Jumat, 25 Oktober 2019
Bacaan hari ini: Zefanya 2 | Bacaan setahun: Amsal 25, Yesaya 54-56
“Carilah TUHAN, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan TUHAN.” (Zefanya 2:3)
Zefanya 2
Seruan untuk bertobat
Amsal 25
Amsal-amsal Salomo yang dikumpulkan pegawai-pegawai Hizkia
Yesaya 54
Perjanjian damai dengan Sion
Yesaya 55
Seruan untuk turut serta dalam keselamatan yang dari Tuhan
Yesaya 56
PASAL 56–66
PENGGENAPAN KESELAMATAN DAN SYARAT-SYARATNYA
Keselamatan adalah bagi semua orang
Pada bagian pertama dari kitab Zefanya, firman Allah datang untuk menegur dan memperingatkan kerajaan Yehuda akan kejahatan mereka dan penyembahan berhala yang mereka lakukan. Pasal hari ini merupakan lanjutan yang menyerukan pertobatan untuk Yehuda dan Yerusalem, termasuk di dalamnya bangsa-bangsa yang ternyata bersukacita di atas penderitaan Yehuda. Memang karena kejahatan Yehuda, maka Allah menghukum mereka melalui serangan dan penindasan kerajaan Asyur, terutama pada zaman Manasye dan Amon, yang merupakan raja-raja sebelum Yosia (2 Taw. 33). Melalui Zefanya, Tuhan menyerukan pertobatan kepada raja Yosia untuk merendahkan diri di hadapan Allah.
Pertobatan seperti bagaimanakah yang diminta Allah? Yang utama adalah dengan merendahkan hati untuk mencari Allah. Yehuda harus datang kepada Tuhan dengan kerendahan hati, memahami bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa Tuhan. Kerendahan hati ini sampai diulang kembali dengan sebuah seruan, “carilah keadilan, carilah kerendahan hati.” Lawan kerendahan hati adalah kesombongan, sesuatu hal yang sangat dibenci Allah. Hal ini nampak pada seruan hukuman Allah atas bangsa-bangsa pada ayat 4-15. Beberapa kali Tuhan mengulang teguran-Nya terhadap bangsa-bangsa yang menyombongkan diri atas Yehuda dengan mencela Yehuda dan merendahkannya (ay. 8). Juga pada ayat 10, sekali lagi Allah mengulang bahwa bangsa-bangsa ini telah congkak dan kemudian berani mencela dan merendahkan umat Allah. Celakanya, mereka bukan sekadar merendahkan umat Allah, tetapi mereka sudah sampai pada merendahkan Allah sendiri.
Kesombongan, itulah yang diingatkan kepada kita, umat Allah. Kita sombong dan meninggikan diri karena merasa kuat dan memiliki sesuatu yang menjadi sandaran hidup kita. Kita lupa bahwa hidup ini semata-mata karena anugerah dan pemeliharaan Allah. Karena itu hendaknya kita tetap rendah hati di hadapan Allah, dan tidak merendahkan sesama kita. Ingat! Allah memanggil umat-Nya untuk mencari kerendahan hati!
STUDI PRIBADI : Mengapa Allah membenci kesombongan ?
Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap jemaat Tuhan agar senantiasa menjaga hidup rendah hati di hadapan Allah, dengan selalu mencari Dia dan hidup taat serta setia hanya kepada Dia.