Rabu, 26 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 36 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 25-26, Filipi 3
“Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang diperapian itu, sampai seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.” (Yeremia 36:23)
Firman Tuhan kadang seperti pedang bermata dua, mengiris dengan tajam hati pendengarnya, terutama kepada mereka yang hidupnya tidak sejalan dengan kebenaran Firman Tuhan. Firman Tuhan juga bisa berdampak dua hal pertobatan dan perlawanan.
Ketika Allah menyuruh Yeremia untuk menuliskan Firman-Nya pada sebuah gulungan kitab, Yeremia meminta juru tulisnya, Barukh, — yang kepadanya Yeremia mendiktekan isi gulungan kitab itu, agar membacakan Firman kepada pejabat kerajaan. Firman itu penting bagi keselamatan umat Tuhan, karena ketika Firman Tuhan disampaikan, ada kemungkinan terjadi pertobatan dan pengampunan. Namun demikian, raja Yoyakim secara terang-terangan menunjukkan kebebalannya yang menolak Firman Tuhan saat dibacakan, dengan mengoyak-ngoyak dan membakar bagian demi bagian dari gulungan kitab itu, sehingga pada akhirnya memerintahkan Yeremia dan Barukh untuk ditangkap. Allah melindungi Yeremia dan Barukh, dan segala Firman itu dituliskan kembali.
Melalui respons Allah terhadap tindakan raja Yoyakim, menunjukkan bahwa Allah sangat tegas dan serius menjaga Firman-Nya, Allah tahu bahwa Firman itu dibutuhkan oleh umat-Nya. Usaha raja Yoyakim yang telah membakar gulungan kitab, menjadi kesalahan yang serius di mata Allah sendiri.
Saat ini, ada orang-orang tertentu yang berupaya untuk melenyapkan Firman Tuhan, bahkan juga mengatakan bahwa Firman Tuhan mengandung kesalahan sehingga tidak bisa dipercaya. Manusia bisa saja menolak Firman Tuhan, tetapi mereka tidak bisa menghancurkannya. Setiap orang yang memutuskan untuk hidup bagi Allah harus bersedia mendukung kebenaran Firman Tuhan, sekalipun ada orang yang berusaha menentang dan menolaknya. Melaui bagian Firman Tuhan ini, kitapun diingatkan agar jangan bersikap bodoh untuk menolak Firman Tuhan, karena itu bisa menjadi kesalahan terbesar dalam hidup kita.
STUDI PRIBADI :
(1) Apa tujuan Anda membaca Firman Tuhan?
(2) Seberapa penting Anda membaca Firman Tuhan ?
(3) Apa yang menjadi upaya Anda untuk menjaga Firman Tuhan dari orang-orang yang menolak-Nya?
Pokok Doa : Berdoalah bagi kehidupan jemaat, agar tetap konsisten menjaga Firman Tuhan yang mereka baca dan renungkan setiap hari untuk dikerjakan dalam kehidupannya setiap hari.