Sabtu, 29 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 39 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 31-32, Kolose 2
“Sesungguhnya, firman-Ku terhadap kota ini akan Kulaksanakan untuk kemalangan dan bukan untuk kebaikannya, dan semuanya itu akan terjadi di depan matamu pada waktu itu juga.” (Yeremia 39:16)
Hal ini merupakan pelajaran penting tentang “His glorious decision”, yaitu segala keputusan Allah hanyalah bagi kemuliaan-Nya. Allah dapat memakai siapa saja demi mencapai tujuan-Nya. Pertama, Allah memakai bangsa Babel untuk menghukum bangsa Israel. Ayat 1-10 menceritakan tentang nubuatan Allah bagi Israel yang digenapi ketika Allah memakai Kerajaan Babel, yang dipimpin oleh Raja Nebukanezar, untuk menghukum Israel yang menolak pesan firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi Yeremia.
Kedua, Allah memakai Raja Babel untuk menyelamatkan Yeremia. Dalam ayat 11-14, ketika bangsa Israel dibawa ke dalam pembuangan, Yeremia mendapat hak istimewa dari raja Babel, Nebukadnezar. Melalui perantaraan Nebuzaradan, Yeremia dibebaskan bahkan setiap permintaan Yeremia harus dilakukan (ayat 12). Allah memakai raja Babel, sosok yang jahat dan kejam, bukan untuk menghukumnya namun untuk menyatakan providensia Allah (pemeliharaan-Nya) bagi hamba-Nya.
Ketiga, Allah memakai Yeremia untuk memberitakan janji kelepasan bagi Ebed Melekh. Pada ayat 15-18, Allah berkenan melepaskan seorang bernama Ebed-Melekh, sida-sida di Istana Raja Zedekia, yang berasal dari Etiopia. Pasal 38, menceritakan Ebed-Melekh, seseorang yang menolong Yeremia ketika ditangkap dan dimasukan ke dalam perigi oleh para pemuka Israel. Tentu bukan karena perbuatan baik Ebed-Melekh kepada Yeremia sehingga Allah mau melepaskannya tetapi pada ayat 18 dikatakan bahwa Ebed-Melek percaya kepada TUHAN sehingga Allah memakai Yeremia (yang pernah ditolong oleh Ebed-Melekh) memberitakan janji kelepasan bagi Ebed-Melekh. Dari sini kita dapat belajar mengenai kasih Allah kepada manusia yang kemudian dinyatakan di antara sesama manusia.
Kisah hari ini mengajarkan tentang sebuah pemahaman yang benar bahwa setiap hal yang terjadi dalam hidup ini, Tuhan berdaulat di atasnya. Oleh sebab Dia, Tuhan yang berdaulat, maukah kita memberi diri sungguh- sungguh untuk dipakai bagi kemuliaan-Nya ?
STUDI PRIBADI : Cobalah Anda mengingat/mencatatkan beberapa hal yang terjadi dalam hidup Anda, dimana Allah menyatakan kedaulatan-Nya!
Pokok Doa : Berdoalah supaya Tuhan membuka mata rohani kita sehingga kita peka terhadap kehendak Tuhan dan mohonlah kepada Tuhan agar kita dipakai-Nya untuk kemuliaan-Nya.