Jumat, 28 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 38 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 29-30, Kolose 1
“Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab tidak ada lagi roti di kota.” (Yeremia 38:9, TB)
Kebohongan adalah dosa yang sudah banyak dilalaikan oleh banyak orang Kristen. Bohong-bohong kecil kepada pasangan, teman, anak dan orang lain tidak lagi kita takut dan kategorikan sebagai dosa. Kita kadang berbohong ketika ditanya lokasi kita karena kita terlambat menghadiri janjian tertentu. Kita berbohong kepada pasangan kita untuk menghindari konflik. Banyak orang berbohong agar mereka dapat terhindar dari masalah yang rumit.
Namun Yeremia bukanlah seorang pembohong. Ia mengatakan apa yang benar dan yang berasal dari Allah. Dan benarlah bahwa perkataan-perkataannya yang tajam dan jujur tidak disukai oleh orang banyak. Maka berkatalah para pemuka itu kepada raja: “Baiklah orang ini dihukum mati! Sebab sebenarnya dengan mengatakan hal-hal seperti itu maka ia melemahkan semangat prajurit-prajurit yang masih tinggal di kota ini dan semangat segenap rakyat. Sungguh, orang ini tidak mengusahakan kesejahteraan untuk bangsa ini, melainkan kemalangan” (ay. 4). Ia dibenci dan dimasukkan dalam perigi sampai nyaris mati. Tetapi sekali lagi Tuhan menyelamatkan anak-Nya yang setia ini. Tuhan mengutus Ebed-Melekh orang Etiopia yang datang kepada raja dengan permohonan agar Yeremia dapat dilepaskan. Yeremiapun akhirnya dapat ditolong. “Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya dengan tali kepada Yeremia di perigi itu. Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu, kepada Yeremia: ‘Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!’ Yeremia pun berbuat demikian. Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan itu” (ay. 11-13).
Tuhan mengasihi mereka yang jujur, yang tidak bersilat lidah dan setia. Oleh karena itu jagalah perkataan kita, hiduplah dengan jujur, maka berkat Tuhan akan turun atas kita.
STUDI PRIBADI:
(1) Kepada siapakah kita sering berbohong ?
(2) Bawalah dosamu kepada salib dan mintalah Tuhan menolongmu untuk memperkarakan kebenaran senantiasa.
Pokok Doa : Berdoalah untuk dirimu sendiri, mintalah Tuhan untuk menjaga lidah bibir kita untuk bisa menyaksikan karya dan kebaikan Tuhan, sehingga kita dapat memperkatakan kebenaran.