Iman Melampaui Evidensi

Rabu, 03 Juni 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 20:24-31 | Bacaan setahun: 1 Tawarikh 3-4, 2 Korintus 5



“Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yohanes 20:29)

Tuhan telah memberi kita pancaindra. Melalui pancaindra, kita dapat menilai sesuatu dan memberikan respons kepadanya, apakah itu baik atau tidak; apakah itu benar atau salah; atau apakah itu dapat kita terima atau tidak. Sekalipun pancaindra itu penting dalam interaksi kehidupan kita, pancaindra memiliki keterbatasan, bukan karena pancaindra itu tidak baik, namun memiliki fungsi masing-masing dengan batasannya, karena semua pancaindra juga bergantung dan dipengaruhi oleh pemikiran dan sikap hati seseorang. Karena itu, dimensi rohani seseorang atau sistem penilaian hidup akan mempengaruhinya.

Dalam teks hari ini kita menjumpai bahwa Tomas tidak percaya bahwa Yesus telah bangkit. Alkitab mencatat, ketidakpercayaannya disebabkan karena pada waktu Yesus menampakkan diri kepada para murid yang lain, ia tidak ada di sana (ay. 24). Tomas ingin bukti. Ia ingin melihat Yesus, mencucukkan jarinya ke lambung dan tangan-Nya, setelah itu barulah ia percaya. Sikap Tomas tersebut adalah hal yang wajar, karena ia tidak ingin tertipu. Ia memakai pancaindranya dan pemikiran kritisnya untuk membuktikan kebenaran kebangkitan Yesus.

Maka delapan hari kemudian, ketika para murid kembali berkumpul, Yesus menampakkan diri kepada mereka (ay. 26), dan Ia menyapa Tomas, agar ia menjadi percaya. Melihat bukti kehadiran Yesus, maka Tomas memberikan pengakuan imannya, “Ya Tuhanku dan Allahku” (ay. 28). Kemudian Yesus berkata kepadanya: “Karena engkau melihat, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (ay. 29). Pembuktian kebenaran dengan cara evidensi, adalah baik, sebab Yesuspun memberi banyak tanda agar orang dapat percaya (ay. 30-31). Namun, yang Yesus harapkan dari Tomas adalah iman yang melampaui evidensi. Iman itu adalah percaya kepada Tuhan dan firman- Nya, bahwa Ia akan bangkit! Di sinilah kita belajar, bahwa iman melampaui evidensi, dan bukan berlawanan dengannya. Bagaimanakah dengan iman Anda?

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah ketidakpercayaan Tomas karena ingin melihat bukti adalah salah?
(2) Apakah iman berlawanan dengan pembuktian?

Pokok Doa : Berdoa bagi jemaat agar mereka bertumbuh dalam iman, bukan karena bukti atau melihat, tapi karena percaya kepada Tuhan dan kebenaran firman-Nya. Doakan, mereka tetap setia kepada Tuhan dalam segala hal. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *