya kita yang berada pada posisi Stefanus saat itu, apa yang kita lakukan? Apakah kita melakukan hal yang sama seperti Stefanus, ataukah kita akan mencari aman dengan mengolah kata dan fakta? Saat inipun kita pasti pernah mengalami situasi yang serupa dengan Stefanus, meskipun tidak segenting apa yang dialami Stefanus. Di saat kita tahu ada dosa yang dilakukan oleh “orang-orang penting, atasan kita,” beranikah kita menegurnya meski ada resiko kita akan menghadapi kesulitan atau bahkan ancaman? Kiranya Tuhan Yesus menolong kita untuk berani menyatakan kebenaran sesuai firman Tuhan dan bahkan berani menegur dosa.

STUDI PRIBADI : Apa tujuan Stefanus menceritakan sejarah bangsa Israel mulai dari Allah memanggil Abraham sampai pada Salomo mendirikan Bait Suci?

Pokok Doa : Berdoalah agar setiap kita berani untuk menyatakan kebenaran dan berani untuk menegur dosa dengan tujuan supaya orang lain menyadari dosanya dan bertobat. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *