Minggu, 28 April 2019
Bacaan hari ini: Yesaya 42 | Bacaan setahun: 2 Samuel 3-4, Roma 1
“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.” (Yesaya 42:1)
Pokok-pokok doa yang dinaikkan oleh orang Kristen biasanya seputar masalah kesehatan, pekerjaan, keluarga dan pelayanan. Orang Kristen sadar bahwa Tuhan menyelamatkan mereka agar memiliki hidup yang kekal, namun mereka berdoa dan berharap lebih banyak untuk kehidupan fana di dunia. Namun sesungguhnya kita membutuhkan lebih daripada sekadar pertolongan Tuhan semasa kehidupan saat ini, namun juga kehidupan yang akan datang.
Orang Israel di tengah penindasan dan pembuangan terus berharap bahwa Tuhan akan melepaskan mereka dari penjajahan bangsa-bangsa kafir. Mereka rindu kembali ke Yerusalem untuk beribadah dan menjalani kehidupan normal, seperti sediakala. Namun Allah melihat bahwa apa yang mereka butuhkan jauh melampaui kemampuan mereka memahami kebutuhan mereka. Lebih dari sekadar pembebasan fisik, Allah tahu bahwa mereka membutuhkan keselamatan kekal. Sebelum mereka mengerti akan kebutuhan ini, Allah telah berencana akan mengutus hamba yang diperkenankan-Nya. Ia dipilih-Nya dan Ia menaruh Roh-Nya atas-Nya. Ia tidak akan memutuskan buluh yang patah dan memadamkan sumbuh yang pudar (ay. 3). Ia akan menyatakan hukum dan membawa keselamatan kekal kepada bangsa-bangsa (ay. 3, 1). Hamba yang dimaksud oleh Allah melalui Yesaya tentulah mengacu kepada diri Kristus. Kristus akan datang membawa keselamatan dan kebebasan kekal.
Marilah kita mulai berdoa untuk hal-hal yang lebih bersifat kekal. Mari kita sebagai orang-orang yang telah melihat janji itu di dalam Kristus, boleh mengecapnya dan menjalani hidup dengan pengharapan kekal. Kita tidak hanya meminta doa-doa yang membuat kita nyaman dan kerasan hidup di dunia ini, namun kita berdoa juga untuk menjauhi dosa, mengejar karakter Kristus dan membawa berita penyelamatan kekal kepada keluarga dan teman-teman. Mari juga memakai hidup kita untuk melayani, berkontribusi bagi pekerjaan Kerajaan Allah yang mendatangkan berkat kekal bagi diri kita dan orang banyak.
STUDI PRIBADI : Mulailah berdoa dengan seimbang antara pokok doa yang berorientasi kehidupan kita dengan hal-hal yang bersifat kekal. Terlibatlah dalam pelayanan di gereja.
Pokok Doa : Berdoalah agar Anda tidak hanya banyak menimbun harta dunia, tetapi mau melayani dan mengejar karakter Kristus yang adalah harta yang kekal bagi kehidupan yang akan datang.