Rumah Siapa ?

Senin, 30 Maret 2020

Bacaan hari ini: Lukas 19:28-48 Bacaan setahun: Yosua 7-9, Yohanes 21



“Kata-Nya kepada mereka: Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kau menjadikannya sarang penyamun.” (Lukas 19:46)

Keseluruhan empat Injil mencatat kisah Yesus menyucikan bait Allah, meskipun dengan penempatan alur yang berbeda. Yohanes menuliskannya di masa awal pelayanan Yesus, sedangkan tiga Injil lainnya menempatkan kisah ini pada akhir pelayanan Yesus. Salah satu alasan muncul perkiraan ada dua penyucian bait Allah, karena catatan Lukas mengenai kisah ini adalah yang paling pendek dari antara semua catatan Injil. Satu-satunya perbedaaan adalah kalimat Tuhan Yesus yang jika dalam Markus dicatat “Rumahku harus disebut rumah doa,” sedangkan Lukas mencatat perkataan Tuhan Yesus, “Rumah-Ku adalah rumah doa.”

Konteks yang terjadi saat itu: pelataran luar bait Allah dialokasikan untuk penukaran uang bagi para pendatang dari daerah lain. Orang-orang non-Yahudi datang ke bait Allah, tapi berada di lingkup paling luar bait Allah. Para pendatang dapat menukarkan mata uang daerah mereka untuk membeli atau membayar korban persembahan. Binatang yang hendak dipersembahkan juga harus melalui persetujuan para Imam dan kaum Lewi. Diperkirakan para Imam dan orang Lewi lebih tertarik pada urusan perdagangan atau keuntungan finansial dari hasil penukaran uang dan pembelian bintang koban persembahan. Untuk alasan inilah Tuhan Yesus marah besar pada para pemimpin agama yang bertugas mengatur ibadah bagi Allah. Yesus mengutip perkataan Yesaya dan Yeremia, yang dalam transliterasi bebas, berbunyi demikian: “Korban bakaran dan persembahan mereka akan diterima di altar-Ku, sebagaimana rumah-Ku adalah rumah bagi segala bangsa, tetapi di rumah ini, yang mengatas-namakan Nama- Ku, kini kalian jadikan sarang perampok untuk keuntunganmu sendiri.”

Rumah Tuhan atau gereja di dunia dapat disalahgunakan oleh orang- orang yang tidak mengasihi Allah. Apakah kehidupan gereja kita berfokus pada agenda Allah atau kita memakai rumah Allah bagi agenda-agenda pribadi atau kelompok kita? Apakah kita yang menjadi anggota tubuh Kristus menjaga kekudusan rumah Allah atau justru menjadi pencemar rumah Allah?

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang Anda lakukan untuk menjaga kekudusan komunitas gereja?
(2) Apa yang Anda lakukan jika ada politik yang tidak sehat atau kecurangan dalam gereja?

Berdoalah : Tuhan Yesus, pakailah setiap orang yang Engkau tetapkan untuk melayani-Mu dengan setia dan tetap menjaga kekudusan hidupnya sampai Tuhan memanggil mereka pulang, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *