Senin, 27 Mei 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 6 | Bacaan setahun: 2 Raja-Raja 15-16, 1 Korintus 14
“Hai Puteri bangsaku, kenakanlah pakaian kabung, dan berguling-gulinglah dalam debu! Bergabunglah seperti menangisi seorang anak tunggal, merataplah dengan pahit pedih!” (Yeremia 6:26)
Banyak orang Kristen memiliki pengenalan yang tidak seimbang akan Allah. Pengenalan yang tidak lengkap akan mempengaruhi praktis kehidupan mereka setiap hari. Banyak gereja menekankan pribadi Allah yang penuh kasih, namun mengabaikan pribadi Allah yang kudus dan menghukum dosa.
Dalam nas yang kita baca hari ini, kita membaca bagaimana Allah menghukum oleh karena kegeraman-Nya akan dosa manusia. Sekalipun Yerusalem adalah kota Allah dan Yehuda adalah umat pilihan Allah, Tuhan tidaklah enggan untuk menghukum mereka sebagai disiplin. Yeremia 6:6, 8 menulis, “Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Tebanglah pohon- pohonnya dan timbunlah tanah menjadi tembok terhadap Yerusalem! Itulah kota yang harus dihukum! Hanya penindasan saja di dalamnya! Terimalah penghajaran, hai Yerusalem, supaya Aku jangan menarik diri dari padamu, supaya Aku jangan membuat engkau sunyi sepi, menjadi negeri yang tidak berpenduduk!” Orang-orang yang hidup menyembah berhala dan hidup dalam kejahatan akan dihukum melalui bangsa dari utara yang akan datang dengan panah dan tombak. Nabi Yeremia menuliskan: Beginilah firman TUHAN: “Sesungguhnya, suatu bangsa akan datang dari tanah utara, suatu suku bangsa yang besar akan bergerak maju dari ujung bumi. Mereka memakai panah dan tombak; mereka bengis, tidak kenal belas kasihan. Suara mereka gemuruh seperti laut, mereka mengendarai kuda, berlengkap seperti orang maju berperang, menyerang engkau, hai putri Sion!” (ay. 22–23).
Kekudusan Allah bukanlah sesuatu yang boleh diabaikan. Allah tidak akan kompromi terhadap dosa, dan kepada umat yang disayang-Nya akan dihukum-Nya sebagai disiplin atas dosa yang mereka lakukan. Jika saat ini kita sedang didisiplin oleh Tuhan, terimalah sebagai pembelajaran yang lahir dari kasih Tuhan. Bagi kita yang belum dihukum-Nya sekalipun kita berkanjang dalam dosa, bertobatlah sebelum tangan-Nya mengintervensi hidup kita dan mendidik kita karena kekudusan dan kasih-Nya.
STUDI PRIBADI : Akui jika masih ada dosa; bertobatlah dari dosa tersebut. Tuhan adalah setia dan adil dan akan mengampuni dosa kita yang mengaku dengan penuh penyesalan.
Pokok Doa : Doakan untuk keluarga Anda untuk boleh hidup kudus di dalam Tuhan. Berdoalah agar hari demi hari ada dosa-dosa yang dibawa kepada salib dan hidup kita makin kudus di hadapan Tuhan.