Sabtu, 21 September 2019
Bacaan hari ini: Hosea 11 | Bacaan setahun: Mazmur 119:89-176, Wahyu 21
“Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.” (Hosea 11:2)
Hosea 11
Kasih Tuhan mengalahkan kedegilan orang Israel
Mazmur 119
Bahagianya orang yang hidup menurut Taurat Tuhan
Wahyu 21
Langit yang baru dan bumi yang baru
Dalam Bahasa Indonesia, ada peribahasa: air susu dibalas dengan air tuba. Peribahasa ini berarti, perbuatan baik seseorang dibalas dengan perbuatan jahat oleh orang lainnya. Orang yang berbuat demikian tentu orang yang tidak tahu berterima kasih. Ketika kita berjumpa dengan orang yang seperti itu, pada umumnya kita akan berpikir bahwa orang itu tidak layak mendapatkan kebaikan. Orang seperti itu selayaknya
mendapatkan balasan atas perbuatan jahatnya.
Israel bukan bangsa yang istimewa; yang membuat mereka istimewa adalah kemurahan Allah kepada mereka. Berawal dari panggilan dan janji Allah yang diberikan kepada Abraham. Janji tersebut kemudian diteruskan kepada Ishak dan Yakub. Dari keturunan Yakub kemudian lahirlah dua belas suku Israel. Dalam sepanjang perjalanan sejarah bangsa Israel, kasih Allah telah berulang kali dinyatakan. Mulai dari ketika bangsa Israel masih di Mesir sampai tiba di tanah Kanaan, tidak terhitung betapa besar kasih Allah atas mereka.
Namun di tengah kasih karunia Tuhan yang begitu limpah, Israel malah berpaling dari Allah. Mereka mempersembahkan korban kepada Baal dan berhala. Sekalipun anugerah dan peringatan Tuhan berkali-kali diserukan kepada mereka, itu tidak membuat Israel bertobat dari kejahatan mereka. Oleh karena itu, Israel harus mengalami penghukuman Tuhan melalui serangan bangsa Asyur. Israel telah dibebaskan dari perbudakan, namun karena kedegilan hati mereka, mereka akan kembali menjadi budak.
Di tengah kejahatan Israel, Tuhan sekali lagi menunjukkan belas kasih-Nya. Sekalipun Israel harus mendapatkan penghukuman, Tuhan memberikan janji bahwa ada waktunya di mana Tuhan akan memulihkan mereka. Allah bukan manusia yang menyimpan dendam dan kebencian terhadap kesalahan manusia. Belas kasihan Tuhan juga telah dilimpahkan dalam hidup kita. Kita tidak dapat membalas kebaikan Tuhan. Namun selayaknyalah kita menjalani hidup dengan ucapan syukur dan komitmen untuk setia kepada Tuhan dalam segala keadaan.
STUDI PRIBADI :
(1) Hal apa yang digunakan untuk menggambarkan Allah dalam pasal ini ?
(2) Mengapa Allah tidak melaksanakan murka-Nya ?
Berdoalah : Tuhan, Pencipta kami, tolonglah supaya kami selalu mengingat kasih-Mu, anugerah-Mu dalam hidup kami dan tolonglah kami untuk belajar mengasihi-Mu senantiasa, Amin.