Menyangkal Kuasa Allah

Selasa, 31 Maret 2020

Bacaan hari ini: Lukas 20:1-8 | Bacaan setahun: Yosua 10-12, Kisah Para Rasul 1



“Jika demikian, Aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.” (Lukas 20:8)

Tuhan Yesus dalam kisah ini membiarkan para pemimpin agama mengalami dilema dengan pertanyaan mereka sendiri. Tuhan Yesus justru membalikkan pertanyaan mereka untuk membuktikan bahwa mereka sebenarnya tahu otoritas yang ada pada-Nya sama seperti otoritas yang diterima Yohanes Pembaptis dari Allah untuk melakukan baptisan bagi orang banyak. Tetapi, mereka tidak mau mengakuinya. Jadi, para pemimpin Yahudi sebenarnya tidak peduli baptisan Yohanes berasal dari otoritas sorga atau tidak. Mereka hanya tertarik pada opini publik, bukan pada opini Allah. Dalam Injil Yohanes, Yesus pernah berkata kepada para pemimpin Yahudi sebelumnya: “Bagaimana kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?” (Yoh. 5:44). Yesus dengan pertanyaan retoris ini memaksa para pemimpin Yahudi untuk mengakui bahwa mereka sesungguhnya menolak untuk mengindahkan utusan dari Allah sendiri dan sibuk mencari rasa hormat yang tidak pantas.

Jika bercermin dengan kisah ini, seringkali dalam keberdosaan kita, kita mungkin bisa menjadi orang Kristen yang tidak percaya dengan kuasa Allah atas hidup kita. Secara sadar, kita tidak langsung mengakui bahwa kita menyangkali kuasa Allah, tetapi banyak kali dalam hidup kita, kita bisa jadi seperti para pemimpin Yahudi yang  mempertanyakan kuasa Kristus. Apakah Kristus sanggup melakukan hal yang mustahil buatku? Apakah benar kuasa Kristus adalah satu-satunya otoritas yang bisa mengalahkan segala kejahatan? Apakah benar Kristus adalah satu-satunya Tuhan yang berkuasa atas hidup yang sulit ini?

Marilah, sebagai anak-anak Tuhan kita belajar membangkitkan self- awareness kita, apa saja faktor yang bisa mempengaruhi kita menjadi anak-anak Tuhan yang mencurigai kuasa Tuhan dalam hidup kita, bahkan secara tidak sadar menjadi orang yang pesimis dengan kuasa Allah.

STUDI PRIBADI :
(1) Menurut Anda, karakteristik pemimpin Yahudi di sini apakah mewakili sikap Anda sebagai orang Kristen?
(2) Jika iya, apakah Anda mau mengubahnya dan apa langkah konkrit untuk melakukan perubahan itu?

Berdoalah : Tuhan, sadarkan kami untuk tetap berpaut dan terpaut dengan Engkau ketika kami menjalani kehidupan kami di dalam dunia ini, melalui pembacaan dan perenungan Firman Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *