Minggu, 13 Oktober 2019
Bacaan hari ini: Mikha 2 | Bacaan setahun: Amsal 13, Yesaya 24-26
“Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.” (Amsal 28:13)
Mikha 2
Kutuk atas orang yang menindas
Amsal 13
Yesaya 24
PASAL 24–27
NUBUAT TENTANG AKHIR ZAMAN
Bumi dihancurkan
Yesaya 25
Ucapan syukur karena musuh sudah musnah
Yesaya 26
Nyanyian puji-pujian karena kelepasan dan penghakiman yang diberikan Allah
Sejak dahulu, Allah tak henti-hentinya memperhatikan setiap orang yang tertindas. Allah kita adalah Allah yang penuh dengan belas kasihan, sehingga tatkala Ia melihat umat-Nya tertindas maka Ia akan segera menolong mereka. Dalam bagian ini, Allah mengutus nabi-Nya, yakni Mikha untuk menegur tindakan dan sikap para tuan tanah dan orang-orang berkuasa di Yehuda dan Israel. Sebab pada waktu itu, mereka telah berlaku kejam terhadap umat Israel dengan cara merampas tanah, ladang demi ladang milik kepunyaan orang lain dan tidak memperhatikan kepentingan orang lain.
Teguran Tuhan melalui Mikha sangatlah keras. Perhatikan ayat 1 dan 3, muncul kata celaka dan malapetaka sebagai tanda bahwa bagi orang yang melakukan penindasan terhadap orang lain atau kaum yang lebih lemah; kepada mereka Tuhan akan mendatangkan hukuman yang akan menjadi malapetaka. Hukuman itu akan membuat mereka jera dan menyesali segala perbuatan mereka terhadap sesamanya. Tuhan akan mendatangkan bangsa Asyur yang lebih kejam daripada mereka dan akan merampas segala tanah, ladang demi ladang dan segala hal kepunyaan mereka sehingga dari segala kepunyaan dan harta milik mereka tidak akan ada satu pun yang tersisa sedikitpun (Mikha 2:4). Sekalipun umat Yehuda, terutama para penguasa dan tuan tanah telah berdosa terhadap Tuhan, Tuhan tetap menyatakan dan menunjukkan belas kasihan-Nya terhadap mereka. Tuhan berjanji bahwa Ia akan menyelamatkan sisa umat Israel dan Yehuda serta mengembalikan mereka ke tanah perjanjian.
Setiap kita pernah berbuat dosa di hadapan Tuhan dan ada kalanya kita menyadarinya, namun ada kalanya tidak. Pada saat ini, Tuhan juga berulang kali menyatakan teguran-Nya atas dosa-dosa kita terhadap Dia. Oleh sebab itu, kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh teguran Tuhan tersebut melalui Firman-Nya. Jangan pernah menganggap enteng setiap didikan dan teguran yang Ia berikan sebab itu berguna bagi kita untuk menuntun hidup kita berjalan dalam kebenaran-Nya.
STUDI PRIBADI :
(1) Adakah dosa dan kesalahan yang belum Anda akui di hadapan Tuhan ?
(2) Pengalaman apa yang membuat Anda tersadar dari dosa dan membawa kepada Tuhan?
Berdoalah : Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap teguran dan kasih yang Engkau senantiasa berikan di dalam hidupku dan ajarlah aku berjalan dalam kebenaran-Mu. Amin.