Senin, 17 Juni 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 27 | Bacaan setahun: 2 Tawarikh 4-6, Galatia 6
“Semuanya akan diangkut ke Babel dan akan tinggal di sana sampai kepada hari Aku memperhatikannya lagi, demikianlah firman TUHAN, lalu membawanya kembali ke tempat ini.” (Yeremia 27:22)
Firman Allah melalui Yeremia pada bagian ini memang bisa membuat kita mengernyitkan dahi. Bagaimana tidak, Allah memerintahkan Yeremia untuk pergi mengabarkan kepada raja Edom, Moab, Amon, Tirus, Sidon, dan Yehuda agar mereka tidak memberontak kepada Babel, tapi menundukkan diri kepada Babel. Allah melalui Yeremia mengabarkan bahwa sebaiknya mereka mengurungkan niat tersebut dan tetap menundukkan diri pada Babel.
Ada beberapa hal yang terkandung dalam perintah Tuhan ini yang bisa menjadi pelajaran buat kita. Pertama, Allah adalah Allah yang berdaulat atas segala bangsa. Babel sekalipun, walaupun adalah bangsa yang kuat saat itu, tetapi Allah mengingatkan bahwa pada waktunya Babelpun akan takluk kepada bangsa lain. Kedua, penaklukan Yehuda kepada Babel akan menghindarkan mereka dari celaka yang lebih lagi. Dikatakan dalam ayat 13 bahwa penundukan Yehuda kepada Babel agar mereka dilepaskan dari kematian karena pedang, kelaparan, dan penyakit sampar yang akan dialami bangsa yang tidak mau menaati perintah Tuhan ini. Ketiga, penundukan Yehuda kepada Babel tidaklah untuk selamanya, tetapi ada saatnya Allah akan melepaskan mereka dan mengembalikan mereka ke Israel. Penghukuman Allah kepada Yehuda melalui Babel ini menjadi kehendak Allah untuk memurnikan mereka dari kerusakan dan kejahatan mereka sampai waktu-Nya tiba untuk melepaskan mereka kembali.
Dalam hidup, terkadang kita bisa mengalami seperti di atas, membaca atau mendengarkan firman Tuhan yang membuat kita mengernyitkan dahi. Tuhan meminta kita untuk melakukan sesuatu yang bagi kita seakan mendatangkan kerugian, dan kita sebenarnya mengharapkan sebaliknya dari Tuhan. Tetapi ketika itu adalah firman Tuhan, maka hendaknya kita belajar untuk taat, sehingga kita terlepas dari celaka yang bertambah dan kita tunduk untuk belajar dimurnikan dari dosa dan kelemahan kita untuk dapat makin bertumbuh dalam Dia. Kiranya Tuhan bermurah hati dan menguatkan kita.
STUDI PRIBADI : Pernahkah kita bingung dan mempertanyakan perintah Tuhan bagi hidup kita ? Bagaimanakah kita harus bersikap ?
Pokok Doa : Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar dikuatkan untuk hidup taat dan setia kepada firman Tuhan walau kelihatannya merugikan bagi mereka. Jemaat Tuhan sungguh taat kepada panggilan-Nya.