Sabtu, 22 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 32 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 17-18, Efesus 5
”Seperti Aku mendatangkan kepada bangsa ini segenap malapetaka yang hebat ini, demikianlah Aku mendatangkan ke atas mereka keberuntungan yang kujanjikan kepada mereka.” (Yeremia 32:42)
Seseorang akan lebih mudah melangkahkan kakinya, ketika dia yakin bahwa apa yang akan dia dapatkan di depan akan menguntungkan dirinya. Demikian halnya dengan Israel; agar mereka tetap taat pada ketetapan Tuhan, Tuhan memberi janji bahwa yang akan mereka dapatkan di depan akan jauh lebih baik. Janji Tuhan ini menjadi semangat bagi Israel dalam menjalani masa sulitnya dalam pembuangan. Sebagai simbol bahwa Tuhan akan benar-benar memulihkan umat-Nya, Tuhan berfirman supaya Yeremia membeli ladang saudaranya di Anatot. Namun pada saat itu Babel sudah mulai mengepung Yerusalem. Artinya jika Yeremia membeli ladang ini, dan pada akhirnya nanti Babel menguasai Yerusalem, termasuk tanah yang dibeli Yeremia, bukankah ini sebuah kerugian? Namun Yeremia tetap melakukan perintah Tuhan. Dalam doanya, Yeremia mengakui bahwa tiada yang mustahil bagi Tuhan, Yeremia percaya Tuhan akan memulihkan Yehuda, dan mereka akan memiliki tanah mereka lagi.
Tuhan akan membuat umat-Nya diam di tanah mereka dengan tenteram. Tuhan akan memberikan mereka hati yang takut akan Tuhan (ay. 39, 40), supaya umat-Nya hidup takut dan hormat akan Tuhan. Tuhan akan menjaga Israel supaya mereka bertekun dalam anugerah, dan perjanjian dengan umat-Nya akan terus ada. Tuhan tidak akan membelakangi mereka (ay. 40) dan akan merancangkan kebaikan untuk mereka. Sama seperti Tuhan menggenapkan penghukuman-Nya dan malapetaka dahulu atas Israel, maka demikian pula Tuhan juga akan menggenapi janji pemulihan ini dan mendatangkan keberuntungan atas Israel (ay. 42).
Sebagaimana Tuhan memberikan anugerah dan belas kasihan pada Israel, Tuhan juga tidak akan meninggalkan kita umat Tuhan di zaman ini. Meski kita berulang kali berdosa dan mendukai hati Tuhan, tapi Tuhan tetap beranugerah atas hidup kita. Oleh karena itu, biarlah kita tetap bersandar dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan. Berjuang dan bertekun dalam iman kita, karena kita percaya kita akan mendapatkan semua yang terbaik kelak di dalam kekekalan.
STUDI PRIBADI : Apakah yang menjadi jaminan hidup kita supaya kita bisa tetap bertekun dalam iman kepada Kristus?
Pokok Doa : Berdoalah supaya setiap kita bisa tetap bertekun dalam iman, dan menjadikan janji anugerah dan penyertaan Tuhan sebagai sumber keberanian untuk melangkah setiap hari.