Minggu, 26 Mei 2019
Bacaan hari ini: Yeremia 5 | Bacaan setahun : 2 Raja-Raja 13-14, 1 Korintus 13
“Masakan Aku tidak menghukum mereka karena semuanya ini ? Demikianlah firman Tuhan. Masakan Aku tidak membalas dendam-Ku kepada bangsa yang seperti ini?” (Yeremia 5:9, 29)
Ketika membaca kitab Yeremia maka kita mengetahui bahwa kondisi umat Allah sedang dalam keadaan yang memprihatinkan. Bangsa Israel benar-benar menjauh dari Tuhan. Seberapa parahkah?
Hal pertama yang dapat menggambarkan betapa parah kondisi umat Israel adalah perkataan Tuhan kepada mereka. Tuhan sampai berkata, masakan Dia tidak akan menghukum mereka yang sudah demikian rusak di hadapan-Nya? Betapa luar biasa kondisi kejahatan umat Israel, sampai Tuhan begitu merasa disakiti atas segala perbuatan mereka kepada-Nya.
Hal kedua adalah seperti yang dinyatakan bagian firman Tuhan ini tentang kondisi umat Israel. Tidak ditemukannya orang-orang yang berbuat benar dan adil di sepanjang jalan Yerusalem, yang artinya kehidupan masyarakat telah begitu rusaknya sampai-sampai sulit ditemukan orang benar di sana. Hal ini bukan hanya menimpa kehidupan rakyat kecil, tetapi juga kepada para pembesar dan pemuka agama, mereka yang seharusnya mengetahui akan jalan Tuhan dan hukum Allah. Umat Israel juga telah begitu mengabaikan segala kebaikan Tuhan atas diri mereka. Dikatakan bahwa Tuhan telah begitu mengenyangkan mereka, artinya telah begitu memberkati dan memelihara mereka, tetapi balasannya adalah mereka malah berzinah dan mencari allah-allah lain. Mereka mengkhianati Tuhan. Puncaknya adalah mereka tidak lagi memiliki takut akan Tuhan, penghukuman Tuhan atas dosa mereka. Ayat 12 menyebutkan bahwa mereka memungkiri Tuhan, seakan Tuhan sudah mati bagi mereka.
Apa yang dialami oleh umat Israel ini menjadi pelajaran buat kita pada saat ini. Jangan kita bermain-main dengan dosa, karena dosa akan begitu rupa menjerat kita sehingga kita tidak sadar lagi akan kondisi kita yang telah begitu dalam melawan Tuhan. Kita tidak lagi menyadari akan kondisi kita yang telah begitu parah, yang telah begitu berani menista Tuhan, bahkan memungkiri Tuhan. Sebaliknya marilah kita terus memiliki hidup takut akan Dia, menghormati dan mengasihi Dia. Kiranya Tuhan berbelas kasihan kepada Gereja-Nya.
STUDI PRIBADI : Bagaimana parahnya kondisi umat Israel pada saat itu? Pelajaran apakah yang Anda dapatkan ?
Pokok Doa : Berdoa bagi gereja Tuhan agar bertumbuh menjadi gereja yang menghormati dan takut akan Tuhan. Biarlah itu dimulai dari para pemimpin gereja yang boleh menular kepada setiap jemaat.