Sudah Siap ?

Minggu, 29 Maret 2020

Bacaan hari ini: Lukas 19:11-27 Bacaan setahun: Yosua 5-6, Yohanes 20



“Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya.” (Lukas 19:26)

Dalam perumpamaan ini terlihat jelas, Yesus mengidentifikasikan diri-Nya dengan laki-laki yang dinobatkan sebagai raja atas negerinya. Pada saat penghakiman di hadapan Pilatus, Yesus mengafirmasi bahwa diri-Nya adalah raja orang Yahudi. Meskipun faktanya, perlakuan yang diterima Yesus sebagai raja tidaklah layak. Pada hari raya Palem, Yesus diperlakukan seperti raja yang akan datang, yang disambut dengan sorak sorai, tapi kemudian orang-orang yang sama yang mengelu-elukan Yesus adalah orang-orang yang sama yang juga meminta Yesus untuk disalibkan. Perumpamaan ini tidak mengambil konteks waktu pada masa pelayanan Yesus yang singkat. Tuhan Yesus selama pelayanan-Nya tidak mendelegasikan otoritas apapun kepada para murid-Nya atau kepada siapa pun lainnya. Tidak ada catatan Injil yang mengisahkan pendelegasian otoritas dari Yesus yang bisa dikaitkan pada distribusi uang mina dalam perumpaan ini. Dapat dikatakan bahwa periode perumpamaan ini merujuk pada saat Tuhan Yesus yang sudah naik ke sorga telah menerima mahkota dari Bapa, dan hendak melakukan penghakiman terakhir di bumi.

Bagian terakhir perumpamaan ini mengisahkan bahwa barang siapa ada pada posisi melawan raja akan dibunuh. Hal ini memberikan gambaran penghakiman terakhir bagi setiap kita, bahwa jika kita didapati Allah hidup memberontak terhadap Allah, maka kita harus menerima konsekuensinya. T.W. Manson mengomentari bagian ini bahwa, “Kita mungkin merasa ngeri dengan akhir perumpamaan ini, tetapi melalui gambaran keganasan penghukuman tersebut mengingatkan bahwa kedatangan Yesus yang kedua kali membawa semua orang pada ujian iman yang memaksa mereka memutuskan untuk hidup selamanya, atau mati dalam kekekalan.” Baiklah kita sebagai orang percaya boleh terus hidup berjaga-jaga di dalam Tuhan, karena kita tidak tahu kapan Tuhan Yesus datang kedua kalinya. Dunia ini semakin hebat menggoda anak-anak Tuhan untuk hidup tidak takut akan Tuhan, bahkan dapat meninggalkan Tuhan. Bagaimana dengan kita?

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah kita sekarang hidup dalam kesadaran bahwa Kristus akan segera datang untuk kedua kalinya?
(2) Apakah Anda siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua? Jika iya, apa buktinya? Jika belum, apa yang menghambat Anda?

Berdoalah : Bapa di sorga, jika putra tunggal-Mu akan segera menjumpai kami di bumi, tolong pelihara iman kami di dalam Kristus, sehingga kami tidak melepaskan Tuhan. Kami rindu engkau mendapati kami setia sampai akhir.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *