Sabtu, 06 Juli 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 47 | Bacaan setahun: Ezra 9-10, 1 Tesalonika 5
“Ah, pedang TUHAN, berapa lama lagi baru engkau berhenti?” (Yeremia 47:6)
Setelah bangsa Mesir dinubuatkan akan dibinasakan oleh Tuhan, sekarang giliran bangsa Filistin. Selain bangsa Mesir, bangsa Filistin merupakan musuh terbesar bagi bangsa Israel, dari sejak awalnya. Menurut Yosua 13:2-3, bangsa Filistin termasuk bangsa yang mendiami tanah Kanaan. Jadi sejak zaman Yosua, bangsa Filistin sudah menjadi musuh bagi bangsa Israel.
Sebagai bangsa yang kuat, Filistin akan dapat bertahan terhadap pedang dari bangsa lain. Simson, yang demikian kuatnya, dengan segala tipu muslihatnya, Filistin dapat mengalahkannya untuk satu waktu tertentu. Namun, tidak ada bangsa yang dapat bertahan terhadap pedang Tuhan. Kota Gaza adalah ibukota Filistin, yang sekaligus menjadi kebanggaan bangsa Filistin. Sebagai ibukota, kota Gaza menjadi pusat kehidupan bagi bangsa Filistin. Saat Tuhan melanda Filistin dengan pedang-Nya, Gaza tidak bisa bertahan, hanya menjadi kota yang gundul, tidak memiliki apa-apa lagi (ay. 5). Pada mulanya, Gaza adalah kejayaan, dan sekarang hanya menjadi kota yang memalukan. Askelon, yang tadinya adalah pelabuhan paling besar di Kanaan, dihancurkan oleh hukuman Tuhan. Hukuman Tuhan tidak akan berhenti, dan akan menghabisi bangsa Filistin hingga tidak bersisa, seperti dikatakan dalam ayat 7, “Ke Askelon dan ke tepi pantai laut, ke sanalah Ia menyuruhnya!” Bangsa Filistin adalah bangsa yang tidak takut akan Tuhan, bahkan menindas umat pilihan-Nya; Tuhan yang akan menghukum mereka.
Sebagai refleksi bagi kita, betapa Tuhan menginginkan kita hidup takut akan Dia. Takut akan Dia berarti senantiasa mencari Tuhan dalam hidup kita dan mengakui Tuhan dalam setiap langkah hidup ini. Jikalau kita umat-Nya tidak hidup takut akan Dia, sesungguhnya kita hidup tidak memuliakan Dia. Dengan kata lain, kita memalukan nama-Nya. Dan jika kita terus hidup dengan cara yang tidak berkenan kepada-Nya, pada saatnya, kita harus mempertanggung-jawabkan hidup kita di hadapan-Nya. Apakah Saudara semakin bertumbuh dalam hidup yang takut akan Tuhan ?
STUDI PRIBADI :
(1) Apakah hidup Anda selama ini telah memikirkan dan melibatkan Tuhan dalam segala hal ?
(2) Dalam hal apa, Anda sulit memiliki hati yang takut akan Tuhan ?
Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar senantiasa hidup takut akan Tuhan, melakukan kehendak-Nya dan dengan setia hidup memuliakan Tuhan sebagai umat pilihan-Nya.