Senin, 02 September 2019
Bacaan hari ini: Daniel 4 | Bacaan setahun: Mazmur 79-80, Wahyu 2
“Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.” (Amsal 16:18)
Daniel 4
Nebukadnezar meninggikan diri dan direndahkan
Mazmur 79
Doa umat yang terancam
Mazmur 80
Doa untuk keselamatan Israel
Wahyu 2
Kepada jemaat di Efesus
Dalam Daniel pasal ini, khususnya dalam ayat 4 menunjukkan bahwa Nebukadnezar merasa senang dan juga tenang dalam istananya. Namun ada suatu hal yang menggelisahkan hati raja, mimpinya. Dalam kegelisahan yang dialami raja, Daniel dapat memberitahukan makna mimpi tersebut kepada raja. Dalam mimpi tersebut, ada sebuah pohon di tengah-tengah bumi yang sangat tinggi dan juga sangat indah. “Di tengah-tengah bumi” berarti bahwa pohon itu memiliki kedudukan di pusat bumi, sehingga pohon itu menarik perhatian, namun demikian pohon itu akan ditebang. Pohon itu menggambarkan kejayaan dan kesuksesan sang raja, artinya raja memiliki kuasa dan pengaruh yang besar, seperti pohon yang besar dan indah merupakan sumber makanan dan tempat bernaung bagi semua makhluk; namun pohon tersebut akan ditebang, yang berarti kerajaannya akan diahlikan dari dia karena keangkuhan dirinya.
Pada ayat 29-30 menunjukkan keangkuhan raja Nebukadnezar; raja dengan kebanggaan mengatakan bahwa kerajaannya itu dibangun dengan kekuatan dan kebesarannya. Nebukadnezar tidak mengakui Allah sebagai yang berkuasa dan pemberi segalanya. Keangkuhan raja mengakibatkan dia harus kehilangan kedudukan sebagai raja. Kerajaan yang dibanggakan itu akan beralih dari dia; yang awalnya hidup dengan tenang dan bahagia di dalam istananya, sekarang harus tinggal di sebuah tempat yang jauh dari kesenangan dan kenyamanan hidup. Penghukuman yang dijalani oleh raja Nebukadnezar membuat dia sadar bahwa Allah adalah satu-satunya yang berkuasa atas dunia dan juga hidupnya.
Bagian ini pun ingin mengingatkan kita bahwa keangkuhan seorang manusia hanya membawanya pada kehancuran. Seringkali keberhasilan atau kesuksesan membuat seseorang menjadi lupa akan Tuhan. Bagian ini juga mengingatkan kita untuk tidak melupakan Allah sebagai Tuhan yang berkuasa dan pemberi segalanya, baik itu kesuksesan ataupun kedudukan tinggi dalam hidup, sehingga kita tidak meninggikan atau membanggakan diri dengan apa yang ada.
STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimanakah Allah menunjukkan kedaulatan dan kekuasaan-Nya ?
(2) Apakah tujuan Allah menghukum kita, ketika kita menyombongkan diri ?
Pokok Doa : Doakan untuk para pemerintah khususnya untuk presiden dan juga wakil presiden supaya Tuhan memberi hikmat kepada mereka dalam memimpin agar dapat memimpin dengan adil dan bijaksana.