Sabtu, 12 Oktober 2019
Bacaan hari ini: Mikha 1 | Bacaan setahun: Amsal 12, Yesaya 21-23
“Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian! Perhatikanlah, hai bumi serta isinya! Biarlah Tuhan ALLAH menjadi saksi terhadap kamu, yakni Tuhan dari bait-Nya yang kudus. Sebab sesungguhnya, TUHAN keluar dari tempat-Nya dan turun berjejak di atas bukit-bukit bumi.” (Mikha 1:2-3)
Mikha 1
Pemberitahuan hukuman atas Samaria
Amsal 12
Yesaya 21
Ucapan ilahi terhadap Babel
Yesaya 22
Kelancangan penduduk Yerusalem
Yesaya 23
Ucapan ilahi terhadap Tirus dan Sidon
Di balik setiap perbuatan manusia, pasti ada alasannya; jarang orang berbuat sesuatu hanya karena iseng, menghabiskan waktu, apalagi yang dilakukannya itu menyangkut harga diri dan kehormatan. Nabi sekelas Mikha, orang Moresyet, mau berkeluh-kesah dan meratap, hendak berjalan tanpa kasut, melolong seperti serigala dan meraung seperti burung unta. Apakah gerangan yang telah terjadi, sehingga ia mau berlaku demikian? Mikha menjelaskan bahwa luka bangsa Israel sudah tidak dapat disembuhkan, bahkan sudah menjalar ke Yehuda, sampai ke pintu gerbang Yerusalem.
Konteks Mikha pasal satu adalah Mikha melihat penghukuman Tuhan yang sudah tiba, begitu serius dan sudah tidak dapat ditunda. Semua ini disebabkan oleh dosa umat Tuhan; mereka yang berasal dari Israel Utara yang sudah terkontaminasi oleh dosa dan juga kejahatan penduduk lokal, digambarkan seperti orang sakit, yang lukanya sudah tidak tersembuhkan. Artinya dengan tindakan biasa sudah tidak mungkin bisa sembuh. Dan dosa itu begitu nyata, bahkan sudah menjalar ke umat Tuhan di Kerajaan Selatan, sudah masuk sampai pintu gerbang bait Allah di Yerusalem, kota suci Allah. Dosa sudah mengglobal, jadi gaya hidup. Tuhan menugaskan Mikha untuk memperingatkan umat Tuhan, mengingatkan mereka bahwa pengkuman Tuhan sudah tiba, tidak ada yang bisa luput, tidak ada jalan keluar. Satu-satunya jalan adalah bertobat dan kembali pada Allah. Namun sayang, ini tidak terjadi dengan bangsa Israel, umat pihan Tuhan.
Bagaimanakah dengan kondisi rohani kita saat ini? Apakah rohani kita juga sedang sakit? Luka tidak tersembuhkan? Hanya ada satu cara, yaitu bertobat dan kembali kepada Tuhan. Namun sayangnya, sering kali sudah sakit namun tidak sadar dan tidak mau sadar bahwa diri kita sendiri lah yang sedang sakit, sekalipun Tuhan sudah mengutus hamba-Nya seperti Mikha untuk memperingatkan kita. Mari koreksi, buka hati terhadap peringatan Tuhan. Jangan seperti bangsa Israel, akhirnya Tuhan harus menghukum mereka dengan keras.
STUDI PRIBADI : Hal apa yang menjadi dasar bagi nabi Mikha sehingga ia berkeluh kesah ?
Pokok Doa : Berdoa bagi setiap majelis, pengurus dan aktifis gereja supaya mereka tetap setia dengan tugas dan panggilan mereka melayani di dalam gereja dan keluarganya masing-masing.